Suyono Suyono
Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

REDUKSI MISKONSEPSI ASAM BASA MELALUI INKUIRI TERBUKA DAN STRATEGI CONCEPTUAL CHANGE Ahmad Ahmad; Suyono Suyono; Leny Yuanita
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 3 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n1.p286-293

Abstract

This research aims to study the effect of inquiry learning by critical thinking practice followed by a conceptual change efforts to reduce misconceptions on acid-base learn. The research design using one-group pretest-posttest design with students of SMAN 2 Ngawi as sample research. The student conception  status finding by knowing concept (TK), not knowing concept (TTK), and misconception (MK), whereas intensity of misconception be analized by CRI. Results and analysis of research data found that there is a shift in conception after inquiry learning p rocess. Based on Wilcoxons signed rank test, the T value of test TK, TTK, and MK is less than T table at α = 0.05 , so it was concluded that inquiry learning increase TK and decrease TTK and MK. The influence of inquiry learning for understanding the influence was strengthened by the results of the t test tests before and after understanding the concept of inquiry learning that indicate a significant difference.  t-test results on tests of critical thinking before and after the inquiry learning also showed a significant difference. Inquiry learning can not reduce all of misconceptions. Reduction step again is with conceptual change. Based on Wilcoxons signed rank test was concluded that conceptual change learning can reduce misconception significantlyPenelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh pembelajaran inkuiri terbuka disertai latihan berpikir kritis yang dilanjutkan dengan conceptual change sebagai upaya mereduksi miskonsepsi pada materi asam basa. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan metode one group pretest-postest design dengan subyek penelitian  siswa kelas XI SMA Negeri 2 Ngawi. Profil konsepsi siswa dinyatakan dengan status tahu konsep (TK), tidak tahu konsep (TTK), dan miskonsepsi (MK), sedangkan intensitas miskonsepsi diperoleh dari hasil analisis CRI jawaban siswa.  Hasil dan analisis hasil tes pemahaman konsep menemukan bahwa terjadi pergeseran konsepsi setelah proses pembelajaran inkuiri terbuka. Berdasarkan wilcoxons signed rank test diperoleh T hitung untuk semua status TK, TTK, dan MK kurang dari nilai T tabel pada α = 0,05 dan n = 25, sehingga   disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri meningkatkan jumlah TK dan menurunkan TTK dan MK.  Pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap pemahaman konsep serta kemampuan berpikir kritis diketahui dari uji t hasil tes pemahaman konsep serta tes berpikir kritis sebelum dan setelah pembelajaran. Hasil uji t pada α = 0,05 menunjukkan adanya perbedaan signifikan pemahaman konsep serta kemampuan berpikir kritis antara sebelum dan setelah pembelajaran inkuiri. Miskonsepsi yang masih tersisa setelah pembelajaran inkuiri direduksi kembali dengan strategi   conceptual change. Berdasarkan wilcoxons signed rangk test disimpulkan bahwa pembelajaran conceptual change dapat mereduksi miskonsepsi secara signifikan.
MENCEGAH MISKONSEPSI SISWA PADA KESETIMBANGAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBUKA DAN REMEDIASI MENGGUNAKAN STRATEGI CONCEPTUAL CHANGE Muallifah Muallifah; Suyono Suyono; Leny Yuanita
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 3 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n1.p306-313

