Ilham Willem
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KONSUMSI MINUMAN KERAS (TUAK PAHIT) PADA REMAJA DI DESA BUNTU TABANG KECAMATAN GANDASIL KABUPATEN TANA TORAJA Imran Sukiman; Syarifuddin; Ilham Willem
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol 2 No 3 (2019): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.85 KB) | DOI: 10.31850/makes.v2i3.177

Abstract

Minuman keras adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Minuman keras (miras) adalah seluruh jenis minuman yang mengandung zat adiktif (alkohol). Alkohol adalah obat psikoaktif yang paling banyak digunakan. Lebih dari 13 juta orang menganggap dirinya pecandu alkohol (alkoholic). Fenomena penggunaan minuman keras di kalangan remaja dan orang dewasa semakin meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor konsumsi minuman keras (tuak pahit) pada remaja di desa buntu tabang kecamatan gandasil kabupaten tana toraja. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan bagaimana tingkat perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor lingkungan remaja yang mengkomsumsi minuman keras (tuak pahit). Sampel dalam penelitian ini adalah 37 anak remaja yang berusia 15-25 tahun, Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Total Sampling dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pada Remaja di Desa Buntu Tabang Kecamatan Gandasil Kabupaten Tana Toraja mengkonsumsi minuman keras (tuak pahit) karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana hasil penelitian ini menunjukkan kategori yang mendukung yaitu sebanyak 22 orang (59,5%), menurut jenis perilaku masuk dalam kategori yang mendukung yaitu sebanyak 22 orang (59,5%). Sedangkan kategori pelayanan kesehatan yang kurang baik sebanyak 19 (51,3%).
PENGARUH UAP ROKOK ELEKTRIK TERHADAP KUALITAS UDARA AMBIEN PADA LINGKUNGAN PENGGUNA ROKOK ELEKTRIK DI KOTA PAREPARE Ardiyan Sabir; Muhammad Asikin; Ilham Willem
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol 2 No 3 (2019): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.673 KB) | DOI: 10.31850/makes.v2i3.190

Abstract

Sumber pencemaran udara adalah hadirnya kontaminan di ruang terbuka dengan konsentrasi dan durasi yang sedemikian rupa, sehingga mengakibatkan gangguan, merugikan makhluk hidup dan menyebabkan kualitas udara tidak sesuai dengan peruntukannya. Kualitas udara terbagi menjadi dua, yaitu kualitas udara emisi dan kualitas udara ambien. Rokok elektrik adalah suatu perangkat dengan tenaga baterai yang menyediakan dosis nikotin hirup memberikan efek sama seperti merokok konvensional. Uap rokok elektrik yang keluar, tetap saja masuk ke dalam polusi udara. Walaupun tidak sebanyak asap yang keluar dari rokok tembakau konvensional biasa, namun uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik juga bisa dikategorikan sebagai polusi udara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh uap rokok elektrik terhadap kualitas udara ambien pada ruangan terbuka dan pada ruangan tertutup di lingkungan pengguna rokok elektrik Kota Parepare. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasy Eksperiment dengan desain penelitian one group pretest – post test. Peneliti mengidentifikasi melalui pengujian dengan menggunakan alat Yes Air kemudian dilakukan pencatatan ke dalam lembar observasi, dimana sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 ruangan yaitu ruangan terbuka dan ruangan tertutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh uap rokok elektrik terhadap kualitas udara ambien pada ruangan terbuka dan pada ruangan tertutup di lingkungan pengguna rokok elektrik Kota Parepare. Penelitian ini menyarankan kepada pengelola cafe hendaknya memasangan exhaust fan agar parameter pencemar udara tidak mengendap di dalam ruangan.