ABSTRAK:Pada umumnya pelayanan kontrasepsi ataupun Keluarga Berencana (KB) bagi para wanitadengan usia yang masih produktif untuk bereproduksi (kehamilan) cenderung diberikanedukasi tentang bagaimana cara untuk menunda kehamilan, sesuai dengan misi programpemerintah dalam program keluarga Berencana (KB). RSU-D Tarutung melayani danmengedukasikan program ini lewat pemasangan alat kontrasepsi seperti: KB Tubektomi, IUD(spiral), KB susuk, KB pil, KB suntik. Pelayanan alat kontrasepsi ini diberikan kepada pasiensebagai sampel penelitian dibarengi dengan proses edukasi dan counseling. Hasil penelitianmembuktikan bahwa dari 104 orang sample penelitian khusus pengguna alat kontrasepsijenis Tubektomi, memberi jawaban bahwa mereka pada umumnya merasa puas dan berhasilmenggunakan kontrasepsi sesuai dengan jenis yang mereka pilih yakni 169 orang (94,8 %)menyatakan sukses dan hanya 5 orang (5,2 %) yang gagal dalam arti tidak jadi menggunakankontrasepsi karena faktor ketidaksiaapan dan faktor ekonomi yang mengakibatkan kesepuluhsample tersebut membatalkan pemakaian kontrasepsi tubektomi tersebut. Artikelmembahas hasil penelitian Ex Post Facto dari penelitian sebelumnya yang dilakukan olehpenulis yang berjudul Pesebaran jumlah Pengguna Kontrasepsi dan Kebermanfaatanya bagipara ibu yang reproduktif pada usia produktif, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSU-D)Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Studi yang telah dilakukan ini adalah tergolongpenelitian Ex Post Facto dengan pendekatan studi literatur dimana peneliti merupakaninstrumen kunci. Data dianalisis dengan cara deskriptif kwalitatif yang bersumber dari dataprimer. Data yang dikumpulkan bersumber dari data penelitian selama 6 bulan yang terhitungmulai dari bulan Januari hingga Juni 2019. Perlakuan (treatment) yang diberikan penelitiadalah berupa pelayanan kontrasepsi bagi ibu-ibu yang bersalin atau pasca bersalin, dan/ataupra-hamil berikutnya, yang terfokus khusus pada Kontrasepsi TUBEKTOMI.Kata Kunci: Nilai self-Afficacy dokter, Proses edukasi, Pemasangan KB Tubektomi