Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

APLIKASI PANGAN FUNGSIONAL SEBAGAI MAKANAN SEHAT KHUSUS BALITA DAN ANAK-ANAK PADA KELOMPOK MAJELIS TAKLIM MASJID AL-IKHLAS KERURAHAN SURABAYA KECAMATAN SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU Siska Apriyani Apriyani; Andwini Prasetya Prasetya; Herri Fariadi Fariadi
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.941 KB) | DOI: 10.33366/japi.v4i2.1439

Abstract

Trend penyakit di Indonesia sudah mulai bertambah menjadi gizi lebih dan gizi kurang yang sering disebut “double burden” menjadi pemicu lahirnya berbagai penyakit degeneratif. Kebiasaan buruk yang sering terjadi di mayarakat diantaranya waktu pemberian makan pertama yang lebih cepat, frekuensi makan yang lebih sering mengarah pada gizi lebih dan kebiasaan buruk anak hanya tertarik pada makanan kesukaan seperti mi, es krim dan nugget menyebabkan masalah kekurangan gizi, apalagi produk di pasaran rentan akan kehigienitasan serta penambahan bahan pengawet dan pewarna. Kondisi yang sama sama juga terjadi pada kelompok masyarakat Majelis Taklim Masjid Al-Ikhlas Kelurahan Surabaya Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga dari empat RT di Kelurahan Surabaya Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu. Sayangnya, kreativitas, pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu rumah tangga yang rendah menjadi penghalang untuk membuat makanan sehat. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat oleh Tim Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) berupa pelatihan teknologi pengolahan, pengemasan, penentuan daya terima konsumen, pendugaan umur simpan, dan pemasaran dari aplikasi pangan fungsional makanan sehat untuk balita dan anak-anak sehingga terbentuknya kelompok kewirausahaan dengan sarana pendukung berupa peralatan produksi. Kata Kunci : pangan fungsional, gizi lebih, gizi kurang, makanan kesukaan, Majelis Taklim Masjid Al-Ikhlas Kelurahan Surabaya.
PENGOLAHAN MAKANAN BEKU BERBAHAN DASAR JAMUR SAWIT SEBAGAI NILAI TAMBAH DI DESA TALANG JAMBU DAN DESA PASAR BEMBAH KABUPATEN BENGKULU UTARA Andwini Prasetya Prasetya; Siska Apriyani Apriyani; Jusuf Wahyudi Wahyudi
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.59 KB) | DOI: 10.33366/japi.v4i2.1440

Abstract

Desa Talang Jambu dan Desa Pasar Bembah Kabupaten Bengkulu Utara merupakan desa yang terletak di dekat perkebunan perusahaan pengolahan kelapa sawit sehingga berpotensi besar menghasilkan jamur sawit. Tetapi minat konsumsi masyarakat pada umumnya masih rendah karena kurangnya pengetahuan dan informasi kandungan gizi jamur sawit. Padahal jamur sawit memiliki kandungan nutrisi yang tinggi protein 34,24%, serat 39,83%, dan karbohidrat 5,47% serta rendah lemak yaitu 1,95%. Kualitas jamur sawit juga masih sangat rendah karena cepat membusuk. Persoalan inilah yang dihadapi oleh mitra dalam upaya peningkatkan konsumsi jamur sekaligus sebagai bahan pangan yang dapat dikomersilkan, selain minimnya pengetahuan (soft skill) dan keterampilan. Oleh karena itu Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) memberikan pelatihan kepada mitra. Kegiatan tersebut dilakukan dalam empat tahapan yaitu tahap persiapan (survey kondisi awal dan kunjungan ke wilayah mitra untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi mitra), tahap penyuluhan (memberikan informasi kepada mitra berupa kandungan gizi jamur sawit, teknologi pengolahan jamur sawit menjadi makanan beku (frozen food), diversifikasi produk berbahan baku jamur sawit menjadi bakso, nugget dan dimsum, cara pengemasan), tahap peragaan (pelaksanaan atau praktek hasil penyuluhan bersama mitra, uji penerimaan dan pendugaan umur simpan produk jamur sawit), tahap pengembangan sistem pemasaran (perancangan design kemasan dan penjualan di media online). Kata Kunci : jamur sawit, pengolahan, makanan beku, Desa Talang Jambu dan Desa Pasar Bembah.