Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Satapang Beauty (Produk Sabun Talas Jepang/Satoimo) Nurbaya Busthanul; Jumriah Langkong; Anwar Hardiyanti; Nawir A. Fathanul; Khatimah Husnul; Sakia Nurul; Fadhilah Nur
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.415 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.417

Abstract

Japanese taro (Satoimo) is one type of plant rich in carbohydrate content, which is good for human health. Therefore, this food crop is also a staple food of Japanese society, because it is believed to provide very good benefits for the body. In Indonesia, nowadays there have been a lot of Japanese taro or satoimo cultivation. In addition to the content contained in Japanese taro plants for health benefits, Japanese taro can also be processed into a variety of products, such as chips, juice, ice cream, dry pastries, croquettes, pudding, handbody, shampoo, and soap products that are all made from satoimo. In addition to having a good content if consumed, Japanese taro is also useful for beauty ingredients. Armed with knowledge and creativity, students are inspired to create a business unit that produces Japanese taro-based soap. It is hoped that through the support of the supervisor, it will be integrated into an Entrepreneurial Student Program (PMW-Unhas) and this business is expected to grow and develop. The problem is how students sharpen their talents and interests as entrepreneurs, understand and take advantage of market opportunities for these products. The objectives of making this business are: (1) building soft skills or entrepreneurial character; (2) develop new entrepreneurs who are highly educated and have the mindset of creating jobs; (3) encourage the growth, development or formation of institutions (units / centers) for managing entrepreneurship programs in universities. The method of implementation includes: (1) revealing the ability of human resources, especially in the founders and business actors; (2) delivering information material through social media about matters relating to Japanese taro and satoimo soap; (3) disclosing the development of production and potential supporting factors for increasing production and improving the quality of satoimo soap products. The assistance results show that, (1) Human resources founding the satoimo soap innovator have decent potential and strong motivation in running the business, even though they are still students; (2) Japanese taro-based products can serve as a place to introduce products and can be channeled through various social media so that it is very important as information for the community; (3) This business venture begins to experience growth and is known by the community. The characteristics of Japanese taro as one of the basic ingredients in making natural soaps are rich in nutrients and nutrients that are good for health and the body. It can be concluded that producing Japanese taro satoimo soap is very potential to be developed.Keywords: Satoimo Soap, Talas Japan, PKM-CSR
Pendampingan Budidaya Dan Usaha Tanai Talas Jepang (Colocasia Esculenta Var. Antiquorum) Di Sinjai Sulawesi Selatan Masyhur Syafiuddin; Nurbaya Busthanul; Muhammad Jayadi; Andi Masniawati; Tamzil Ibrahim
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.462 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.780

Abstract

Penerapan teknologi budidaya dan usaha talas jepang (Colocasia esculenta var. antiquorum) untuk produksi massal dan berkualitas telah dikembangkan di beberapa wilayah. Namun demikian, teknologi yang memang jadi tuntutan para buyer utama khususnya dari Jepang, belum diterapkan secara baik di kalangan petani dan calon petani talas potensial. Karena itu diperlukan sosialisasi dan desiminasi teknologi secara intensif melalui pendampingan. Tujuan pendampingan talas yang sering juga disebut satoimo ini adalah untuk meningkatkan kemampuan petani dan calon petani mitra/binaan Perusahaan khususnya di Kabupaten Sinjai melalui pelibatan masyarakat Perguruan Tinggi. Sedang target khususnya adalah meningkatnya ketrampilan patani dalam teknik budidaya dan usaha tani yang ditandai dengan tingkat ketepatan menjawab dan mempraktikkannya, serta meningkatnya produktivitas dan kualitas hasil panennya. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dengan sarana DEMPLOT (petak percontohan) yang ditunjang dengan pembelajaran teori di kelas. Secara garis besar, materi pelatihan terdiri atas: teknik pembibitan, budidaya di lapangan (kebun pembesaran), dan aspek usaha taninya. Keseluruhan proses tersebut memakan waktu tujuh bulan. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan 85 persen dari peserta dapat menjawab dengan benar secara tertulis, dan 70 dapat melakukan dengan benar secara praktik (mempraktikkan). Hasil analisis usaha tani talas satoimo untuk lokasi pelatihan menguntungkan petani dengan BCR 1,82. Pada pasca pelatihan, terdapat delapan puluh presen peserta mengaku akan melanjutkan rencana usaha budidaya satoimo, meningkat dari yang sebelumnya kurang dari separuhnya. Secara keseluruhan pelatihan cukup efektif.
Cupcake Brownies Satoiomo (Cc-Browsa) CV Firici Group Nurbaya Busthanul; Masyhur Syafiuddin; Heliawati Heliawati; Rasyidah Bakri; Rima Rahmawati; Cindy Fatika Sunaryani; Moh. Fiqry Rosaldi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.432 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.781

Abstract

Satoimo (Colocasia esculenta var. antiquorum) atau biasa dikenal dengan talas jepang merupakan salah satu sumber pangan karbohidrat tak-biasa karena kaya akan hyaluronic acid (HA), suatu zat yang diproduksi alami dalam tubuh dan menghasilkan kolagen alami. Bahan pangan yang kaya energi, namun rendah karbohidrat ini juga dekenal sebagai anti-oksidan dan anti-aging. Selain itu dapat dibuat berbagai macam makanan yang lezat, namun belum banyak dalam bentuk brownies. Tujuan pendirian ‘pra-starup’ CV. FIRICI GROUP adalah untuk melakukan percoban produksi dan pemasaran cupcake brownies satoimo berbasis inovasi yang lezat dan bergizi, higienis, harga terjangkau, dan ekonomis sehingga dapat dikembangkan sebagai usaha (bisnis). Usaha yang dibentuk dan dikelola oleh tiga mahasiswa di bawah binaan para dosen pembimbing telah berproduksi dan hasilnya dipasarkan sesuai rencana (target); yakni minimal 450 box sebulan, dengan total target 5.400 unit. Dengan harga jual sebesar Rp7.000/box, maka diperoleh hasil penjualan sebesar Rp3.150.000/bulan. Sementara total modal awal yang dibutuhkan hanya sebesar Rp2.787.000 atau masing-masing Rp929.000 per orang. Hasil analisis ekonomi denga beberapa indicator, menunjukkan bahwa usaha CC-BROWSA yang diinisiasi oleh ‘CV FIRICI GROUP’ layak untuk dikembangkan di Makassar.