This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknodik
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI GURU DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN Rahmi Rivalina
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.522 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.121

Abstract

Abstrak:Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji berbagai solusi untuk peningkatan kompetensi TIK guru sehingga dapat merancang dan memanfaatkan TIK secara terpadu di dalam kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan proses dan hasil pembelajaran. Masalah yang akan jadi fokus pembahasan adalah berbagai upaya yang kemungkinan dapat meningkatkan kompetensi TIK guru. Hasil kajian mengungkapkan bahwa upaya peningkatan kompetensi TIK guru menuntut dukungan: kebijakan pemerintah pusat dan daerah di bidang pemanfaatan TIK dan pelatihan guru di bidang pemanfaatan TIK, kesadaran guru untuk meningkatkan potensi diri mereka di bidang pemanfaatan TIK,organisasi profesi guru mewadahi penyelenggaraan seminar atau lokakarya, dan menerbitkan jurnal ilmiah, swasta/dunia usaha diharapkan optimal di bidang pemanfaatan TIK untuk pembelajaran melalui tanggung jawab sosial di bidang pendidikan (corporate social responsibility atau csr),kebijakan kepala sekolah untuk penugasan guru mengikuti pelatihan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, dan kepedulian orang tua/masyarakat untuk peningkatan kemampuan TIK guru dapat berupa bantuan peralatan TIK atau motivasi kepada siswa, guru dan sekolah.Kata Kunci: Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru, Kompetensi Guru, Teknologi Informasi dan Komunikasi Abstract:Along with the development of information communication and technology (ICT) and also its potential to support the activities of learning process, the writer had been inspired to conduct a study about teacher’s ICT competency. To do so, the writer had studied various facts and documents about the teacher’s ICT competency and the factors that contribute to it. The focused problems on this writing is variety of efforts to improve teacher’s ICT competency. The findings of the study revealed that those variety of efforts to improve the teacher’s ICT competency demanding support as in the following: (1) the policy of the central and local government and conducting teacher’s training in ICT utilization, (2) awareness of teachers to improve their capacity building in ICT utilization, (3) teacher’s professional organization encouraging for active involvement in seminars or workshops and publish scientific journal), (4) private businesses and their support in the utilization of ICT in learning process through corporate social responsibility (CSR), (5)The head master’s policies to ask teachers following the training in ICT utilization, and (6) Concern from parents / the community to increase teacher’s ICT by procuring the ICT facilities or creating motivation to students, teachers and schools.Key words: Information and Communication Technology (ICT), Teacher, Competency
PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN DI SDN CIPAYUNG 1, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN, BANTEN Rahmi Rivalina
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.445 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i2.155

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di SDN Cipayung 1, Ciputat, dan kontribusinya terhadap hasil belajar peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Triangulasi data dilakukan dengan membandingkan data yang telah dikumpulkan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) SDN Cipayung 1, Ciputat telah memanfaakan TIK di dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan hasil pelatihan yang telah diberikan Pustekkom; guru membuat RPP berdasarkan kurikulum, menganalisis dan memilih materi pembelajaran (TVE), mengunduh (downloaded) berbagai materi pelajaran yang tersedia di Portal Rumah Belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, menyimpan bahan tersebut ke dalam laptop, dan mempresentasikannya di dalam kelas; dan (2) terdapat kontribusi pemanfaatan TIK terhadap hasil belajar peserta didik, yang diindikasikan dengan meningkatnya nilai akhir hasil belajar peserta didik sebelum (tahun ajaran 2012/2013) dan setelah menggunakan TIK (tahun ajaran 2013/2014). Secara khusus, kontribusi pemanfaatan TIK di dalam kegiatan pembelajaran tampak pada peningkatan nilai akhir hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia (0.95%), Matematika (2.03%), dan IPA (0.86%). Di samping itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa; (1) meningkat jumlah lulusan yang diterima di sekolah negeri ataupun pesantren dibandingkan tahun sebelumnya; (2) meningkatnya popularitas sekolah di lingkungan sekitarnya; (3) orangtua mendukung kebijakan sekolah di bidang pengadaan komputer; dan (4) peserta didik belajar dengan suasana yang menyenangkan.Kata kunci: pemanfaatan TIK, pembelajaranAbstract: This study aims to reveal the utilization of ICT in learning at SDN Cipayung 1 Ciputat and its contribution towards students’ learning outcomes. The research method used was descriptive analysis with qualitative approach. Data collection used was questionnaires, interview, observation, and documents. The triangulation of data was conducted to compare of the data collected. The result showed that: (1) SDN Cipayung I, Ciputat has been utilizing ICT in learning activities based on the training conducted by Pustekkom; teachers develop the Lesson Plan (RPP) based on curriculum, analyze and chose the learning materials, either offline (TVE) or online (Portal Rumah Belajar) based on the students’ needs, then keep the materials in laptop, and then present in the classroom; (2) there was a contribution of ICT utilization in learning process, showed by the increased of students learning achievement before (2012/2013) and after using ICT (2013/2014). In particular, the contribution of ICT utilization in learning process seemed to increase towards students’ learning outcomes in Bahasa Indonesia (0.95%), Matematika (2.03%), and IPA (0.86%). Besides, this research to determine that: (1) increased number of graduates continuing their studies at Public Primary School and Pesantren compared years before; (2) the school becomes more popular around its environments; (3) the parents support the school policy in procuring computers; and (4) students study an enjoyable learning atmosphere.Key words: utilization of ICT, learning process
PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK PUSTEKKOM: MEMFASILITASI PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL, PEDAGOGI, DAN TEKNOLOGI GURU Rahmi Rivalina
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.195 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v19i3.172

