Moh. Dharmautama
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perawatan preventif prostodontik telescopic overdenture Much. Ardiansyah; Moh. Dharmautama
Makassar Dental Journal Vol. 5 No. 1 (2016): Vol 5 No 1 April 2016
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.51 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v5i1.92

Abstract

Kehilangan gigi alami pada penderita dewasa tanpa penggantian gigi yang hilang dapat mengakibatkan gangguan fungsi pengunyahan, estetik dan fonetik. Selain itu dapat terjadi gangguan keseimbangan organ mastikasi dalam mulut. Penderita dengan kehilangan gigi menuntut penggantian gigi yang hilang dengan elemen yang lebih sempurna baik gigi tiruan lepas atau gigi tiruan cekat. Overdenture teleskopik lepasan dianggap menjadi sebuah solusi klinis yang tepat. Pada pasien dengan sisa gigi yang seadanya, jenis restorasi ini memberikan keuntungan untuk mengurangi gerakan rotasi dan tekanan oklusal horisontal dengan yang akan mengakibatkan gigi tiruan lepas. Hal ini juga dapat meningkatkan stabilitas gigi penyangga dan melindungi gigi dari migrasi patologis, dengan demikian dapat meningkatkan fungsional dari perawatan prostetik. Selain itu dengan overdenture, dapat mencegah resorpsi tulang alveolar sehingga gigi tiruan tidak cepat longgar. Hal ini dapat dianggap sebagai perawatan preventif prostodontik. Tulisan ini diharapkan dapat memberi informasi pentingnya menyelamatkan gigi alami yang tersisa, memberi informasi mempertahankan gigi alami meskipun dengan kelainan periodontal dan estetik. Pada akhirnya memberi alternative solusi perawatan gigi tiruan selain konvensional bagi dokter gigi. Disimpulkan bahwa perawatan gigi tiruan dengan overdenture teleskopik dipilih untuk meningkatkan estetik, retensi gigi, stabilisasi, dan mempertahankan gigi yang masih ada.
Penggunaan analisis sefalometri dalam bidang prostodonsi Abdullah Mugan Maruapey; Moh. Dharmautama
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 2 (2013): Vol 2 No 2 April 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.621 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i2.119

Abstract

Analisis sefalometri dipakai sebagai alat bantu yang sangat penting untuk suatu penelitian dan diagnosis di kedokteran gigi. Aplikasi klinik telah dilakukan secara meluas di bidang ortodontik, tetapi saat ini sefalometri juga telah digunakan oleh prostodontist untuk membantu menegakkan diagnosis dan menyusun rencana terapi khususnya pada kasus pembuatan gigitiruan penuh dan gigitiruan imediat. Pada kasus pembuatan gigitiruan penuh, sefalometrik ini dapat dipakai untuk mendapatkan kembali posisi struktur yang hilang. Hal ini diperoleh dengan mengidentifikasi prediksi hubungan antara gigi dan cranial landmark yang tidak terjadi perubahan-perubahan setelah post ekstraksi. Masing-masing suatu hubungan ditunjukkan tetap antara sudut occlusal plane relatif untuk frankfurt horisontal angle pada satu sisi dan antara sefalometri titik porion, nasion dan anterior nasal spine (PoNANS angle) pada sisi yang lain. Pada oklusi alami yang telah hilang, orientasi occlusal plane dapat direkonstruksi dengan mengukur PoNANS angle secara sefalometri.Pada kasus gigitiruan imediat, sefalometri digunakan untuk menentukan relasi rahang atas dan rahang bawah (klasifikasi Angle) dan untuk menentukan apakah perlu dilakukan alveoplasti atau tidak. Analisis sefalometri pada bidang prostodonsi sangat membantu menentukan ketepatan perawatan rehabilitasi prostodonsi yang akan dan telah dilakukan.
Teknik altered cast untuk memperbaiki dukungan pada kasus free end gigitiruan sebagian kerangka logam Muhammad Nurung; Moh. Dharmautama
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 1 (2015): Vol 4 No 1 Februari 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.524 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i1.207

Abstract

Altered cast merupakan suatu teknik yang digunakan pada kasus sadel free end gigitiruan sebagian lepasan. Teknik ini dilakukan dengan membuat cetakan mukosa di bawah tekanan yang dapat dikontrol sehingga membantu menciptakan lingkungan bagi gigi dan daerah edentulus sesuai dengan kondisi jaringan mulut. Teknik ini jarang dilakukan oleh dokter gigi karena memerlukan prosedur tambahan untuk dokter gigi dan teknisi, meskipun memberikan juga beberapa keuntungan yaitu stabilitas maksimal, beban minimal pada gigi penyangga, memelihara lingir sisa, mengurangi penumpukan sisa makanan dan oklusi dapat diperkirakan. Artikel ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang teknik altered cast pada pembuatan gigitiruan kerangka logam kasus free end. Seorang pasien wanita berusia 43 tahun dengan keluhan utama mengalami gangguan pengunyahan dan estetik. Gigi yang hilang adalah seluruh gigi rahang atas dan gigi 34, 35, 36, 37, 38, 44, 45, 46, 47, dan 48. Pada prosedur laboratorium, daerah sadel free end pada master cast dibelah dan kerangka logam ditempatkan pada model dan daerah free end-nya dicetak kembali dengan bahan cetak elastomer serta dicor dengan dental stone tipe IV yang menghasilkan model cetakan yang akan menerima tekanan fungsional. Pembuatan gigitiruan dilanjutkan sesuai dengan prosedur yang umum. Disimpulkan bahwa gigitiruan sebagian kerangka logam pada kasus free end dengan teknik alter cast menghasilkan fungsi mastikasi yang baik dan lebih akurat dengan beban fungsional yang minimal sehingga distribusi beban lebih merata dan lebih stabil.
Prostodontik preventif dalam mempertahankan tulang alveolar: sebuah kajian pustaka: Preventive prosthodontic in maintaining alveolar bone: a literature review Ikhriahni .; Moh. Dharmautama
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 1 (2019): Volume 8 No 1 April 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.026 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i1.260

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan gigi tiruan lengkap dapat menyebabkan berbagai komplikasi pasca perawatan, salah satunya adalah resorbsi tulang alveolar. Tulang alveolar memiliki fungsi sebagai pendukung gigi tiruan dapat mengalami resorbsi apabila gigi telah dicabut. Salah satu alternatif dalam pembuatan gigi tiruan lepasan dengan memanfaatkan gigi-gigi alami yang masih bisa dipertahankan adalah menggunakan overdenture. Overdenture adalah gigi sebagian atau lengkap lepasan yang basis gigi tiruan didukung oleh mukoperiosteum dan beberapa gigi atau akar gigi yang sudah dilakukan perawatan saluran akar. Penggunaan gigi-gigi pendukung menghambat proses resorbsi tulang alveolar dan tinggi tulang dipertahankan sehingga menambah retensi dan stabilitasi gigi tiruan. Selain itu tekanan pada mukosa berkurang dan peranan dari proprioseptor yang terdapat pada ligamen periodontal gigi pendukung tetap efektif. Tujuan: Memberikan informasi bahwa memelihara gigi alami yang masih ada dan akar gigi yang telah dilakukan perawatan saluran akar dapat digunakan sebagai pendukung gigi tiruan yang dapat mencegah terjadinya resorbsi tulang alveolar secara progresif. Kesimpulan: Overdenture merupakan perawatan prostodontik preventif yang dapat mencegah timbulnya berbagai masalah pasca pemasangan gigi tiruan.