Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pandangan filsafat eksistensialisme dan pragmatisme terhadap pembelajaran peserta didik Binti Masruroh; Dita Amalia Hanandini; Elma Arma Vidia
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 11 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v11i2.5539

Abstract

Abstrak : Filosofi eksistensialisme memandang bahwa siswa perlu membangun pola pikir subjektivitas yang mengarahkan mereka pada cara hidup berdasarkan pilihan yang dapat mereka ambil tanpa memaksakan suatu keharusan tanpa memiliki kesempatan untuk menentukan pilihan dengan menerapkan berbagai strategi. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan pandangan filosofis pragmatisme terhadap siswa menekankan bahwa siswa harus diberikan sistem pembelajaran yang perlu diterapkan sebagai upaya mengembangkan siswa dengan melakukan pembelajaran praktis agar pembelajaran atau ilmu yang dipelajari dapat diterapkan dan efisien. Penelitian ini menggunakan metode library research, pendekatan ini peneliti gunakan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis sebagai landasan teori ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan pandangan filsafat eksistensialisme berpendapat bahwa peserta didik tidak seharusnya dikekang dengan keputusan-keputusan dalam memilih sumber dan cara belajar yang tidak menjadi pilihan mereka. Pembelajaran dan ide kreatif yang mereka miliki berasal dari kebebasan dan pilihan yang diberikan kepada mereka, sehingga mereka dapat menemukan makna diri dan eksistensi mereka sebagai manusia melalui hasil dari pembelajaran yang mereka jalani. Sedangkan dalam filsafat pragmatism memiliki pandangan bahwa peserta didik perlu belajar secara langsung atau praktikal untuk dapat menyerap pengetahuan yang dapat menjadi berguna bagi peserta didik dimasa yang akan datang sebagai upaya dalam pemecahan masalah. Keywords: Existentialism, Pragmatism, Learning, Students.
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Meningkatkan Kesadaran Beribadah Siswa Klas VIII di SMPN 1 Banyakan Kabupaten Kediri Binti MAsruroh
Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 7 No. 1 (2017): Intektual:Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/intelektual.v7i1.359

Abstract

Unsur penting untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara membenahi sistem pengelolaan sekolah, administrasi sekolah, kedisiplinan, dan termasuk upaya guru meningkatkan kesadaran beribadah siswa. Karena itu peran guru agama Islam dalam hal ini sangat menentukan. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Banyakan Kediri. fokus penelitian ini meliputi, Bagaimana upaya guru pendidikan agama islam (pai) dalam meningkatkan kesadaran beribadahsiswa klas viii di SMPN 1 Banyakan Kabupaten Kediri. 2. Apa faktor pendukung dan penghambat Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam berupaya meningkatkan kesadaran beribadah siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Banyakan Kab. Kediri. Peneitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Sementara penggalian datanya menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan analisi data dilakukan dengan tiga tahap yakni reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini memberikan penjelasan bahwa upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa di SMPN 1 Banyakan Kab. Kediri sangat beragama. Di antaranya dari unsur keteladanan, pembiasaan, memberikan motivasi, memberi nasehat dan mengajak secara langsung yang bersangkutan, dan menciptakan suasana yang religius di sekolah. Semua yang dilakukan di sekolah menggunakan pendekatan yang humanis. Sementara faktor Pendukung dan Penghambat bagi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran Beribadah Pada Siswa di SMPN 1 Banyakan Kab. Kediri terdiri dari, kesadaran siswa sendiri, fasilitas ibadah yang cukup memaadahi, koordinasi yang baik dengan berbagai pihak, salah satu ekstra kurikuler, yaitu Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Kemudian faktor penghambat meliputi, kelengkapan sarana & prasarana media pembelajaran praktek ibadah yang sangat minim, kesadaran siswa yang kompleks dan beragam, dan waktu pembelajaraan pendidikan agama Islam yang sangat terbatas.