Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PROGRAM KEMITRAAN WILAYAH (PKW) RINTISAN AGROTECHNO-EDUPARK PURWOSARI SEMARANG Etty Soesilowati; Nana Kariada.TM; Efryani Sumastuti; Avi Budi Setiawan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.409 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1138

Abstract

Abstrak BAPPENAS mengagendakan membangun Science Park di 34 provinsi dan Techno Park di 100 kabupaten. Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pertanian berhasil memanfaatkan lahan eks bengkok menjadi kawasan kebun buah sebagai rintisan Agrotekno-Edupark. Permasalahan: pertama, rendahnya kualitas & kuatitas sumber daya pertanian. Kedua, terbatasnya anggaran, serta belum optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana kebun Dinas Pertanian; ketiga, belum terintegrasinya program pemerintah daerah serta belum tersedianya instrumen pengaturan. PKW merupakan bentuk kolaborasi Dinas Pertanian Kota Semarang, UNNES, UPGRIS, BATAN serta Yayasan Obor Tani. Tujuan PKW rintisan Agrotechno-Edupark Purwosari Semarang adalah untuk : (1) menerapkan teknologi pertanian berwawasan agribisnis yang bersifat spesifik lokal, (2) tempat pelatihan, pemagangan, inkubasi bisnis, diseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis, (3) wahana rekreasi pendidikan, (4) serta meningkatkan PAD. Kegiatan dilakukan selama 3 tahun menggunakan pendekatan Community Based Learning dan Quadruple Helix. Metode yang digunakan meliputi : sekolah lapang alih teknologi, pelatihan Guiding, pembentukan KUB, pelatihan diversifikasi produk olahan, pendampingan manajemen dan legalitas usaha, serta penyusunan naskah akademik retribusi bidang pertanian. PKW rintisan Argotekno-Edupark efektif meningkatkan produktivitas buah-buahan lokal lebih dari 100% dan telah memunculkan 3 kelompok wirausahawan baru yang saling mendukung, meliputi bisnis buah-buahan, kuliner, dan jasa wisata yang berimbas pada meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar.