Suwarso
Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DAUR ULANG TINJA SAPI MENJADI PUPUK KANDANG RECYCLE OF COW FAECES INTO MANURE , Suwarso
Pembangunan Pedesaan Vol 4, No 1 (2004)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tinja sapi merupakan salah satu limbah ternak yang dapat didaur ulang menjadi pupuk kandang. Pembuatan pupuk kandang matang dapat dilakukan dengan cara dekomposisi anaerob dan aerob dari tinja sapi. Kedua proses tersebut dapat menghasilkan pupuk yang berbeda kualitasnya. Penelitian dengan menggunakan metode eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur hara N (nitrogen), P (fosfor), K (kalium), rasio C/N, dan pH tinja sapi yang terdekomposisi secara aerob dan anaerob. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah terdekomposisi anaerob selama 10 minggu, pupuk kandang mempunyai N, P, K lebih tinggi dibanding pupuk kandang hasil dekomposisi aerob. Kandungan hara pupuk kandang hasil dekomposisi aerob mengandung N (1,1%), P (0,57%), K (0,67%), rasio C/N = 25,79, dan pH = 7-8.
Potensi Hasil dan Mutu Varietas Introduksi Tembakau Burley Fatkhur Rochman; , Suwarso; A. S. Murdiyati
Zuriat Vol 17, No 2 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i2.6734

Abstract

Tembakau burley telah diusahakan di Indonesia sejak tahun 1957 di beberapa daerah antara lain Lumajang, Klaten dan Mojokerto. Introduksi varietas memiliki beberapa keuntungan, yaitu (1) mendapatkan varietas unggul baru secara cepat, (2) Dapat dijadikan bahan seleksi sebagai calon varietas unggul baru, (3) Digunakan sebagai sumber gen yang diperlukan dalam program pemuliaan. Varietas unggul hasil introduksi belum tentu bersifat unggul seperti di daerah asalnya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi hasil dan mutu serta respon varietas introduksi terhadap penyakit utama di Indonesia. Penelitian dilaksanakan tahun 2004 di dua lokasi yaitu 1) di desa Kabuaran Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada ketinggian tempat ± 25 m di atas permukaan laut dan 2) di desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang-Jawa Timur pada ketinggian tempat ± 650 m di atas permukaan laut, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi krosok, indek mutu dan indek tanaman varietas introduksi tidak berbeda nyata dengan varietas pembanding (Ky 17). Indek tanaman relatif varietas TN 90 dan NC 3 masih fluktuatif (tidak konsisten). Indek tanaman aktual varietas TN 90 di Kabuaran, Kunir lebih tinggi 19.29% dibanding Ky 17, dan indek tanaman aktual NC 3 di Oro-oro Ombo, Pronojiwo lebih tinggi 7.29% dibanding Ky 17. Penyakit yang muncul pada varietas introduksi adalah penyakit-penyakit yang sering dijumpai pada pertanaman tembakau di Indonesia seperti Mosaik, TEV, TLCV, lanas (Phytophthora nicotianae) dan nematoda Meloidogyne spp. Dengan tingkat serangan rendah. Tidak dijumpai panyakit lain atau penyakit baru.
Pewarisan Ketahanan Terhadap Penyakit Lanas Pada Tembakau Madura Prancak-95 , Suwarso
Zuriat Vol 20, No 1 (2009)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v20i1.6647

Abstract

Kajian pewarisan ketahanan Prancak-95 terhadap penyakit lanas (Phytophthora nicotianae var. nicotianae) menggunakan satu set genotipe terdiri atas Prancak-95, Ismir (tembakau oriental), F1, F2, BC11, dan BC12. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat pada tahun 2000. Perlakuan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat ulangan.  Genotipe P1, P2, dan F1 pada setiap unit percobaan terdiri atas 50 tanaman, sedangkan F2, BC11, dan BC12 masingmasing 200 tanaman. Untuk menduga jumlah dan macam gen ketahanan digunakan analisis khi kuadrat, sedangkan untuk menduga interaksi gen digunakan uji skala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan Prancak-95 terhadap penyakit lanas dikendalikan oleh dua pasang gen resesif epistasis, pewarisannya dikendalikan oleh interaksi aditif x aditif dan aditif x dominan.
Potensi Hasil dan Mutu Koleksi Plasma Nutfah dan Galur Harapan Tembakau Kasturi Anik Herwati; , Suwarso; M. Sholeh; Fatkhur Rochman
Zuriat Vol 12, No 1 (2001)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v12i1.6683

Abstract

Percobaan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus tahun 1997, di lahan sawah di desa Kranjingan, kecamatan Sumbersari, kabupaten Jember. Tujuan penelitian untuk mendapatkan kultivar dan galur harapan tembakau Kasturi yang mempunyai potensi hasil dan mutu tinggi. Perlakuan terdiri atas tujuh galur harapan (S.2153/1/12, S.2153/1/11, S.358/2/3/11, S.2156/1/3, S.358/1/10/4/ 1/1, S.2293/1, S.2155/1/7/1); dan empat kultivar dari koleksi plasma nutfah (Kasturi Ledokombo, Kasturi Mawar, Kasturi, dan Kasturi Bentoel), sebagai pembanding adalah kultivar Jepun (yang berkembang di petani). Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali. Dari hasil pengujian didapatkan tujuh genotipe yang lebih tinggi hasilnya dibandingkan dengan Jepun yaitu: Kasturi Ledokombo (1.77 ton ha-1), S.2153/1/12 (1.75 ton ha-1), S.2153/1/11 (1.67 ton ha-1), S.358/2/3/11 (1.66 ton Ha-1), Kasturi Mawar (1.65 ton ha-1), S.2156/1/13 (1.63 ton ha-1), S.2155/1/7/1 (1.57 ton ha-1). Indeks tanaman genotipe yang lebih tinggi dari Jepun adalah: Kasturi Ledokombo (144.23), S.2153/1/12 (140.35), S.2153/1/11 (134.72), S.358/2/3/11 (133.16), Kasturi Mawar (131.42), S.2156/1/13 (124.95).