Abstract

The main research goals are: (1) to prevent studentsmisconception on chemical equilibri um using open inquiry models and (2) imple mentting conceptual change remedial strategy on students whos have misconceptions. The other goals of this research are tested the influence of open inquiry learning models to increase the students creative thinking skills. The research followed the preexperiment with one-group pretest- posttest design which applied to both of prevention and reduction of misconception. Students preconception before learning, students conception after prevention of misconception learning and student conception after reduction of misconception, they are measured by the test of concept learning result that have been validated and the concept profile is determined by CRI (Certainty of Response Index) method. The skill of student creative thinking is measured after and before the steps of prevention of misconception by using creative thinking skills test sheet. Descriptive analysis are used to analyse of data that is used in prevention learning and reduction, students  preconception and conception, also the dominant factor that influence student misconception. Inferensial analysis is using: (1) to test the significancy of decreasing of students misconception before and after remedial teaching by conceptual change strategy and (2) to test the significancy of increasing of students creative thnking skills. The inferensial analysis is Wilcoxon signed rank test. The main result of this research are: (1) the prevency step which had been done is still left a big number of student that have misconception load (mean= 38,2%) and (2) reduction step (by conceptual change remedial strategy) that had been done is success to reduce the number of students who have  misconception load. The other result is the chemical concept learning by using opened inquiry learning model has a significant impact to the improvement of students creative thinking skills.Tujuan penelitian adalah: (1) mencegah miskonsepsi siswa pada kesetimbangan kimia menggunakan model pembelajaran inkuiri  terbuka  dan  (2)  melakukan  remediasi  siswa  yang  miskonsepsi  menggunakan strategi  belajar conceptual change. Di samping dua tujuan utama itu, penelitian juga bertujuan menguji dampak model pembelajaran inkuiri terbuka terhadap peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa. Penelitian dilaksanakan mengikuti rancangan praeksperimen one-group pretest-posttest design yang dijalankan secara berurutan. Data prakonsepsi sebelum pembelajaran, konsepsi setelah pembelajaran menggunakan model inkuiri terbuka, dan konsepsi siswa setelah remediasi diperoleh dengan metode tes menggunakan tes pemahaman konsep kesetimbangan kimia yang disertai indeks keyakinan siswa dalam memberikan jawaban. Data keterampilan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model inkuiri terbuka diperoleh dengan metode tes juga menggunakan tes keterampilan berpikir kreatif. Analisis deskriptif untuk menetapkan status konsepsi siswa dan jumlah siswa miskonsepsi sebelum dan setelah pembelajaran prevensi, serta setelah pembelajaran remediasi. Analisis inferensial untuk: (1) menguji signifikansi penurunan jumlah siswa miskonsepsi sebelum dan sesudah pembelajaran remediasi menggunakan strategi belajar conceptual change dan (2) menguji signifikansi peningkatan skor keterampilan berpikir kreatif siswa. Analisis inferensial menggunakan uji jenjang-bertanda Wilcoxon. Hasil penelitian: (1) tindakan pencegahan yang dilakukan masih menyisakan dalam jumlah besar siswa yang memiliki beban miskonsepsi, rata-rata 38,2% dan (2) ) tindakan remediasi yang dilakukan telah berhasil mengurangi secara signifikan jumlah siswa yang memiliki beban miskonsepsi. Di samping itu diperoleh pula simpulan bahwa pembelajaran konsep kimia dengan model inkuiri berdampak signifikan terhadap perkembangan keterampilan berpikir kreatif siswa.
PREVENSI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP REAKSI REDOKS MELALUI MODIFIED INQUIRY MODELS Wahyu Juli Hastuti; Suyono Suyono; Sri Poedjiastoeti
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 3 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n2.p398-404

Abstract

Implementation of a Modified Inquiry Model for is prevent students misconceptions on Redox Reactions. Research participants were students of Science Class at grade X at SMAN 1 Sidoarjo. This study was conducted using One Group Pretest and Posttest research design. The instrument used is Three-tier Diagnostic Test to determine of students misconceptions. Discreate data was descriptively analyzed while ordinal and interval data was inferentially analyzed. Findings of this study show that learning process using Modified Inquiry could successfully prevent 60% (X IPA 3), 48% (X IPA 5), 64% (X IPA 7), students misconceptions and increase students learning achievement significantly, but still require remedial learning.Implementasi model modified inquiry bertujuan memprevensi miskonsepsi siswa pada konsep reaksi redoks. Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA 3, X IPA 5, dan X IPA 7 SMA Negeri 1 Sidoarjo. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan one group pretest posttest design. Instrumen yang digunakan adalah three-tier diagnostic test untuk menentukan miskonsepsi siswa. Data diskrit dianalisis secara deskriptif, sedangkan data ordinal, dan interval dianalisis secara inferensial. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan model modified inquiry telah berhasil memprevensi miskonsepsi siswa sebanyak 60% (X IPA 3), 48% (X IPA 5), 64% (X IPA 7), dan telah meningkatkan hasil belajar secara signifikan meskipun masih memerlukan pembelajaran remedial.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDETEKSI PEMAHAMAN WACANA SISWA TENTANG ATOM Helda Verawahyuni; Suyono Suyono; Erman Erman
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 5 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n1.p838-847

