Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dekontruksi Going Concern dan Likuidasi dari Persepsi Pedagang Musiman Bararoh, Tantri
TEMA Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.597 KB) | DOI: 10.18202/tema.v10i1.97

Abstract

Dekontruksi Going Concern dan Likuidasi dari Persepsi Pedagang Musiman. Prinsip going concern menganggap bahwa perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian proyek, perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung. Perusahaan dianggap tidak akan berhenti, ditutup, atau dilikuidasi dimasa yang akan datang. Sebagian besar perusahaan besar mengalami penurunan pendapatan bersih bahkan mengalami kerugian, bila terjadi dalam waktu panjang, akan berdampak pada kelangsungan usahanya. Going concern adalah suatu keadaan di mana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu kedepan, hal ini dipengaruhi oleh keadaan financial dan non financial. Artikel ini mengungkapkan hal yang berbeda tentang going concern dan likuidasi yang dapat ditemui pada pedagang musiman. Temuan ini dapat memberikan suatu nilai yang mungkin termarjinalkan dalam praktik akuntansi konvensional.   Deconstruction of Going Concern and Liquidation from the Perception of Seasonal Traders. The principle of going concern relates to the continuation of corporation in terms of its operation such as completion of projects, settlement or any business activities. A business will be regarded as an entity that will never be closed down or liquidated in the future. Most corporations experience decline in revenue and even loss, and if this continues in the long run, their going concern will be affected. Going concern is a condition where a company can still be operational in the future and affected by financial and non financial conditions. This article is trying to reveal different perspective  about going concern and liquidation that can be extracted from seasonal traders.  This finding will provide value that might have ben marginalized in conventional accounting practice.   Kata kunci: going concern, likuidasi, pedagang musiman.
Concept of Remuneration and Management Behavior Evaluation in Indonesia Yuliarini, Sarah; Ku Ismail, Ku Nor Izah; Bararoh, Tantri
Asian Journal of Accounting Research Vol 2, No 1 (2017): Asian Journal of Accounting Research
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.452 KB) | DOI: 10.20473/ajar.V2I12017.4877

Abstract

Environmental Accounting (EA) practices have developed rapidly in some countries and have a positive impact on their organizations. Sustainability report (SR) as an indicator of EA practices helps company gain a better reputation and it is set by management. However, some ASEAN countries including Indonesia do not have relevant accounting standards on the environment. EA practice is still not widely known in Indonesia, although, internationally there have been standards that provide guidelines for aspect of the environment such as the Global Reporting Initiative (GRI). Another aspect in GRI is remuneration. Remuneration is part of personnel cost which is a motivation about the positive effects of EA practices to disclose management concern. This research introduces a tool to evaluate a remuneration structure and the consistency of EA practices in the Sustainability Report.
ANALISIS FAKTOR TRANSPARANSI PEMERINTAH DAN TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT YANG MEMPENGARUHI KORUPSI DI KABUPATEN DAN KOTAMADYA DI INDONESIA Bararoh, Tantri; Prayitno, Budi
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Vol 9, No 2 (2011): Edisi Oktober
Publisher : Research Institution and Community Service Wijaya Kusuma Surabaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/equilibrium.v9i2.146

Abstract

Fenomena korupsi bagi masyarakat Indonesia seolah bagaikan benang kusut yang sulit terurai. Hampir setiap hari media selalu memberikan informasi menganai korupsi yang tetntunya merugikan negara dan rakyat Indonesia. Derajat keterjadian korupsi yang semakin meningkat berdampak pada degradasi kualitas infrastruktur publik, merosotnya pendapatan dari sektor perpajakan, pendistorsian komposisi pengeluaran publik, kinerja pemerintah yang tidak efektif dan efisien hingga kesenjangan yang makin melebar di masyarakat. Berdasarkan fakta tentang fenomena korupsi yang terjadi di Indonesia serta mengacu pada beberapa hasil penelitian sebelumnya tentang faktor – faktor yang mempengaruhi korupsi, maka penelitian ini mencoba memberikan bukti empiris terkait dengan fenomena tersebut. Berbeda dengan penelitian – penelitian terdahulu yang cenderung mngambil negara sebagai obyek penelitian, penelitian ini mengambil obyek penelitian pad akota dan kabupaten di Indonesia. Dengan menggunakan analisa regresi berganda, penelitian ini mencoba untuk melihat hubungan antara transparansi pemerintahan dan tingkat pendidikan masyarakat dengan korupsi yang terjadi di Indonesia.
Uji Overreaction pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta Bararoh, Tantri
Akutansi Bisnis & Manajemen ( ABM ) Vol 13 No 1 (2006): April
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

penelitian ini membuktikan adanya fenomena kelebihan(of free action) dan investor dalam melakukan transaksi di Bursa Efek Jakarta (BEJ), khususnya pada saham lq45 periode Februari 2003 Min Juli 2003 hingga periode Agustus 2004 Min Januari 2005 yang diperdagangkan titik metode penelitian ini menggunakan the Bounce dan tahler dan penelitian sebelumnya. Pengujian ini menggunakan uji satu rata-rata titik untuk melihat apakah nilai acar dari masing-masing periode pengujian portofolio memiliki perbedaan yang signifikan dengan nol. Penelitian pada ketiga replika tersebut terdapat fenomena of reaction. Pembalikan saham Winner dan loser terjadi pada replika ke -1 sedangkan yang terjadi pada saham loser pada replika ketiga. Hasil penelitian ini menunjukkan harga saham overhead, Extreme loser begitu mudah melonjak kembali serta ratamin rata setelah periode pembentukan, sedangkan saham Winner menjadi mahal kembali secara rata-rata.
THE EFFECT OF EPS, DER, ROA, COMPANY SIZE ON STOCK PRICES ON IDX 2019-2021 Rusdi, Mochamad; Bararoh, Tantri; Pirmaningsih, Lilik
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 4 (2023): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i4.3209

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA) dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur Industri Dasar Sub Sektor 3.1 Industri Semen, Sub Sektor 3.2 Industri Keramik, Kaca dan Porselin dan Sub Sektor 3.3 Industri Logam dan sejenisnya yang merupakan industri pemasok utama bidang bahan bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2019 sampai 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor 31, subsektor 32 dan subsektor 33 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2019-2021 sebanyak 90 sampel perusahaan. Metode analisis menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh secara parsial atau simultan antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) dan Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan dan Earning Per Share (EPS) dan Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham. Secara simultan Earning Per Share, Debt To Equity ratio, Return On Assets dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara positif terhadap Harga Saham. Sebagian besar studi teoretis dan empiris terdahulu tentang pengaruh EPS, DER, ROA, Ukuran Perusahaan dan rasio fundamental lainnya terhadap harga saham berfokus emiten yang tergabung dalam IHSG, Index LQ45, Indek Kompas 100, Indek Bisnis 27, tetapi sedikit yang menyelidiki indek setoral khususnya subsektor 31, suksektor 32 dan subsektor 33 yang bergerak pada industri material building.