Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN YURIDIS MENGENAI PERAMPASAN ASET KORUPSI DALAM UPAYA PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI MENURUT HUKUM PIDANA INDONESIA Agus Pranoto; Abadi B Darmo; Iman Hidayat
Legalitas: Jurnal Hukum Vol 10, No 1 (2018): Juni
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.28 KB) | DOI: 10.33087/legalitas.v10i1.158

Abstract

Pengaturan tentang perampasan aset korupsi dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi menurut hukum pidana Indonesia, diatur di dalam Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Norma hukum perampasan aset korupsi merupakan upaya hukum yang paling bersifat strategis, karena apabila ketentuan mengenai sanksi pidana perampasan aset korupsi dapat diterapkan secara efektif, maka upaya  pengembalian kerugian negara akibat tindak pidana korupsi, akan mencapai hasilnya secara optimal. Namun demikian, ketentuan mengenai sanksi pidana perampasan aset korupsi tersebut, sulit untuk dapat diterapkan secara efektif, karena terdapat sejumlah kelemahan yang menjadi faktor penghambat penerapannya sehingga diperlukan kebijakan hukum pidana yang sebaiknya dinormakan di dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi mengenai  norma hukum yang mengatur secara jelas dan tegas, tentang kedudukan pidana perampasan aset korupsi sebagai bagian dari pidana pokok, standar atau perhitungan kerugian negara dan instansi yang berwenang menetapkan kerugian negara akibat tindak pidana korupsi, dan percepatan penyitaan harta benda milik tersangka korupsi.
Analisa Sistem Pentanahan Gardu Induk Teling Dengan Konstruksi Grid (Kisi-kisi) Agus Pranoto; Hans Tumaliang; Glanny M.Ch. Mangindaan
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 7 No. 3 (2018): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v7i3.20765

Abstract

Abstract--- The grounding system of the Teling substation is one of the most important parts in the delivery of electrical quality and continuously. Due to the Teling substation must work well together by using a large disturbance that result in the computer equipment that is the main cause of damage to the substation equipment. This is due to the ineffectiveness of the grounding system, which is due to the earth resistance greater than the standard IEEE Std 2000-80 limit of 0-1 ohm. Therefore it is necessary to do an analysis of whether the grounding system of substation Teling still meet the above favorable standards.In this final project, the system analysis is done by using the grid construction method by considering the mesh voltage, voltage, maximum grid, GPR, and soil resistivity. From the research result, it is found that the grounding system of the grounding system resistance of substation equipment that meets the standard is 0.10 Ω to 0.8 Ω, compared with the calculation of the grid of groundless grid of ground resistance grid (Rg = 0.47 Ω) and earthing grid with grounding rod (Rg = 0.18Ω). The maximum grid current of the ground substation is capable of delivering power to the ground up to 9307.8 A, with a grid size of conductor 38.72 mm2Keywords: GPR, Ground, Grid, Substation, Step Voltage, Touch Voltage Abstrak---- Sistem pentanahan pada gardu induk Teling adalah salah satu dari bagian penting dalam penyaluran kualitas listrik dan secara kontinyu. Dikarenakan gardu induk Teling harus bekerja sama dengan baik dengan menggunakan gangguan yang besar yang berakibat pada peralatan komputer yang menjadi penyebab utama kerusakan pada peralatan gardu induk. Hal ini diakibatkan oleh tidak bekerjanya sistem pentanahan dengan baik, yaitu akibat resistansi pentanahan lebih besar dari batasan standar yaitu 0-1 ohm. Oleh karena itu perlu dilakukan satu analisis apakah sistem pentanahan gardu induk teling masih memenuhi standar yang menguntungkan diatas.Dalam tugas akhir ini, dilakukan analisis sistem secara khusus gardu induk Teling menggunakan metode konstruksi grid dengan mempertimbangkan tegangan mesh, tegangan, grid maksimum, GPR, dan resistivitas tanah. Dari hasil penelitian yang diperoleh adalah sistem pentanahan nilai resistansi sistem pentanahan peralatan gardu induk yang memenuhi standar yaitu 0,10 Ω sampai 0,8 Ω, dibandingkan dengan hasil perhitungan yaitu grid pentanahan tanpa batang pentanahan grid resistansi (Rg = 0,47 Ω) dan pentanahan grid dengan batang pentanahan (Rg = 0,18Ω). Arus grid maksimum pentanahan gardu induk teling yang mampu mengalirkan tenaga ke tanah hingga 9307,8 A, dengan ukuran grid konduktor 38,72 mm2Kata Kunci: GPR, Pentanahan, Grid, Gardu Induk, Tegangan langkah, Tegangan sentuh