Abstract

This study aimed to obtain instrument to detect students comprehension text on the atomic structure of eligible on validity, reliability, and clarity in the language. The required of validity include: construction, content, psychometric, and predictive validity, and use simple language (straightforward). This instrument was developed following stages: (1) the development of specifications test, (2) writing a matter, (3) a review a matter, (4) assembly a matter (for testing purposes), (5) the trial tests, (6) items analysis, and (7) the selection and assembly matter. The variables in this study include: construct, content, clarity of sentences and grammar, psychometric (item validity, difficulty index, different power, and reliability), and predictive validity. To getting the predictive variables are needed another variable that distinguished the predictor variables and the criterion variable. Predictor variables consist of the ability of perception on the structure of atoms and  the criterion variable is the number of misconceptions students on the concepts of atomic structure. The subject of research for content validity, construct and directness languages are experts in relevant fields to the product of developed instrument, who are  4 (four) chemistry lecturer for instruments which is includes chemistry concepts. The subject of research for psychometric and predictive validity is 130 students of class XI on SMAN 1 Sumberrejo and SMAN Model Terpadu, Bojonegoro. Connectivity test to measure comprehension text to  the number of misconceptions experienced by students was done using descriptive and inferential analysis used X2 test. The results showed that instrument to detect students comprehension text was feasible on validity (construction, content, and linguistic), psychometric, reliability, and predictive validity. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh intrumen pendeteksi pemahaman wacana siswa pada struktur atom yang memenuhi syarat validitas, reliabilitas, dan kelugasan dalam bahasa. Validitas yang dipersyaratkan meliputi validitas konstruksi, validitas isi, validitas psikometrik, dan validitas prediktif, serta menggunakan bahasa yang sederhana (lugas). Intrumen ini dikembangkan mengikuti tahapan: (1) pengembangan spesifikasi tes, (2) penulisan soal, (3) penelaahan soal, (4) perakitan soal (untuk keperluan uji coba), (5) uji coba tes, (6) analisis butir soal, dan (7) seleksi dan perakitan soal. Variabel dalam penelitian ini antara lain: validitas konstruk, validitas isi, kelugasan kalimat dan tata tulis, validitas psikometrik (validitas butir, indeks kesukaran, daya beda, dan reliabilitas), dan validitas prediktif. Untuk mendapatkan variabel prediktif dibutuhkan variabel lain yang dibedakan atas variabel prediktor dan variabel kriterium. Variabel prediktor terdiri atas kemampuan siswa memahami wacana pada struktur atom dan sebagai variabel kriterium adalah jumlah miskonsepsi siswa pada konsep-konsep struktur atom. Subyek penelitian untuk validitas isi, konstruk dan kelugasan bahasa adalah para ahli di bidang yang relevan dengan produk instrumen yang dikembangkan,  yang dalam penelitian ini adalah 4 (empat) orang dosen kimia untuk instrumen yang di dalamnya memuat konsep-konsep kimia. Subjek penelitian untuk validitas psikometrik dan validitas prediktif adalah 130 orang siswa kelas XI dari SMAN Sumberrejo dan SMAN Model Terpadu, kabupaten Bojonegoro. Uji keterhubungan data ukur pemahaman wacana siswa terhadap data ukur jumlah miskonsepsi yang dialami siswa dilakukan secara diskriptif dan secara inferensial menggunakan uji X2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intrumen pendeteksi pemahaman wacana siswa telah memenuhi validitas logis (validitas konstruksi, validitas isi, dan kebahasaan), validitas psikometrik, reliabilitas, dan validitas prediktif.
THE EFFECT OF GREEN CHEMISTRY LABORATORY LEARNING ON PRE-SERVICE CHEMISTRY TEACHERS ENVIRONMENTAL VALUE ORIENTATIONS AND CREATIVE THINKING SKILL Arini Siti Wahyuningsih; Sri Poedjiastoeti; Suyono Suyono
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 5 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n1.p848-858

