p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Riset Jakarta
Sri Turni Hartati
Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Status Perikanan dan Kondisi Habitat Perairan Teluk Jakarta: Fisheries Status and Habitat Conditions of Jakarta Bay Waters Budi Nugraha; Setya Triharyuni; Priyo Suharsono Suleman; Sri Turni Hartati
Jurnal Riset Jakarta Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Riset Jakarta
Publisher : Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37439/jurnaldrd.v13i1.17

Abstract

Perairan Teluk Jakarta telah mengalami degradasi baik itu degradasi sumber daya ikan maupun degradasi lingkungan dan habitat. Degradasi sumber daya ikan ditunjukkan oleh beberapa indikasi, diantaranya kelimpahan dan biomassa ikan rendah, ukuran ikan yang tertangkap semakin kecil, terjadinya kerusakan jaringan beberapa spesies, seperti kerang hijau, rajungan, dan beronang serta keragaman dan jumlah alat tangkap pasif yang semakin banyak. Sementara degradasi lingkungan habitat ditandai oleh kemunculan yang berlebih fitoplankton dari kelompok diatom, rendahnya indeks kelimpahan makrozoobenthos, kualitas air yang menurun dan berkurangnya luasan mangrove yang berubah menjadi kolam dan lahan pertanian di Muara Gembong. Untuk memulihkan ketersediaan sumber daya ikan harus dilakukan pengelolaan perikanan bersamaan dengan pengeloaan lingkungan perairan, seperti penutupan daerah penangkapan atau memindahkan ke wilayah utara yang bukan daerah konservasi yang disertai dengan rehabilitasi habitat.
Perubahan Bentuk Jaringan Biota Terdegradasi (Kerang Hijau, Rajungan, dan Beronang) di Perairan Kamal dan Cilincing, Teluk Jakarta: Changed of Form of Degradaded Biota Tissue (Green Clam, Swimming Crab, and Beronang) in Kamal and Cilincing Waters, Jakarta Bay Sri Turni Hartati; Prihatiningsih Prihatiningsih; Budi Nugraha
Jurnal Riset Jakarta Vol. 13 No. 2 (2020): Jurnal Riset Jakarta
Publisher : Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37439/jurnaldrd.v13i2.18

Abstract

Teluk Jakarta adalah wilayah perairan yang mengalami eutrifikasi tinggi, status wilayah perairan dapat dipisahkan antara hiper-eutrophic dan eutrophic. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh zat hara hasil dari aktifitas daratan Kota Jakarta yang disalurkan melalui 13 muara sungai ke perairan Teluk Jakarta. Status hiper-eutrophic terdapat pada daerah muara sungai yang dapat menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme yang bersifat racun, seperti fenomena alga merah yang menyebabkan terjadinya kematian massal ikan. Kompleksitas kegiatan yang tidak terkendali di Teluk Jakarta mengakibatkan terdegradasinya lingkungan perairan. Dampaknya terhadap sektor perikanan adalah kerusakan habitat dan menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya ikan. Masalah yang sering terjadi adalah kasus kematian ikan masal dan beberapa jenis biota telah terdegradasi, seperti kerang hijau (Perna viridis), rajungan (Portunus pelagicus) dan beronang (Siganus sp). Tulisan ini menyajikan sampai sejauh mana dampak dari pencemaran Teluk Jakarta terhadap sumber daya ikan yang ada, melalui kajian perubahan bentuk mikroanatomi jaringan biota terdegradasi (kerang hijau, rajungan, dan beronang) yang didaratkan di perairan Kamal dan Cilincing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perairan Teluk Jakarta terutama di muara, sebagian parameter kimiawi sudah melebihi ambang batas baku mutu air, sepert ammonia (NH3), phosphat (PO4), nitrat (NO3), fenol, dan BOD5 dan untuk logam berat yaitu seng (Zn), nikel (Ni), dan tembaga (Cu). Analisis mikroanatomi jaringan insang dan hati pada kerang hijau, rajungan, dan beronang lingkis dari Kepulauan Seribu menunjukkan struktur yang normal dan sampel dari Teluk Jakarta menunjukkan tidak normal atau ada kerusakan, dikatakan telah terdegradasi. Implementasi kebijakan yang direkomendasikan adalah Langkah konkrit harus dilakukan Pemerintah DKI Jakarta adalah membangun IPAL disetiap muara sungai agar air yang bermuara tidak membawa polutan ke laut yang berdampak tercemarnya perairan dan biota di Teluk Jakarta.