Latar Belakang:Pentingnya sikap independensi bagi seorang auditor dalam melakukan penugasan audit membuat setiap perusahaan harus melakukan auditor switching agar tingkat independensi dapat terjaga, namun pada kenyataannya sekalipun auditor switching telah dilakukan masih saja didapati auditor yang tidak menjaga sikap independensi. Hal ini menjadi menarik perhatian untuk diteliti mengenai hal apa saja yang menjadi faktor dalam melakukan auditor switching.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh opini audit, pergantian manajemen dan financial distress terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur sub sektor real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.Metode Penelitian:Teknik sampling dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Berdasarkan metode purposive sampling, sampel yang diperoleh sebanyak 43 perusahaan selama 3 tahun pengamatan dan total data observasi sebanyak 129 data. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik.Hasil Penelitian:Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yaitu opini audit, pergantian manajemen, dan financial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur sub sektor real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016 – 2018.Keterbatasan Penelitian:Penelitian ini hanya meneliti perusahaan manufaktur sub sektor real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018, dan hanya menggunakan variabel opini audit, pergantian manajemen financial distress sebagai variabel yang mempengaruhi auditor switching.Keaslian/Novetly Penelitian:Penelitian ini menjawab gap penelitian terdahulu, dengan menggunakan variabel yang berbeda dari peneliti terdahulu dan rentang waktu yang berbeda dari tahun–tahun sebelumnya.