Naqsyabandi S
Akademi Analis Kesehatan Pekalongan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Jamur Kontaminan pada Petis Udang yang Dijual di Pasar Pagi Tegal Naqsyabandi S; Suparyati Suparyati; Gustina N
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.3 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol9.iss1.169

Abstract

Shrimp paste is the result of processing broth or shrimp juice which is blackish brown in color and has a distinctive aroma. Usually the raw material for making shrimp paste is a whole shrimp head, ground and given enough water and then squeezed. Shrimp paste that is stored for too long or open state in the storage allows shrimp paste to be contaminated by bacteria and fungi such as Rhizopus sp, Mucor sp, Aspergillus sp and Penicillium sp. The purpose of this study was to determine whether there was fungal contamination in shrimp paste sold at the Pasar Pagi Tegal. The research method used is descriptive research, which is describes the phenomenon of the object under study in the narrative form. Samples were obtained by taking 12 samples of shrimp paste taken from 12 shrimp paste traders in Pasar Pagi Tegal. The fungus was identified by culturing on Sabouraud Glucose Agar (SGA) media, incubated for 3-7 days at 37ºC and then observed macroscopically and microscopically. The results showed that based on macroscopic and microscopic examinations, shrimp paste sold at Pasar Pagi Tegal was 34% contaminated with Aspergillus sp, 33% contaminated with Penicillium sp and Aspergillus sp, 17% contaminated with Penicillium sp, 8% contaminated with Rhizopus sp and Aspergillus sp, and 8% contaminated with Rhizopus sp
Identifikasi Jamur Piedra pada Rambut Ibu Nifas di Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan Naqsyabandi S
Jurnal Medika Husada Vol. 2 No. 2 (2022): Oktober: Jurnal Medika Husada
Publisher : Akademi Analis Kesehatan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59744/jumeha.v2i2.26

Abstract

Infeksi jamur pada rambut disebut Piedra. Piedra ditandai dengan adanya benjolan (nodus) sepanjang rambut dan disebabkan oleh Piedra hortae (Piedra hitam) atau Trichosporon beigelii (Piedra putih). Piedra dapat muncul apabila rambut dan kulit kepala tidak bersih. Ibu nifas yang tidak keramas selama masa nifas (kurang lebih 40 hari) sangat rentan ditumbuhi piedra pada rambutnya. Masa nifas dimulai sejak bayi dan plasenta bayi dilahirkan hingga keadaan kandungan kembali seperti saat sebelum hamil. Beberapa masyarakat di Kecamatan Wonokerto masih mempercayai mitos selama masa nifas kurang lebih 40 hari tidak boleh keramas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi adanya jamur piedra pada rambut ibu nifas di Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling dengan total sampel berjumlah 27 sampel. Identifikasi jamur menggunakan metode pemeriksaan langsung dengan menggunakan KOH 10% dan diamati secara mikroskopis menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 13 sampel rambut ibu nifas yang terinfeksi jamur piedra putih. Pengamatan mikroskopis menunjukkan adanya nodul / benjolan berwarna putih pada rambut yang disebabkan oleh jamur Trichosporon beigelii. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 48,15 % rambut ibu nifas di Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan terinfeksi piedra putih (Trichosporon beigelii).