Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Beragam potensi perekonomian mulai hutan, flora, fauna, industry, tambang, serta potensi pariwisatanya. Banyaknya potensi yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul belum memberikan kontribusi yang maksimal bagi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul. Hal ini terbukti bahwa Kabupaten Gunungkidul memiliki PDRB Menurut ADHK 2010 paling rendah diantara kabupaten atau kota di Provinsi DIY. Tujuan penelitian ini yaitu utuk mengetahui potensi ekonomi dan sektor unggulan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gunungkidul. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Gunungkidul yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Alat analisis yang digunakan yaitu Analisis Location Quotient (LQ), Analisis Metode Rasio Pertumbuhan (MRP) dan Analisis Overlay. Hasil penelitian dari analisis Location Quotient (LQ) menunjukkan bahwa terdapat enam sektor yaitu Sektor Pertanian, Kehutanan dan perikanan, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Sektor administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial dan Sektor Jasa lainnya. Hasil penelitiaan dari analisis Overlay menunjukkan bahwa terdapat tiga sektor ekonomi yang tergolong dalam sektor potensial yaitu Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; dan Sektor Jasa Lainnya. Sektor tersebut menunjukkan bahwa suatu kegiatan yang sangat dominan baik dari segi pertumbuhan maupun kontribusinya.