Sri Kurnia Hastuti
STKIP Budidaya Binjai

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI KESANTUNAN DAN KETAKSANTUNAN BERBAHASA ANTARA DOSEN DAN MAHASISWA (STUDI KASUS SOSIOPRAGMATIK) DI STKIP BUDIDAYA BINJAI Sri Kurnia Hastuti
Serunai : Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.869 KB) | DOI: 10.37755/sjip.v3i2.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pola komunikasi kesantunan dan ketaksantunan berbahasa antara mahasiswa dan dosen di STKIP Budidaya Binjai. Jenis penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa satuan lingual tindak tutur direktif, baik dalam suasana formal ataupunnon formal di dalam kampus STKIP Budidaya Binjai. Adapun sumber data meliputi aktivitas mahasiswa dan dosen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, lembar wawancara, dan angket. Analisis data menggunakan metode triangulasi. Faktor konteks juga menyebabkan kesantuan berbahasa perlu diterapkan.Suasana formal atau resmi sangat menekankan kesantuan berbahasa bagi pemakainya. Dengan kata lain, bahasa tidak saja dipandang sebagai gejala individual, tetapi juga merupakan gejala sosial, termasuk fenomena kesantunan berbahasa Indonesia di lingkungan mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. Kecenderungan dosen melakukan tindak tutur direktif bertanya berkaitan dengan kesopanan dan ketaksopanan berbahasa yang diutarakan mahasiswa dalam setiap jawaban yang diutarakan mahasiswa pada konteks situasi tutur yang berkaitan dengan perkuliahan, pengajuan judul skripsi, dan hal akademik lainnya. Dosen mengajukan pertanyaan dan respon tindak tutur balasan mahasiswacenderung ke arah yang memilikikesopanan daripada ketidaksopanan. Mahasiswa mampu menggunakan tindak tutur direktif kesopanan berbahasa dengan menghargai dan suasana yang tenang dan santai. Ada beberapa tuturan yang disampaikan berkaitan dengan ketidaksopanan tetapi hanya sebagian kecil. Teknik analisis data dengan menggunakan triangulasi menghasilkan tindak tutur direktif yang dilakukan dalam berkomunikasi lebih banyak menggunakan kesopanan berbahasa daripada ketaksopanan berbahasa.