Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektivitas Pemberian Sari Mentimun (Cucumis Sativus L) sebagai Terapi Non- Farmakologi pada Penderita Hipertensi di Desa Donorejo Kabupaten Demak Nur Patria Tjahjani; Ayu Aprilia Atika Sari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9218

Abstract

Hipertensi adalah kondisi seseorang yang tekanan darah sistoliknya diatas 140 dan tekanan darah diastoliknya diatas 90 mmHg. Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah dengan metode farmakologi (menggunakan obat) dan non-farmakologi (tanpa menggunakan obat) yaitu dengan menggunakan terapi sari mentimun. Sari mentimun dapat menurunkan hipertensi karena mengandung potassium, magnesium, kalium dan fosfor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata tekanan darah responden sebelum dan sesudah pemberian sari mentimun serta untuk menganalisis perbedaan tekanan darah responden sebelum dan sesudah pemberian sari mentimun. Jenis penelitian ini adalah survey observational analitik yang dilakukan pada bulan Februari 2022. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang menderita hipertensi baik laki-laki maupun perempuan di Desa Donorejo Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest Posstest Design. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari dengan pemberian sari mentimun satu hari sekali. Instrumen penelitian ini menggunakan tensimeter digital dan lembar observasi. Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata penurunan dari 148,30/89,93 mmHg menjadi 132,46/83 mmHg dengan selisih penurunan sebesar 15.84/6.93 mmHg. Hasil dari normalitas data didapatkan data tidak berdistribusi normal, kemudian dilanjutkan dengan uji Wilcoxon Sigh Rank Test didapatkan hasil ada perbedaan yang bermakna pada pemberian sari mentimun sebelum dan sesudah perlakuan terhadap penurunan tekanan darah di Desa Donorejo Kabupaten Demak.
POTENSI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.) DAN EKTRAK ETANOL 96% DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP BAKTERI Proteus mirabilis Nur Patria Tjahjani; Dyah Widhi Lestari
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 1: Maret 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i1.3331

Abstract

Latar belakang : Daun binahong (Anredera  cordifolia (Ten.) (Steenis) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) sudah banyak dikenal masyarakat sebagai antiseptik alami untuk perawatan dan pencegahan berbagai macam penyakit yang diakibatkan virus dan bakteri seperti, infeksi saluran kemih yang diakibatkan oleh bakteri Proteus mirabilis. Daun binahong dan daun sirih hijau dapat sebagai antiseptik karena mempunyai kandungan zat aktif bakterisida.Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan potensi antibakteri ekstrak etanol 70% daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dan ekstrak etanol 96%  daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap bakteri Proteus mirabilis.Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode difusi cakram Kirby Bauer. Pada metode ini dilihat zona jernih yang dihasilkan dari disk kosong yang telah diberi ekstrak daun binahong dan ekstrak daun sirih hijau dengan konsetrasi 20%, 40%, 60% dan 80% untuk diinkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai.Hasil dan Kesimpulan : Dari penelitian yang dilakukan replikasi sebanyak 3 kali dapat disimpulkan ekstrak etanol 96% daun sirih hijau (Piper betle L.) menunjukkan potensi antibakteri yang lebih kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis dibandingkan dengan ekstrak etanol 70% daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dalam berbagai konsentrasi.
Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Tekelan (Chromolaena Odorata L.) Terhadap Penyembuhan Luka Terbuka Pada Tikus Galur Wistar Nur Patria Tjahjani; Widya Dikarani; Afra Chairunnisa
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.21969

Abstract

Daun Tekelan (Chromolaena odorata L.) mengandung senyawa metabolit sekunder tannin, fenol, flavonoid, saponin dan steroid, yang mempunyai aktivitas antimikroba terhadap penyembuhan luka. Prinsip dari penanganan luka adalah adalah menghentikan pendarahan dan mencegah infeksi, karena luka terbuka mudah ditumbuhi mikroorganisme, selain itu juga memberi kesempatan sisa epitelium kulit untuk berproliferasi serta menutup permukaan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum ekstrak etanol daun tekelan terhadap penyembuhan luka terbuka pada hewan tikus. Jenis penelitian eksperimental, menggunakan sampel tikus galur wistar sebanyak 18 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol positif diberi Povidon Iodin 10%, dan kelompok yang diberikan ekstrak etanol daun tekelan dengan konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%, kemudian diamati selama 7 hari. Hasil uji statistik dengan metode Kruskal Wallis diperoleh nilai p 0,099 > 0,005. Sedangkan dengan metode Mann Whitney untuk ekstrak etanol daun tekelan konsentrasi 10% diperoleh nilai p = 0,050 dan untuk ekstrak etanol daun tekelan konsentrasi 30% diperoleh nilai p 0,369 > 0,05. Hal tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan. Ekstrak etanol daun tekelan memiliki aktivitas penyembuhan luka terbuka terbuka pada tikus galur wistar. Ekstrak etanol daun tekelan dengan konsentrasi 15% merupakan konsentrasi optimum untuk menyembuhkan luka terbuka pada tikus galur wistar yang diamati selama 7 hari.
Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Tekelan (Chromolaena Odorata L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Nur Patria Tjahjani; Afra Chairunnisa; Agustinus Krisdianto
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 5: April 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i5.1488

Abstract

Daun tekelan (Chromolaena odorata) merupakan bahan alam yang memiliki khasiat mengobati berbagai penyakit, seperti perawatan luka ringan, luka bakar, dan infeksi pada kulit. Selain itu juga dimanfaatkan sebagai antibakteri. Daun tekelan memiliki kandungan senyawa seperti tanin, steroid, saponin, fenolik dan flavonoid. Senyawa tersebut yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun tekelan (Chromolaenaodorata) terhadap pertumbuhan bakteri Staphyloccocus aureus menggunakan metode dilusi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menguji ekstrak daun tekelan dengan berbagai konsentrasi yaitu 40%, 60%, 80%, 100%. Simplisia daun tekelan diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Etanol merupakan pelarut organik yang dapat menarik sebagian besar senyawa-senyawa bioaktif yang terdapat didalam simplisia, metode maserasi dengan larutan penyari etanol 96% digunakan untuk menyari senyawa-senyawa fenolik khususnya flavonoid dan tanin. Dari penelitian ini didapatkan hasil pada pengujian daya hambat ekstrak etanol daun tekelan terhadap pertumbuhan bakteri Staphyloccocus aureus dengan konsentrasi 40%, 60%, 80%, 100%, dan pada kontrol negatif (K-) tidak terdapat pertumbuhan bakteri, hal ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi tersebut ekstrak etanol daun tekelan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.