Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penguatan Paham Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah Pada Majelis Taklim Ummahat DDI Cabang Padanglampe Kabupaten Pangkep Abd Samad Baso
Jurnal Ilmiah Islamic Resources Vol 17, No 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiir.v17i1.60

Abstract

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan di Desa Padanglampe Kec. Ma’rang Kab. Pangkep. Pengajian yang dilaksanakan oleh Majelis Taklim Ummahat DDI Cabang Padanglampe Kabupaten Pangkep selama ini terdiri atas pengajian mingguan (Yasinan) dan bulanan (ceramah) dirangkaiakan dengan arisan. Setiap penceramah membawakan materi menurut pilihannya (tidak fokus) pada uraian tertentu shingga kurang memberi pengaruh pada jema’ah Majelis Taklim. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini hadir untuk membantu pengurus Majelis Taklim Ummahat DDI Cabang Padanglampe Kabupaten Pangkep dalam rangka penguatan paham Ahlussunnah wal Jamma’ah. Metode yang digunakan untuk mentransfer IPTEK kepada mitra adalah metode ceramah dan diskusi. Luaran dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini peserta diharapakan dapat mengenal peta Islam Ahlussunnah wal Jama’ah paham dengan baik.
FILSAFAT ILMU (STUDI TENTANG URGENSI DESAIN ILMU ISLAM) Abd Samad Baso
Jurnal Ilmiah Islamic Resources Vol 17, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jiir.v17i2.83

Abstract

Konsensus para filosof, bahwa objek filsafat pada awalnya sangat lebih luas dibanding dengan objek ilmu yang hanya terbatas pada persoalan empiris saja, sedangkan filsafat mencakup objek empiris maupun non-empiris. Namun, dalam perkembangannya, filsafat menjadi bagian dari ilmu itu sendiri (terspesialisasi), seperti filsafat religius, filsafat hukum, filsafat China, filsafat India, filsafat Pancasila, filsafat ilmu dan sebagainya. Alasannya filsafat tidak boleh terus-menerus diawang-awang. Dalam artian filsafat harus membimbing ilmu, apalagi sekarang ini ilmu sudah dilanda disintegrasi karena munculnya arogansi dan kompartementalisasi antara satu bidang ilmu dengan ilmu lainnya. Hal ini berbahaya terutama jika ilmu itu sudah lepas dari induknya (Islam), yakni ilmu sudah menjadi sekuler. Dalam perspektif ini ilmu sebagai kajian filsafat sangat kursial untuk dibahas. Karena itu, desain ilmu seharusnya dikembalikan kepada induknya (Islam) supaya ilmu bersih dari noda dan kepentingan komunitas tertentu yang sudah melekat pada diri ilmu itu. Mengembalikan ilmu kepada induknya, InsyaAllah ilmu akan memberikan keberkahan sebagaimana kaidah yang mengatakan al ilmu nurun