Abstract

Abstrak:Tulisan ini menyajikan hasil kajian penulis mengenai keberadaan Perpustakaan Elektronik Pustekkom dalam memfasilitasi peningkatan kompetensi profesional, pedagogi,dan teknologi guru dalam mempersiapkan peserta didik menjadi SDM yang berkualitas di abad 21. Permasalahan yang menjadi fokus pembahasan adalah berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan Pustekkom (sebagai institusi yang bertanggungjawab di bidang TIK untuk pendidikkan/pembelajaran) melalui perpustakaan elektroniknya untuk peningkatan kompetensi guru. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengkaji berbagai kemungkinan upaya yang dapat dilakukan Pustekkom dalam hal memfasilitasi sekolah atau perpustakaan sekolah dalam mengelola berbagai sumber belajar berbasis TIK bagi kepentingan guru dan peserta didik. Hasil kajian mengungkapkan bahwa Perpustakaan Elektronik Pustekkom telah menjadi jembatan bagi guru dalam mengakses berbagai sumber belajar melalui peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Bentuk implementasi Perpustakaan Elektronik Pustekkom dapat dilihat melalui program yang telah dikembangkan dan salah satu di antaranya adalah Portal Rumah Belajar. Agar dapat mengoptimalkan perpustakaan elektronik yang berisikan berbagai sumber belajar, Pustekkom perlu berkolaborasi dengan berbagai lembaga di bidang pengembangan kompetensi guru lainnya, baik pemerintah maupun swasta.Kata Kunci: perpustakaan eletronik, kompetensi guruAbstract:This article presents the results of author’s analysis on Pustekkom Electronic Library in facilitating the enhancement of teacher’s professional, pedagogical and technological competence in preparing students to become qualified human resources in the 21st century. The problems studied are various efforts that Pustekkom possibly undertake (as the institution responsible for ICT empowerment for education/learning) through its Electronic Library to improve the teachers’ competence. The objective of this study is to review some efforts that Pustekkom possibly undertake in facilitating schools or school libraries in managing their ICT-based learning resources for the sake of teachers and students. The results shows that Pustekkom Electronic Library is a solution for the teachers to access various learning resources by using ICT. One of Pustekkom Electronic Library’s services is Portal Rumah Belajar. To optimize electronic library’s various learning contents, Pustekkom needs to colaborate with various public or private insitutions dealing with teachers’ competence improvement.Keywords: electronic ibrary (e-Lib), teachers’ competence
PENYELENGGARAAN SIARAN TELEVISI UNTUK PENDIDIKAN DI INDONESIA: SEBUAH KAJIAN HISTORIS Sudirman Siahaan; Rahmi Rivalina
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.066 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v12i2.409

