Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perencanaan Belt Conveyor System Sebagai Alat Angkut Box dengan Kapasitas 20 Ton/Jam Putri Sundari; Wardjito; Sa’ad Bayu Hariyono
Wahana Teknik Vol 9 No 1 (2020): Wahana Teknik
Publisher : Wahana Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aimed to design belt conveyor system for box transportation with capacity 20 Ton/hours with the horizontal line distance 20 m. This study located in PT. Intan Ustrix, Jl. Roomo No. 425 Manyar, Gresik, Jawa Timur. The results of calculation showed that belt conveyor needs specifications: rubber width 650 mm, speed of belt converter 1 m/s, driver motor power 0,699 kW, and installed motor power 2,2 kW. Head (drive) pulley diameter 500 mm, shaft diameter 125 mm, tail pulley diameter and take-up pulley 400 mm, bend pulley and snub up pulley diameter is 250 mm. Specification of rubber belt conveyor is fabric type and general (M) 1.200 mm, EP 630/4 Ply. Specification of electrical motor are 2,2 kW, 380 V, 3 Phase, 50 Hz, 4 Poles, Speed 1500 rpm, with gear box specification (reducer) is bofiglioli VF 72, with ratio 1:40. Keywords: Belt Conveyor, Box Transportation, Design.
Pengaruh Jumlah Plug pada High Pressure Heater (HPH ) sebagai Pemanas Awal Air Umpan Boiler PLTU PT X Putri Sundari; Meryana linda; Beni Kesuma Sigiro
J-Proteksion Vol 6, No 2 (2022): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v6i2.6675

Abstract

High Pressure Heater (HPH) merupakan suatu komponen penukar panas dengan tipe shell and tube yang digunakan untuk memanaskan feed water sebelum masuk ke boiler sehingga mengurangi waktu perebusan saat di boiler. Penelitian ini dilakukan di salah satu PLTU di PT X, yang mana peralatan HPH mengalami kebocoran tube sehingga mempengaruhi proses heat transfer dan mempengaruhi efisiensinya. Salah satu metode pemeliharaan saat terjadinya kebocoran tube yaitu pemberian plug sehingga fluida air umpan yang melewati tube tidak bercampur dengan uap ekstraksi turbin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas jumlah plug maksimal yang diizinkan pada HPH sampai HPH dinilai tidak efisien lagi dan perlu dilakukan retubing. Metode pengambilan data dilakukan dengan observasi di lapangan serta wawancara kepada bidang perencanaan dan pengendalian operasi serta central control room (CCR) di PLTU Unit 4, didukung studi kepustakaan untuk melengkapi parameter atau data untuk mendukung hasil penelitian. Tahap awal penelitian ini dilakukan perhitungan besar perpindahan panas pada komponen HPH dengan rumus log mean temperature difference (LMTD) dan hasilnya menunjukkan bahwa besar perpindahan panas maksimum antara uap ekstraksi turbin dengan feed water sebesar 52,72 MW dan perpindahan panas minimumnya sebesar 10,23 MW. Penelitian ini juga melakukan analisis tentang batas jumlah plug maksimal yang diizinkan pada HPH sampai tube HPH tersebut tidak efisien lagi dan perlu dilakukan retubing. Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah plug maksimal yang diizinkan yaitu sebesar 60 plug dengan besar heat transfer 9,14 MW atau ± 10% dari desain peralatan atau aktual operasi yang diizinkan.