p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ampere
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI RESISTIVITAS TANAH DAN RESISTANSI PENTANAHAN PADA LAHAN TANAH PASIR BASAH Dian Eka Putra; Sunawiri Sunawiri; Daeny Septi Yansuri; Mutiar Mutiar; Epi Sukarta
Jurnal Ampere Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Ampere
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v7i1.7807

Abstract

Permasalahan pembumian yang selalu dialami adalah resistivitas tanah atau lahan dimana pada lahan tanah berpasir meliliki resistivitas tanah yang cukup tinggi, bila menggacu pada PUIL 2011 resitivitas tanah pada tanah berpasir  bernilai 200 Ω. Sehingga untuk menurunkan resistivitas pada tanah pasir, maka untuk penanaman elektroda batang diperlukan  resitivitas tanah yang rendah, maka dipilihlah lokasi saluran air bekas pada lahan tanah berpasir yang basah.  Pemilihan lahan tanah berpasir yang basah menunjukan penurunan resistivitas tanah yaitu mencapai 129,27 Ω. Dengan resistivitas tanah yang rendah akan lebih mudah memproteksi manusia dan peralatan-peralatan listrik terhadap sentuhan langsung dari arus bocor atau tegangan induksi sehingga arus bocor tersebut langsung dialirkan kedalam tanah. Dengan turunnya resistivitas lahan tanah berpasir tentunnya terjadi penurunan pada resistansi pentanahan, pada penelitian ini pengujian penanaman grounding rod untuk menentukan nilai resistansi pentanahan dilakukan didaerah desa sukomoro kabupaten banyuasin yang memiliki spesifikasi tanah berpasir. Dengan metode pengukuran 3 titik maka dari hasil pengujian didapat nilai resistansi terbesar dengan menggunakan satu elektroda batang mendapatkan nilai resistansi pentanahan sebesar 67,4 Ω. Nilai resistansi pentanahan terjadi penurunan dengan menambahkan elektroda batang yang dipasang sejajar berjarak 3 meter disetiap penanaman elektroda batang, pada pengukuran menggunakan dua batang elektroda yang dipasang sejajar nilai resistansi yang didapat sebesar 43,6 Ω dan terjadi penurunan Kembali bila dipasang dengan tiga batang elektroda yang dipasang sejajar yaitu 24,4 Ω. Sehingga pemasangan elektroda batang pada lahan berpasir basah yang digenangi air memiliki dampak penurunan resistivitas pentanahan dan penurunan resistansi pentanahan.Kata kunci : Resistivitas tanah, Resistansi pentanahan, Lahan tanah pasir basah.
Efisiensi Penggunaan Daya Listrik Di Hotel Carrissima Palembang Daeny Septi Yansuri; Dian Eka Putra; Subianto Subianto; Rio Anggara
Jurnal Ampere Vol. 8 No. 1 (2023): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v8i1.9634

Abstract

The research was conducted by assuming when the hotel room was fully occupied by guests. This research is to find out in more detail about the use of energy, especially for electrical energy at the Carrissima Hotel Palembang, to find out and implement energy saving opportunities and increase the efficiency of electricity use. The research method used is the literature method, interview method, and observation method. From the calculations carried out, the results obtained for hotel lighting, especially in the hotel lobby, cannot be said to be effective in the use of electrical energy, from the calculations obtained the intensity of lighting is 16.25 Watt/m2, while the maximum limit specified is 20 Watt/m2, while for rooms hotels, the intensity of lighting is 5.16 Watt/m2, while the maximum limit specified is 17 Watt/m2. So the intensity of the Carrissima hotel room does not have an indication of energy wastage, but it is not efficient, lastly for the use of Air Conditioning (AC) at the Carrissima hotel, from the results of these calculations based on the Energy Consumption Index (IKE), where the level of comfort and energy saving in air-conditioned buildings is 23.75 to 37.75 W/m2. The use of air conditioning at the Carrissima hotel is above the convenience of wasting energy. The highest AC power intensity is on the 2nd and 3rd floors, which is 18.33 W/m2, while the lowest intensity is on the 1st floor, which is 1.38 W/m2.