Nur Bety
Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DERET VOKAL DAN DERET KONSONAN DALAM BAHASA TUNJUNG (TONYOOI) Nur Bety
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 16, No 2 (2021): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v16i2.4131

Abstract

AbstrakPenelitian ini menelaah struktur fonotaktik fonem di dalam deret vokal dan deret konsonan bahasa Tunjung (Tonyooi). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan data yang diperoleh pada struktur fonotaktik fonem di dalam deret vokal bahasa Tunjung (Tonyooi) ditemukan 20 jenis deret vokal, yaitu /a.u/, /a.o/, /a.e/, /a.i/, /i.a/, /i.u/, /i.i/, /i.e/, /i.o/, /u.o/, /u.e/, /u.a/, /u.i/, /e.o/, /e.a/, /e.u/, /o,u/, /o.i/, /o.a/, dan /o.e/. Deret vokal dalam bahasa Tunjung (Tonyooi) dapat ditemukan pada posisi awal, tengah, dan akhir sebuah kata. Adapun deret konsonan dalam bahasa Tunjung (Tonyooi) ditemukan pada posisi awal, tengah, dan akhir. Bunyi-bunyi konsonan yang berderet, yaitu /h.t/, /k.b/, /k.k/, /kng.g/, /l.d/, /l.g/, /m.b/, /m.k/, /m.p/, /n.c/, /n.d/, /n.j/, /n.s/, /n.t/, /ng.k/, /r.b/, /r.c/, /r.d/, /r.j/, /r.k/, /r.m/, /r.ng/, /r.p/, /r.s/, /r.t/, /r.w/, /s.b/, /s.k/, /s.l/, /s.p/, /t.r/. Kata kunci: deret vokal, deret konsonan, dan bahasa Tunjung (Tonyooi) AbstractThis study examines the phonotactic structure of phonemes in the vowel and consonant series of Tunjung (Tonyooi) language. The method used in this study is a qualitative descriptive method. Based on the data obtained on the phonotactic structure of the phonemes in the Tunjung (Tonyooi) language vowel series, 20 types of vowel series were found, namely/au/, /ao/, /ae/, /ai/, /ia/, /iu/, /ii/, /ie/, /io/, /uo/, /ue/, /ua/, /ui /, /eo/, /ea/, /eu/, /o,u/, /oi/, /oa/, and /oe/. Vowel series in Tunjung language (Tonyooi) can be found at the beginning, middle, and end of a word. The consonant series in the Tunjung language (Tonyooi) are found in the initial, middle, and final positions. Consonant sounds that line up, namely /ht/, /kb/, /kk/, /kng.g/, /ld/, /lg/, /mb/, /mk/, /mp/, /nc/, /nd/, /nj/, /ns/, /nt/, /ng.k/, /rb/, /rc/, /rd/, /rj/, /rk/, /rm/, /r.ng /, /rp/, /rs/, /rt/, /rw/, /sb/, /sk/, /sl/, /sp/, /tr/.  Keywords: vowel series, consonant series, and Tunjung language (Tonyooi)  
KEBUTUHAN PENGGUNA BAHASA TERHADAP MATERI PENYULUHAN DI KALIMANTAN TIMUR Nur Bety
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 17, No 2 (2022): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v17i2.5168

Abstract

AbstrakPenelitian Kebutuhan Pengguna Bahasa terhadap Materi Penyuluhan Bahasa Indonesia di Kalimantan Timur merupakan sebuah penelitian kebijakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebermanfaatan kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia, yaitu dengan menjaring data dan informasi dari para pesuluh yang pernah menjadi peserta kegiatan penyuluhan. Hasil penelitian ini akan dijadikan rekomendasi bagi pengambilan kebijakan selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan pengguna bahasa terhadap materi penyuluhan. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang harus dijawab oleh responden. Kuesioner ini berupa pengetahuan yang menyajikan 20 soal pilihan ganda yang terdiri atas lima soal materi ejaan, lima soal materi bentuk dan pilihan kata, lima soal materi struktur kalimat, dan lima soal materi kalimat efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif inferensial, yaitu metode yang bukan hanya mendeskripsikan data, melainkan juga menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis data, sebagian besar guru di Provinsi Kalimantan Timur menguasai kaidah ejaan, bentuk dan pilihan kata, serta kalimat dan kalimat efektif. Kata kunci: kebutuhan, pengguna bahasa, materi penyuluhan. AbstractResearch on Language Users’ Needs for Indonesian Language Extension Materials in East Kalimatan is a policy research. This study aims to determine the usefulnes of Indonesian language extension activities, namely by collecting data and information from extension participant who have been joined in extension activities. The result of this study will be used as recommendations for further policy making, especially those related to the needs of language users for extension materials. This study uses a questionnaire that must be answered by the respondent. This questionnare is in the form of knowledge that presents 20 multiple choice questions consisting of question on spelling material, question on form and word choice, question on sentence structure and effective sentence materials. The method used in this research is descriptive inferential, which is a method that not only desribes the data, but also analyzes and concludes the research results. Based on the results of the data analysis, most of the teachers in East Kalimantan Province mastered the rules of spelling, word form and choice, as well as effective sentences and sentences. Keywords: needs, language users, extention materials 
REVITALISASI BAHASA MELAYU KUTAI MELALUI LOMBA BEMAMAI Nur Bety; Yusak Hudiyono; Widyatmike Gede Mulawarman
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 2 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v18i2.6710

Abstract

AbstrakPenelitian Revitalisasi Bahasa Melayu Kutai Melalui Lomba Bemamai bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk atau model revitalisasi bahasa Melayu Kutai melalui Lomba Bemamai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dokumentasi dan observasi. Berdasarkan analisis data tuturan bemamai dapat disimpulkan bahwa tradisi bemamai dalam masyarakat suku Kutai sarat dengan kearifan lokal. Bentuk lomba bemamai ini merupakan mini drama yang terdiri atas minimal dua orang. Dari data tuturan bemamai yang dianalisis oleh peneliti tidak satu pun ditemukan ungkapan-ungkapan tradisional berupa peribahasa, pepatah, atau semboyan yang sarat dengan kearifan lokal. Oleh karena itu, pada saat panitia melaksanakan lomba bemamai yang berbentuk mini drama, hendaknya dipersyaratkan kepada peserta bahwa di dalam tuturan bemamainya tersebut bisa diungkapkan satu atau lebih ungkapan-ungkapan tradisional yang mengandung nilai kearifan lokal suku Kutai agar kekayaan budaya suku Kutai tetap eksis dan lestari. Kata kunci: revitalisasi, bahasa Melayu Kutai, lomba bemamai AbstractResearch on the Revitalization of the Kutai Malay Language through the Bemamai Competition aims to describe the form or model of revitalization of the Kutai Malay language through the Bemamai Competition. The method used in this research is a qualitative method and is descriptive. The data collection techniques used in this research are documentation and observation. Based on the analysis of bemamai speech data, it can be concluded that the bemamai tradition in the Kutai tribal community is full of local wisdom. The form of this group competition is a mini drama consisting of a minimum of two people. From the bemamai speech data analyzed by researchers, not a single traditional expression was found in the form of proverbs, proverbs or slogans that are full of local wisdom. Therefore, when the committee carries out a bemamai competition in the form of a mini drama, it should be required of the participants that in their bemamai speech one or more traditional expressions containing local wisdom values of the Kutai tribe can be expressed so that the cultural richness of the Kutai tribe continues to exist and be preserved. Keywords: revitalization, Kutai Malay Language, bemamai comptetition