Abstract

Pada awalnya, gagasan untuk menyelenggarakan siaran televisi yang khusus berkiprah di bidang pendidikan/pembelajaran dimulai dari kerjasama Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) dengan UNICEF/UNESCO memproduksi program televisi pendidikan/ pembelajaran untuk ditayangkan melalui stasiun televisi yang ada. Program yang diproduksi adalah mengenai pengembangan watak anak-anak. Keberhasilan yang dicapai dilanjutkan dengan pengembangan film serial Aku Cinta Indonesia (ACI) yang ditayangkan setiap hari Minggu oleh stasiun TVRI Jakarta. Melalui kerjasama dengan pemerintah Australia, Belanda, dan Kanada, gagasan untuk menyelenggarakan siaran televisi pendidikan/pembelajaran secara perlahanlahan mulai mengarah jelas. Sumber daya dipersiapkan dan demikian juga dengan programprogram pendidikan/pembelajaran yang akan ditayangkan. Kerjasama terhenti namun perjuangan untuk penyelenggaraan siaran televisi pendidikan/pembelajaran tiada pernah berhenti. Perjuangan berikutnya adalah menjalin kerjasama dengan perusahaan swasta, PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (grup PT. Lamtoro Gung Persada) yang pada akhirnya berhasil mendirikan stasiun Televisi Pendidikan Indonesia (Stasiun TPI). Melalui stasiun TPI ditayangkanlah programprogram pendidikan/pembelajaran yang dikenal dengan Siaran Televisi Pendidikan Sekolah (STVPS). Kerjasama yang disepakati berlangsung selama 15 tahun ternyata hanya dapat bertahap selama 5 tahun. Pada tahun 1997, PT. Medicitra Indostar mendedikasikan satu saluran khusus pada satelit Cakrawarta-1 untuk penyelenggaraan siaran televisi pendidikan melalui satelit siaran langsung (SSL). Kegiatan ini juga ternyata tidak berlangsung lama. Pada tanggal 12 Oktober 2004, perjuangan untuk menyelenggarakan siaran televisi yang secara khusus berkiprah di bidang pendidikan/pembelajaran menuai hasil dengan dicanangkannya Siaran Televisi Edukasi (TVE) oleh Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar. Siaran TVE yang diawali dengan mengudara selama 2 jam tayang setiap harinya, kini meningkat menjadi 24 jam setiap harinya sejak tahun 2009.
TANGGAPAN AWAL TERHADAP PEMANFAATAN TIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KABUPATEN BELU Rahmi Rivalina; Sudirman Siahaan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.529 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v17i4.579

Abstract

Penetapan sekolah sebagai perintisan di bidang pemanfaatan TIK untuk pembelajaran di daerah 3T didasarkan atas hasil studi penjajagan dan kelayakan ke beberapa sekolah di wilayah yang sama yang dilakukan Pustekkom sebelumnya. Di masing-masing propinsi dipilih satu Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau yang sederajat di antara beberapa sekolah yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Kemudian, sekolah yang terpilih dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), fasilitas/peralatan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran (antena parabola, laptop, TV 35 inci, LCD, dan layar), dan pelatihan para guru di bidang pemanfaatan TIK untuk pembelajaran (baik guru maupun teknisi). Pada tahap awal pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, Pustekkom melakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan awal kepala sekolah, guru, peserta didik dan orangtua, serta tokoh masyarakat melalui wawancara, angket, observasi, focus group discussion (FGD) di SD Satap Sabulmil dan SMP Satap Sabulmil di Kabupaten Belu-Propinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan hasil analisis data dan informasi, tanggapan awal para responden (Kepala Sekolah, guru, orangtua, dan tokoh masyarakat) sangat positif. Informasi yang diharapkan dari responden peserta didik adalah mengenai kebiasaan belajar mereka sehari-hari. Informasi yang dihasilkan dari studi ini dinilai sangat bermanfaat untuk keberlangsungan kegiatan perintisan.The arrangement of schools that are designated as pilot projects of ICT implementation for learning in frontier, remote and less developed areas based on the exploratory and feasibility studies conducted before in several schools by Pustekkom (ICT Center for Education). Within every province, one primary school/suited; one junior high school/suited that were able to fulfil the requirements had been designated among other schools. The previous constraints faced by the school principals, such as the inavailability of electricity and the equipments needed for ICT implementation for learning at schools had been overcome by providing pilotting schools with complete equipments needed for the ICT implementation, such as: (1) solar cell power-based for electricity, (2) five units of laptop and one local server laptop, (3) parabolic anthenna to receive learning and education programs from TV Edukasi, (4) a35 inch television set, and (5) one LCD projector. Technical team with trained personnels for maintaining all equipments above was provided by Pustekkom to deliver guidance for the ICT implementation. In this preliminary step of ICT implementation for learning, Pustekkom conducted a research to identify early responses of school principals, teachers, parents as well as community leaders through interview, questionnaire, observation, and focus group discussion (FGD) in Satap Sabulmil Primary School (SD) and Junior High School Satap Sabulmil (SMP) in Lamakras Village-Lakmanen Subdistrict, Belu District-East Nusa Tenggara Province. Information gathered from students is about their daily learning habbits. The information resuled from this study is a worthwhile for the sustainability of the pilot project. Â