Latar Belakang dari penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 3 Linggasari terhadap keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran IPA. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan selama 2 siklus. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 pertemuan, sehingga terdapat 4 pertemuan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan peroleh nilai rata-rata pada pelajaran IPA siklus I adalah 70,9 dengan persentase ketuntasan 42,1% kemudian pada siklus II memperoleh nilai rata-rata sebanyak 88,81 dengan ketuntasan 92,1%. Kemajuan hasil pada setiap pertemuannya dipengaruhi oleh aktivitas guru dan siswa yang sesuai dengan sintaks model Problem Based Learning, hal ini dibuktikan adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa pada setiap siklus. Aktivitas guru siklus I memperoleh nilai rata-rata 23,5 dengan persentase ketuntasan 68,1% kemudian nilai rata-rata pada siklus II adalah 29,5 dengan persentase ketuntasan 88,5%. Persentase ketuntasan aktivitas siswa siklus I adalah 37,5% dan meningkat menjadi 82,2% di siklus II. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa di kelas IV SD Negeri 3 Linggasari.