Sukardi Sukardi
Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBERIAN EKSTRAK DAUN Tagetes erecta L DENGAN DOSIS BERBEDA SEBAGAI ANTI JAMUR Saprolegnia sp. PADA PENETASAN TELUR IKAN TAWES (Barbonymus gonionotus) Sufal Diansyah; Teuku Amarullah; Shela Rachmita; Sukardi Sukardi
JURNAL AKUAKULTURA Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Akuakultura Universitas Teuku Umar
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.014 KB) | DOI: 10.35308/ja.v2i2.1595

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang tepat dan keefektifan ekstrak Tagetes erecta L dalam pengendalian infeksi jamur Saprolegnia sp. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan. Ekstraksi dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian (THP) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dan Uji Fitokimia dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), uji In- Vivo dilaksanakan di Balai Benih Ikan Krueng Batee Kabupaten Aceh Barat Daya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), masing- masing dengan tiga taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perendaman ekstrak Tagetes erecta L. dengan konsentrasi berbeda, yakni konsentrasi 45 ppm (P1), konsentrasi 50 ppm (P2), konsentrasi 55 ppm (P3). Parameter yang diamati meliputi Uji Fitokimia daun Tagetes erecta L., daya tetas telur, dan parameter kualitas air. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak daun tahi ayam (Tagetes erecta L) mengandung beberapa senyawa bioaktif yang meliputi; alkaloid, steroid, tanin, dan fenolik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tetas telur ikan tawes yang diberikan ektrak daun Tagetes erecta L menunjukkan tingkat penetasan yang berbeda-beda yaitu 95% (P1), 96,67% (P2), dan 97,66 (P3). Hal ini menunjukkan bahwa semua perlakuan memiliki daya tetas diatas 90 persen, yang mengindikasikan bahwa dosis yang diberikan berada pada kisaran optimal.