PT Panasonic Shikoku Electronic Batam selama ini berupaya meningkatkan kualitas produknya agar tetap dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Salah satu unsur pendukung dalam mewujudkan hal tersebut dengan mengeluarkan biaya kualitas. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan internal secara parsial terhadap pengendalian produk cacat pada PT PSECB, 2) untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas terhadap pengendalian produk cacat pada PT. PSECB.Dalam Penelitian ini sumber data diperoleh dari data sekunder yaitu data biaya kualitas perusahaan, dengan teknik sampling yaitu random sampling (data biaya kualitas perusahaan 2 tahun terakhir) dan data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif dan teknik inferensial (analisis regresi). Hasil penelitian menunjukkan hasil regresi berganda diperoleh persamaan Y = -418.000 + 0,007X1 + 0,046X2 + 0,031X3. Dengan uji t diperoleh hasil bahwa seluruh variabel biaya kualitas mempunyai perilaku yang sama terhadap produk cacat. Yaitu mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produk cacat. Pengujian secara bersama-sama atau simultan dengan uji F menunjukkan Fhitung sebesar 18,536 dengan taraf signifikansi 0,000. Hal ini berarti ketiga biaya kualitas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produk cacat dan mampu menjelaskan variabel produk cacat. Dari nilai adjusted R2 diperoleh sebesar 0,696 atau 69,6% hal ini berarti bahwa biaya kualitas berpengaruh terhadap produk cacat sebesar 69,6% sedangkan sisanya sebesar 30,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar biaya kualitas tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya kualitas merupakan modal yang berharga dalam rangka mengendalikan jumlah produk cacat yang terjadi pada PT PSECB Batam. Adanya hubungan yang signifikan antara biaya kualitas dengan produk cacat perlu diperhatikan bagi manajemen perusahaan dalam pencapaian kualitas produk yang lebih baik secara menyeluruh sehingga dapat meminimalisir produk cacat yang terjadi.