Abstract

Environmental problems occured in Indonesia, as one of developing countries, are challenging for young generation. Their positive behavior and creative thinking skill need to be developed in addressing these issues. Therefore, Chemistry Department of State University of Surabaya has introduced Green Chemistry approach in General Chemistry course as an effort to educate and prepare the future chemistry teachers become more awareness and concerned on the environmental condition. This study was preceeded by the development stage to produce proper teaching materials. Hereafter, this paper investigated pre-service chemistry teachers environmental value orientations, creative thinking skill, and profile of creative attitude after the implementation of Green Chemistry laboratory learning. Research findings showed that most of their environmental value orientations shifted considerably becomes less egocentric, more homocentric and ecocentric. This positive change hopefully will affect their behavior toward the environment. Generally, their creative thinking skill also increased significantly with the most dominant creative attitude during learning process was curiosity. It can be concluded that the Green Chemistry course was a suitable context of environmental education to support the development of more positive environmental value orientations. Also, creative thinking skill of pre-service chemistry teachers increased in leading the conceptualization of sustainable environment. Permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menjadi tantangan generasi muda. Perilaku positif dan keterampilan berpikir kreatifnya perlu dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya mulai memperkenalkan pendekatan Green Chemistry di perkuliahan Kimia Dasar sebagai salah satu upaya untuk mendidik dan menyiapkan mahasiswa calon guru kimia agar mempunyai kesadaran dan kepedulian yang lebih baik terhadap kondisi lingkungan. Penelitian ini diawali dengan tahap pengembangan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang layak. Selanjutnya, penelitian ini menginvestigasi orientasi nilai lingkungan, keterampilan berpikir kreatif, dan profil sikap kreatif mahasiswa calon guru kimia setelah implementasi pembelajaran kimia berbasis laboratorium Green Chemistry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orientasi nilai lingkungan mahasiswa mengalami pergeseran secara signifikan menjadi kurang egosentris dan lebih homosentris dan ekosentris. Perubahan positif ini diharapkan dapat mempengaruhi perilakunya terhadap lingkungan. Secara umum, keterampilan berpikir kreatif mahasiswa juga meningkat secara signifikan dengan sikap kreatif yang paling dominan teramati selama proses pembelajaran adalah œcuriosity. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendekatan Green Chemistry merupakan konteks pendidikan lingkungan yang tepat untuk mengembangkan orientasi nilai lingkungan yang lebih positif. Selain itu, keterampilan berpikir kreatif mahasiswa calon guru kimia juga meningkat dalam rangka konseptualisasi lingkungan yang berkelanjutan.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI TERINTEGRASI IMTAQ PADA MATERI VERTEBRATA SESUAI KURIKULUM 2013 KELAS X SMA Novi Irmania; Rahardjo Rahardjo; Suyono Suyono
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n2.p983-990

