Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Pola-Pola Konflik Agama dan Sosial (Studi Kasus Kekerasan Berbasis Sektarian dan Komunal di Indonesia Mohammad Takdir
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 2 No 01 (2017): Agama dan Kekerasan Sosial
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.941 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola-pola konflik agama dan sosial di Indonesia. Pola konflik keagamaan bisa meliputi jenis konflik, frekuensi konflik, perkembangan dan persebaran konflik, isu penyebab konflik, pelaku, dan dampak dari konflik. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis untuk mengetahui dampak sosial dari munculnya konflik agama. Penelitian ini merupakan studi kasus kekerasan berbasis sektarian dan komunal yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Teori yang dipakai untuk mengidentifikasi pola-pola konflik agama dan sosial adalah teori Louis Coser dan teori konflik etnis dari Jaques Jacques Bertrand. Penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kapasitas untuk merespon isu-isu penyebab konflik keagamaan dalam bentuk aksi-aksi damai. Tugas kita adalah mendorong masyarakat untuk menjadikan aksi damai sebagai pilihan utama demi mencegah terjadinya konflik yang lebih besar. Isu-isu yang mendorong terjadinya konflik di berbagai daerah sangat bervariasi sehingga langkah-langkah penanganan kekerasan perlu didesain sesuai dengan variasi isu-isu konflik keagamaan yang mendominasi masing-masing wilayah. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa isu konflik keagamaan yang dihadapi masing-masing rezim pemerintahan berbeda. Pada rezim orde baru, isu komunal menjadi isu yang paling dominan terjadi. Sementara pada era reformasi lebih banyak menghadapi konflik keagamaan terkait isu sektarian.
Kearifan Ritual Jodangan dalam Tradisi Islam Nusantara di Goa Cerme Mohammad Takdir
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 15 No 1 (2017): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.331 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v15i1.837

Abstract

This article reveals Jodangan ritual performed annually as a representation of gratitude to Allah for his mercy in giving harvest that spread prosperity to the community around Cerme Cave. The history of Cerme Cave is well known as the heritage of phenomenal Islam civilization. Cerme Cave as a historical trace is made a religious tourism for Bantul and its surrounding community. This research found that Jodangan ritual could improve community’s religiosity consciousness as a commitment of loyalty to The Almighty God. Religiosity consciousness in the society has a really important role in affecting mind and behavior to perform religious command sincerely. Tulisan ini berusaha mengungkap ritual Jodangan yang dilaksanakan setiap tahun sebagai tanda syukur kehadirat Allah yang memberikan rezeki dari hasil bumi sehingga memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar Goa Cerme. Sejarah Goa Cerme yang dikenal masyarakat sebagai warisan peradaban Islam yang sangat fenomenal, pada saat bersamaan dihelat sebuah ritual keagamaan yang dikenal dengan upacara Jodangan. Peneliti tertarik mengetahui lebih mendalam Goa Cerme sebagai tempat wisata religius bagi masyarakat Bantul dan sekitarnya. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan ritual Jodangan dapat meningkatkan kesadaran religiusitas (religiousity consciousness) masyarakat sebagai bentuk komitmen ketaatan dan kepatuhan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kesadaran religiusitas dalam realitas sosial memang berperan penting dalam mempengaruhi pikiran dan perbuatan untuk melaksanakan perintah agama dengan penuh keikhlasan.
Revitalisasi Kesenian Batik sebagai Destinasi Wisata Berbasis Budaya dan Agama: Peran Generasi Muda dalam Mempromosikan Kesenian Batik di Pamekasan Madura Mohammad Takdir; Mohammad Hosnan
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 36 No 3 (2021): September
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v36i3.1284

Abstract

Penelitian ini menganalisis peran generasi muda dalam upaya mempromosikan kesenian batik Pamekasan Madura sebagai bagian destinasi wisata berbasis budaya dan agama. Festival dan pelestarian kesenian batik memiliki relasi yang sangat kuat dengan harmoni budaya, spiritualitas, dan agama. Festival dan pelestarian kesenian batik bukan sekadar bagian dari warisan nenek moyang, melainkan bisa menjadi peluang promosi wisata batik berbasis budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mengunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam mempromosikan kesenian batik Pamekasan sebagai wisata berbasis budaya dan agama. Diantara peran penting generasi muda adalah mempromosikan festival kesenian batik melalui media sosial, memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mamakai produk budaya lokal, melakukan promosi tentang nilai-nilai filosofis dari kesenian batik, mendirikan komunitas pecinta budaya lokal, belajar kesenian membatik, memakai batik di lingkungan pendidikan dan instansi pemerintahan, dan mengikuti lomba fashion dan menjadi duta batik sebagai promo wisata berbasis budaya dan agama.
INTERNALIZATION OF MORAL VALUES IN CULTIVATING ANTI-CORRUPTION CHARACTER AT PESANTREN Subna El Hidayah; Mohammad Takdir; Tatimmatul Umah
Living Sufism: Journal of Sufism and Psychotherapy Vol. 2 No. 02 (2023): December
Publisher : Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin Universitas Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59005/ls.v2i02.584

Abstract

Corrupt behavior occurs not only outside educational institutions but also within the pesantren environment, which functions as a setting for acquiring religious knowledge. This study aims to clarify the assimilation of moral ideas among students in fostering an anti-corruption character at the Annuqayah Islamic boarding school. This study utilizes a qualitative field methodology comprising observation, interviews, and documentation techniques. The data analysis method utilizes the Miles and Huberman approach. The findings of this study identify three categories of moral principles that should be strengthened in students' character: understanding of morals, religion, and sharia. The factors affecting the establishment of moral principles in students arise from compliance and resistance to pesantren norms. The methodology utilized to instill anti-corruption ideals at the Annuqayah Islamic boarding school encompasses the dissemination of fundamental information through faith, ethics, and morals, the cultivation of discipline, and the promotion of respect for elders and compassion for the youth.