Gunung api Gamalama merupakan salah satu gunung aktif di Kota Ternate, Maluku Utara. Erupsi yang terjadi menyebabkan material hasil erupsi tertumpuk di daerah puncak. Saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan lama, dapat menyebabkan bencana banjir lahar dingin. Salah satu daerah yang rawan terhadap bencana ini adalah Kelurahan Tubo, Kecamatan Ternate Utara. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menangani dan menanggulangi bencana tersebut, tetapi ada yang tidak secara langsung dirasakan oleh masyarakat. Dengan demikian diperlukan suatu kajian tentang persepsi masyarakat terhadap peranan pemerintah dalam penanggulangan bencana lahar dingin di Kelurahan Tubo. Penelitian ini dapat menajadi bahan masukan untuk penelitian terkait serta masukan kepada pemerintah daerah Kota Ternate untuk meningkatkan peranannya dalam penanggulangan bencana di masa yang akan datang. Pengumpulan data primer yaitu pengambilan langsung diambil dari lapangan melalui penyebaran kuesioner secara random kepada masyarakat Kelurahan Tubo sebanyak 85Kepala Kelauarga dari 555 Kepala Keluarga yang ada dengan tingkat kepercayaan 90%. Data hasil wawancara kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data sekunder didapatkan dari BPBD Kota Ternate terkait program penanggulangan bencana yang telah dilaksanakan oleh BPBD beserta intansi terkait lainnya. Â Sebanyak 50,3% masyarakat Kelurahan Tubo menilai peranan pemerintah dalam menanggulangi bencana banjir lahar dingin baik, dengan program fisik dan non fisik berupa pembangunan 22 sabo dam, 18 check dam, relokasi permukiman warga, pembangunan embankment dam, bronjong atau talud, barak pengungsian, dan pemasangan sirine, serta program non fisik berupa sosialisasi dan simulasi terhadap bencana lahar dingin. Demi kesiapan masyakat Tubo menghadapi bencana banjir lahar dingin, perlu dilaksanakan sosialisasi dan simulasi secara regular.