Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI AIRTANAH ASIN BERDASARKAN PENDUGAAN GEOLISTRIK DI PESISIR KOTA CILACAP JAWA TENGAH Setyawan Purnama; Ahmad Cahyadi; Erik Febriarta; Nurul Khakhim; Hari Prihatno
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 2 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1405.64 KB) | DOI: 10.21831/gm.v11i2.3450

Abstract

Airtanah merupakan salah satu sumberdaya air potensial yang dapat digunakanuntuk memenuhi kebutuhan air manusia. Pemanfaatan airtanah yang berlebihan diwilayah pesisir seringkali menyebabkan terjadinya intrusi air laut. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui keterdapatan airtanah asin di Pesisir Kota Cilacap. Analisis dilakukandengan pendugaan geolistrik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan softwareIP2Win. Hasil analisis menunjukkan bahwa airtanah asin terdeteksi pada titik A, C, D danG.Kata Kunci: Airtanah Asin, Pesisir, Geolistrik, Kota Cilacap
Simulasi Daya Dukung Lingkungan di Pulau Gili Ketapang-Probolinggo dengan Mengandalkan Curah Hujan sebagai Pemenuhan Kebutuhan Air Muhammad Ramdhan; Semeidi Husrin; Dino Gunawan Pryambodo; Joko Prihantono; Syahrial Nur Amri; Hari Prihatno; Nasir Sudirman; Hasanuddin -; Sachrul Iswahyudi
Jurnal Kelautan Nasional Vol 14, No 1 (2019): April
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.529 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v14i1.6861

Abstract

Hujan merupakan salah satu sumberdaya air yang penting bagi kehidupan manusia. Keseimbangan lingkungan dapat diketahui dari ketersediaan sumber air yang berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah satu cara menentukan daya dukung lingkungan adalah dengan pendekatan ketersediaan dan kebutuhan air. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan simulasi terhadap status daya dukung lingkungan berdasarkan ketersediaan air bulanan dari curah hujan dan kebutuhan air di Pulau Gili Ketapang-Probolinggo dalam satu tahun. Metode yang digunakan untuk mengetahui daya dukung lingkungan adalah analisis kuantitatif melalui perbandingan antara penghitungan ketersediaan air dan kebutuhan air. Hasil penghitungan status daya dukung lingkungan berdasarkan ketersediaan air dan kebutuhan air di Gili Ketapang apabila dihitung berdasarkan kebutuhan layak air minum 130 liter/orang/hari adalah defisit sebesar 33.389.799,47 liter/bulan.
Struktur dan Komposisi Tambak Teknologi Ulir Filter untuk Peningkatan Produksi Garam Rakyat Rikha Bramawanto; Sophia L Sagala; Ifan R Suhelmi; Hari Prihatno
Jurnal Segara Vol 11, No 1 (2015): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2105.103 KB) | DOI: 10.15578/segara.v11i1.9079

Abstract

Prinsip utama dalam pembuatan garam teknologi ulir filter adalah evaporasi air laut dengan bantuan sinar matahari melalui pengaliran air pada petakan-petakan berseri dalam proses penuaannya dan penambahan material alam yang berperan sebagai filter. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji kondisi struktur dan komposisi lahan tambak garam TUF sebagai teknologi alternatif yang dapat meningkatkan produksi garam rakyat. Survei, pengukuran secara langsung, pengamatan fisik dan wawancara telah dilakukan di tambak garam rakyat di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon. Data dan hasil pengamatan yang diperoleh kemudian diolah menggunakan sistem informasi geografis dan dianalisis serta dibandingkan dengan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tambak garam TUF dilakukan modifikasi lahan yaitu membuat petakan-petakan memanjang berseri dalam satu kolam kondenser (ulir) dan memperdalam kolam reservoir. Modifikasi pada kolam kondenser mempermudah petambak dalam mengendalikan aliran brine dan memantau kenaikan densitasnya. Diketahui juga bahwa percepatan evaporasi brine pada sistem ini diperoleh dengan menambah pematang tanah. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa pematang yang bersifat konduktor panas ini terdedah radiasi matahari sebesar 112 % untuk ulir besar dan 135 % untuk ulir kecil. Sedangkan modifikasi pada kolam reservoir menghasilkan efisiensi pemanfaatan lahan, dari proporsi 28% terhadap total luas tambak menjadi 75% terhadap total volume tambak. Perubahan struktur dan komposisi tersebut meningkatkan produksi garam hingga mencapai ± 200 ton/ha per musim panen.