This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknodik
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SMK Hairun Nissa
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.96 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v18i1.106

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif komparatif dengan metode eksperimen. Kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran kontekstual sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran ekspositori. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 17 Jakarta pada bulan September – November 2013. Sampel dari penelitian ini adalah siswa SMK kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran sebanyak 36 siswa. Pemilihan kelompok dilakukan secara acak sederhana. Hasil perhitungan rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia pada kelas eksperimen sebesar 21,06, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 18,72. Hasil pengujian normalitas data dengan dengan uji Liliefors diperoleh data kedua kelompok berdistribusi normal. Hasil pengujian homogenitas menggunakan uji Bartlett diperoleh data kedua kelompok homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji t dengan taraf signifikan á = 0,05. Dari hasil pengujian diperoleh nilai th = 1,75 > t (0,05, 34) = 1,69, thitung > ttabel, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual terbukti lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMK.Kata kunci: model pembelajaran, kontekstual, ekspositori, bahasa IndonesiaAbstract:This research aims to reveal about the impact of contextual learning models towards learning achievement in Indonesian Language. This research uses quantitative comparative approach with experimental method. Contextual teaching and learning (CTL) model was implemented for experimental group and expository model teaching and learning was implemented for control group. The research was conducted at the Vocational School (SMK) 17 Jakarta on September- November 2013. Samples from this study were 36 vocational school students class XI majoring in Office Administration. Sample selected by simple random sampling. Data were collected using learning output test. The result of the study was analyzed with t-test. Calculations showed average score for experiment class were 21,06, while the control class is 18,72. Both data were normally distributed and had homogeny variances. Hypotesis test using ttest at significance level á = 0,05 in t value 1,75 which was higher than F table 1,69, so it is concluded that contextual learning model had proven to be effective in improving learning outcomes of Indonesian Language. To determine the learning model that will be used in the classroom, teachers also need to consider the student characteristics and competence..Keywords: learning model, contextual, expository, bahasa.
MEMFASILITASI PEMELAJAR MODERN DENGAN VIDEO PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN MENARIK Facilitating Modern Learners with Effective and Interesting Instructional Video Nur Arfah Mega; Hairun Nissa; Amar Nugraha
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.459 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i1.518

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kebutuhan siswa sebagai pemelajar modern terhadap jenismedia, materi pembelajaran, format media, narasumber, jenis bahasa yang digunakan, pemanfaatan,durasi dan saluran penyampaian dalam rangka pengembangan video pembelajaran yang mengaktifkandan melibatkan siswa secara penuh dan bermakna dalam proses pembelajaran. Penelitian inimenggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode survei dan wawancara ahli. Teknik pengambilansampel dalam metode survei menggunakan metode purposive random sampling dengan jumlahresponden sebanyak 2.096 siswa dari jenjang SMP, SMA dan SMK. Pengambilan data dilakukanmelalui survei daring menggunakan aplikasi google form. Survei dilakukan pada tanggal 1 sampaidengan 16 November 2018. Hasil penelitian menunjukkan: 44% responden menganggap videomembantu memudahkan pemahaman terhadap materi pembelajaran; 56,5% responden memilihmatematika sebagai materi pembelajaran yang paling dibutuhkan untuk dikembangkan menjadi videopembelajaran; format video animasi (42,8%) sebagai format video yang paling disukai; guru adalahnarasumber yang disukai untuk menyampaikan materi (43,7%); bahasa sehari-hari (69%) dianggappaling sesuai untuk digunakan dalam penyampaian materi dalam video pembelajaran; 63,4%responden menggunakan video pembelajaran untuk mendukung/ memperkarya pemahaman; 36,8%responden memilih 6-10 menit sebagai durasi ideal untuk video pembelajaran; dan 92% respondenmemilih handphone sebagai perangkat yang paling sering digunakan untuk mengakses video untukbelajar.This research aims to find out the students’ (modern learner) needs (type of media, subject matter, video format, talents, language, utilization, duration, and channel) in using instructional video to make learning as an active and engaging process. This research uses a quantitative approach, with a survey and interview with the expert. The sampling technique in the survey method used purposive random sampling, with the number of respondents 2096 students from the junior high, senior high (general and vocational).. Data retrieval is done by an online survey using google form, which is distributed on November 1 to 16, 2018. The results of the study show that: 44% of respondents still consider video as a medium that makes them understand the subject matter easier; Math chosen by 56.5% respondents as subject matter that need to be develop as instructional video; animation (42.8%) as their favourite video format; teacher (43.7%) as a person who deliver the content; conversational language (69%) as a suitable language; 63.4% respondents using instructional video to support/enrich their understanding; 6 to 10 minutes (36.8%) as an ideal duration for instructional video; and handphone (92.6%) as a device to access the video for learning