Mira Nurlela
Universitas Siliwangi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KOMPETENSI GURU PAUD TERHADAP KEMAMPUAN MANAJERIAL KELAS Mira Nurlela; Putri Amelia
Atthufulah : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2 No 1 (2021): Atthufulah - October
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.062 KB) | DOI: 10.35316/atthufulah.v2i1.1332

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait pengaruh kompetensi guru PAUD terhadap kemampuan manajerial kelas. Dengan adanya penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoritis maupun praktis yaitu dari segi ilmiah untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan sumbangsih terhadap khasanah pengembangan ilmu dalam dunia pendidikan khususnya menyangkut kompetensi guru dan manajemen kelas di Pendidikan anak Usia Dini serta kegunaan bisa menjadi masukan bagi guru PAUD dan civitas pendidikan PAUD terkait kemampuan yang harus di miliki dan mengetahui betapa pentingnya kompetensi guru dan manajemen kelas bisa dijadikan tolak ukur manajemen pengelolaan kelas yang sesuai. Metode penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini dilaksanakan di PAUD Bina Insan Kreatif pada bulan April, target/sasaran dalam penelitian ini adalah pendidik di PAUD Bina Insan Kreatif, subjek dari penelitian ini adalah kemampuan atau kompetensi dalam manajerial kelas. Dalam penelitian ini tergali data bahwa kemampuan kompetensi yang dimiliki oleh guru PAUD sangat berpengaruh pada kemampuan manajerial kelas. Peranan guru sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator dan fasilitator, serta sebagai evaluator menuntut guru untuk mampu mengelola peran dan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efesien dan karena itu kompetensi manajerial guru sangat diperlukan terutama karena memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas.
Model Magang Pendidikan Informal Mira Nurlela; Adang Danial; Lulu Yuliani
Lifelong Education Journal Vol 2 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.180685/lej.v2i2.121

Abstract

The apprenticeship model is a training program given to learning residents by tutors or learning resources who are experienced in the field of crafts and production by applying it in informal education where this learning is carried out in a community environment where industry owners apply learning with the principle of kinship and participate in provide direction in the learning process. The purpose of this study was to find out how the informal education apprenticeship model process for wood craftsmen in the wood craft industry in Sukahurip Village, Tamansari District, Tasikmalaya City. This research was conducted because it was found that there was a wood craft home industry that implemented an informal education trainning model for wood craftsmen without any intervention and support from the local government. This study uses descriptive qualitative research methods. Data was collected by three methods, namely observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study indicate that the Informal Education Apprenticeship Model based on analysis of research in the field is carried out by the owner of the craft industry to craftsmen or apprentices covering ten public education standards. The internship is carried out by the owner, which begins with the recruitment of learning residents who come from the surrounding environment and from outside. The training process in learning is carried out in several stages, namely the stage of pattern making, wood cutting, wood lathe, wood sanding and wood roasting. After the learning process, the citizens learn to have the knowledge, skills and abilities in making handicrafts and some even switch professions to become independent apprentices. The conclusion of this study is that the informal education trainning model is carried out by the owner of the craft industry on the principle of kinship where in the learning process the learning residents are guided directly by the owner himself and in terms of the relatively low cost so that it does not burden the learning community, then the learning community can gain knowledge, skills and even abilities. in the manufacture of handicrafts and the movement of professions that were previously apprentices in the industry to become independent apprentices.
Model Magang Pendidikan Informal Mira Nurlela; Adang Danial; Lulu Yuliani
Lifelong Education Journal Vol 2 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59935/lej.v2i2.121

Abstract

Model magang merupakan program pelatihan yang di berikan kepada warga belajar oleh pamong belajar atau sumber belajar yang berpengalaman dalam bidang kerajinan dan produksi dengan menerapkan dalam pendidikan informal dimana pembelajaran ini di lakukan di lingkungan masyarakat yang mana pemilik industri menerapkan pembelajaran dengan asas kekeluargaan serta ikut serta dalam memberikan arahan pada proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses model magang pendidikan informal pada pengrajin kayu di industri kerajinan kayu di Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan karena ditemukan adanya salah satu home industry kerajinan kayu yang menerapkan model magang pendidikan informal pada pengrajin kayu tanpa ada campur tangan dan dukungan dari pemerintah setempat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa Model Magang Pendidikan Informal yang berdasarkan analisis penelitian di lapangan dilakukan oleh pemilik industri kerajinan kepada pengrajin atau pemagang yang mencakup pada 10 patokan DIKMAS. Pelaksanaan magang di laksanakan oleh pemilik yang di awali dengan perekrutan warga belajar yang berasal dari lingkungan sekitar dan dari luar. Proses pelatihan dalam pembelajaran di lakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap pembuatan pola, pemotongan kayu, bubut kayu, mengamplas kayu dan pemanggangan kayu. Setelah proses pembelajaran warga belajar memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam pembuatan kerajinan bahkan ada yang perpindahan profesi menjadi pemagang mandiri. Simpulan dari penelitian ini yaitu model magang pendidikan informal dilakukan pemilik industri kerajinan dengan asas kekeluargaan di mana dalam proses pembelajaran warga belajar di bimbing langsung oleh pemilik sendiri dan dari segi biaya relatif murah sehingga tidak membebankan warga belajar kemudian warga belajar dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan bahkan kemampuan dalam pembuatan kerajinan dan adanya perpindahan profesi yang tadinya pemagang di industri menjadi pemagang mandiri.