Abstract

The research aims is to develop biology teaching material integrated religious value on vertebrate subject which fulfill feasibility, readability and effectiveness.The design of the research use Fenrich Instructional Development Cycle Model contains six phase; planning, design, development, implementation, analysis, evaluation, and revision. On this development, the assessment was done by 2 biology lecturers, Islamic lecturer, and biology teacher. The objects of the study are 30 students of X SMA Amanatul Ummah Surabaya. The analysis result and discussion show the average score of feasibility counted by the 2 biology lectures, Islamic lecturer, and biology teacher toward the developed-handbook is 93,1% on the contains goodness, 95,8% on language goodness, and 85,1% on serving goodness component. The students give positive response toward the teaching material that has been developed. This teaching material have low degree or difficulty by 11,1%. The average percentage of readability is 95%. Reliability of teaching plan effectiveness is 98,51%.Based on analysis result, the conclusion is biology teaching material integrated religious value on vertebrate subject which fulfill feasibility, readability and effectiveness. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar biologi terintegrasi imtaq pada materi vertebrata yang memenuhi kelayakan, keterbacaan, dan keterlaksanaan. Penelitian ini menggunakan Model Siklus Pengembangan Instruksional Fenrich yang meliputi enam fase yaitu fase perencanaan, perancangan, pengembangan, implementasi, analisis, evaluasi dan revisi. Pada tahap pengembangan, dilakukan penilaian oleh 2 orang dosen biologi, dosen agama, dan guru biologi. Pengambilan data dilakukan kepada 30 siswa kelas X SMA Amanatul Ummah Surabaya. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan nilai rata-rata hasil telaah dua dosen biologi, dosen agama, dan guru biologi terhadap bahan ajar yang dikembangkan adalah sebesar 93,1% pada kelayakan isi, 95,8% pada kelayakan kebahasaan, dan 85,1% pada komponen kelayakan penyajian. Bahan ajar yang dikembangkan memiliki tingkat kesulitan yang sangat rendah yaitu sebesar 11,1%. Nilai rata-rata persentase tingkat keterbacaan bahan ajar adalah 95%. Reliabilitas instrumen keterlaksanaan RPP adalah 98,51%. Siswa merespon positif terhadap buku ajar yang dikembangkan.Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar biologi terintegrasi imtaq pada materi vertebrata memenuhi kelayakan, keterbacaan, dan keterlaksanaan.
DESAIN BAHAN AJAR MATERI GELOMBANG DAN BUNYI MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP Latifatul Jannah; Mohamad Nur; Suyono Suyono
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 6 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v6n1.p1196-1203

Abstract

The objective of this research is to produce an intervention which is valid, practical, and effective. This intervention design research is conducted through model 4-D that limited to three phases, that is define, design, and develop. Those intervention is tried out at eight class on SMPN 30 Surabaya in academic year 2014/2015 with one-group pretest-posttest design. Data were collected using observation method, tests, and questionnaires. Data are analyzed using descriptive analysis quantitatively and qualitatively. The results show that 1) the intervention are valid categorized; 2) the implementation result of lesson plan until 99%, and the student activity show that the intervention is practice categorized to train scientific process skills, 3) students positively respond toward intervention, and the increasing of scientific process skills show that the intervention is effective to train scientific process skills. It can be concluded that the intervention design is valid, practice and effective to train students scientific process skills. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian desain bahan ajar ini menggunakan model 4-D (Four-D Model) yang dibatasi pada tiga tahapan, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Hasil desain bahan ajar diujicobakan pada siswa kelas VIII SMPN 30 Surabaya semester genap tahun ajaran 2014/2015 dengan One-Group Pretest-Posttest Design. Pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) bahan ajar yang dikembangkan valid untuk melatih keterampilan proses sains siswa SMP; 2) Keterlaksanaan RPP yang mencapai 99% dan aktivitas belajar siswa menunjukkan behan ajar yang didesain terkategori praktis dalam melatih keterampilan proses sains siswa SMP; dan 3) Respon positif siswa terhadap bahan ajar, dan peningkatan keterampilan proses sains menunjukkan bahan ajar yang didesain efektif untuk melatihkan keterampilan proses sains. Disimpulkan bahwa bahan ajar yang didesain valid, praktis, dan efektif untuk melatihkan keterampilan proses sains siswa SMP kelas VIII.