Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BIOSORPSI LOGAM BERAT KROMIUM HEKSAVALEN (Cr6+) DALAM AIR SUNGAI CITARUM DESA CILAMPENI DENGAN MENGGUNAKAN BIOMASSA Saccharomyses cerevisiae DAN Rhizopus orizae Suci Rizki Nurul Aeni; Ira Prima Sari; Farhan Baehaki
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 9 No 2 (2019): September
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54350/jkr.v9i2.38

Abstract

Latar belakang: Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, hewan dan biota lainnya. Kerusakan sungai Citarum sudah mengkhawatirkan. Hal ini mendorong pemerintah untuk bersinergi menyelaikan masalah pencemaran lingkungan di sungai Citarum melalui program Citarum Harum yang diharapkan dapat bersinergi dengan Perguruan Tinggi. Penelitian ini salah satu bentuk upaya partisipasi aktif dosen untuk ikut mensukseskan program pemerintah tersebut. Kromium heksavalen terdapat dalam air sungai Citarum, ini telah dapat dihilangkan dengan metode biosorpsi. Biosorpsi menggunakan adsorben biologis merupakan metode alternatif untuk dapat membersihkan logam berat dalam air sungai Citarum. Pemanfaatan Saccharomyses cerevisiae dan Rhizopus orizae sebagai biomaterial yang mampu menyerap logam berat.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan logam berat setelah dilakukan proses adsorpsi logam berat Cr6+ dalam air sungai Citarum oleh biomassa S.cerevisiae dan R. orizae.Metode Penelitian: Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu melakukan uji Biosorpsi menggunakan Saccharomyses cerevisiae dan Rhizopus orizae skala Laboratorium. Jumlah S. cerevisiae yang diujikan pada penelitian ini adalah 250 μ, 500 μ dan 750 μ karena jamur yang digunakan dalam bentuk suspensi. Jumlah Rhizopus orizae yang digunakan adalah sebanyak 0,1 sampai dengan 2 g bentuk jamur ini berupa residu kering yang dihiangkan airnya melalui metode pemanasan open. Pemutaran biosorpsi menggunakan S.cerevisae diujikan dengan 250 rpm, 750 rpm dan 1500 rpm. Sedangkan untuk biosorpsi menggunakan R.orizae diujikan dengan kecepatan pengadukan 750 rpm. Kadar logam Cr6+ ditentukan melalui pengukuran dengan menggunakan instrumentasi Spektrofotometer UV-Vis panjang gelombang 525 nm.Hasil: Berdasarkan hasil pengujian tersebut memberikan kesimpulan bahwa S. cerevisiae dan Rhizopus orizae dapat menyerap logam Cr6+ dalam air sungai citarum dengan efektif. Penurunan tertinggi diperoleh pada penambahan adsorben terbanyak yaitu 750 μ untuk S. cerevisiae dan 1,6 g untuk R. orizae.Simpulan: Biomassa S. cerevisiae dan Rhizopus orizae dapat menurunkan kadar logam Cr6+ dalam air sungai dengan kecepatan pengadukan optimum yaitu 1500 rpm dan kosentrasi biomassa 750 μ untuk S. cerevisiae dan 1,6 g untuk R. orizae.
PENENTUAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PEROKOK USIA 20-50 TAHUN DI RUMAH SAKIT UMUM AVISENA Ira Prima Sari
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.441 KB)

Abstract

Latar Belakang: Seseorang yang menghisap rokok 20 batang atau lebih dalam sehari, berisiko dua kali lipat lebih tinggi untuk terserang penyakit jantung koroner (PJK) daripada yang tidak merokok. Selain berisiko menderita penyakit jantung koroner, perokok bahkan memiliki risiko yang tinggi untuk menderita penyakit seperti stroke, bronkitis kronis, dan kanker. Risiko yang disebabkan oleh merokok jauh lebih besar daripada risiko kelebihan berat badan (Anies, 2015). Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar trigliserida pada perokok usia 20-50 tahun di RSU Avisena. Metode Penelitian: Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar trigliserida pada perokok usia 20-50 tahun. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa kadar trigliserida tertinggi yaitu 399 mg/dL dan kadar trigliserida terendah yaitu 71 mg/dL. Rata-rata kadar trigliserida yang didapat yaitu 169,7 mg/dL yang menunjukan kadar trigliserida lebih tinggi dari nilai normal yaitu < 150 mg/dL. Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata – rata kadar trigliserida pada perokok usia 20-50 tahun adalah 169,7 mg/dL yang menunjukan kadar trigliserida lebih tinggi dari nilai normal yaitu <150 mg/dL. Berdasarkan pengambilan data yang telah dilakukan, didapatkan 30 subjek penelitian dengan kadar trigliserida lebih tinggi sebanyak 18 subjek dan 12 subjek dengan kadar trigliserida normal.
Validation of UV-Visible Spectrophotometry for Measuring Rhodamine B Content in Crackers Silva Oktriana; Suci Rizki Nurul Aeni; Ira Prima Sari
Journal of Applied Food and Nutrition Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.656 KB) | DOI: 10.17509/jafn.v2i1.41829

Abstract

Rhodamine B is a synthetic dye that is often misused as a food coloring in crackers. Rhodamine B consumption through food can irritate the digestive tract, impair liver function, and cancer. The purpose of the study was to determine the content of rhodamine B in crackers. This study used a quantitative method, and purposive sampling was employed as a sampling technique. Method validation was carried out against a UV-Visible spectrophotometer in testing Rhodamine B in crackers. Validation of the method produces a linear regression equation of y = 0.2901x + 0.0082, with a correlation coefficient value (r2) = 0.9985, and a Vxo value of 2.65%. The instrument validation shows a Limit of Detection (LOD) of 0.1582 ppm and a Limit of Quantification (LOQ) of 0.5274 ppm. The results from the accuracy-test showed an average %diff of 0.88%; 3.79%, and -6.88%, while the average percentages of recovery were 101%, 104, and 93% respectively. Precision testing results showed that the value of % RSD 2/3 CV Horwitz. Qualitative measurements showed that all samples tested for Rhodamine B in this study showed negative results. This study suggested that UV-Visible spectrophotometry is a valid method that can be used to measure levels of Rhodamine B in food.
English: Bahasa Indonesia Ira Prima Sari; Fitri April Yanti; Dian Imam Saefullah; Bagus Tri Yunianto
Journal of Sustainability Science and Technology Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/josst.v1i1.8

Abstract

Borax is a chemical substance that is prohibited from being used as a food additive because of its toxic nature. However, the use of borax is still widely found, one of which is meatballs the most. This study aims to identify the borax content in meatballs. Samples were taken from Ciroyom Market, Bandung City, Indonesia using total sampling and obtained as many as 10 samples of meatballs. The samples were analyzed qualitatively by observing physical conditions and testing using BaCl2 solution. Meanwhile, quantitative analysis was carried out using a UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 428 nm. The results of the analysis showed that all samples were indicated to contain borax. Even the quantitative test using UV-Vis spectrophotometer showed that the highest borax content was found in sample 10, which was 3.672,9 µg/ml.