Penerapan Kurikulum 2013 memerlukan perubahan paradigma pembelajaran, dimana siswa dilatih untuk belajar mengobservasi, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis (mengasosiasi) data, dan mengkomunikasikan hasil belajar yang disebut juga dengan pendekatan saintifik. Selain itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI sangat menyarankan penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Salah satu tujuan penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah untuk memantapkan pemahaman siswa melalui proses mengarahkan kegiatan belajar siswa. Sehingga penggunaan LKS dalam pembelajaran diharapkan dapat membangun konsep siswa menjadi lebih baik. LKS yang dikembangkan memiliki tahapan yang disesuaikan dengan model discovery learning. Terdapat enam tahapan model discovery learning yakni stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan generalisasi. Materi kimia yang berperan penting dalam membangun konsep materi-materi kimia yang lain salah satunya adalah larutan asam dan basa. Hasil identifikasi pemahaman konsep larutan asam dan basa oleh Meylindra, dkk (2013) diperoleh bahwa pemahaman konsep larutan asam dan basa tergolong cukup (64,29%). Masih rendahnya pemahaman konsep larutan asam dan basa ini menarik perhatian penulis untuk mengkaji pada materi tersebut. Pembelajaran kimia yang memiliki karakteristik sebagai proses (kerja ilmiah) mengisyaratkan bahwa penggunaan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis discovery learning dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa melalui keterampilan kerja ilmiah (keterampilan saintifik) serta meningkatkan pemahaman konsep siswa khususnya pada konsep larutan asam dan basa.