Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISA AKSES LAYANAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DI WILAYAH PERKOTAAN (STUDI KASUS KOTA MOJOKERTO) Hengky Setyo Nugroho; Mohammad Debby Rizani
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 2, No 1: Juni 2021
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.527 KB) | DOI: 10.26877/giratory.v2i1.9460

Abstract

Permasalahan pengelolaan air limbah di wilayah perkotaan terjadi karena beberapa faktor antara lain karena pendanaan yang kurang, perencanaan yang tidak tepat, dan karena kurangnya kesadaran masyarakat sebagai pelaku utama di urusan air limbah domestik. Area penelitian yang diambil peneliti adalah Kota Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan sebuah konsep pengelolaan air limbah domestik di wilayah perkotaan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto, kepemilikan tangki septik rumah mencapai angka 89,83%. Metode yang digunakan peneliti adalah menggabungkan hasil analisa zona dan sistem dan hasil dari analisa SWOT. Untuk analisa zona dan sistem peneliti menggunakan data skunder antara lain kerapatan penduduk, resiko kesehatan lingkungan peruntukan kawasan CBD (Central Bussiness District), dan kondisi tanah. Analisa ini mempunyai lingkup area dengan level kelurahan, untuk semua wilayah kelurahan di Kota Mojokerto. Untuk analisa SWOT, peneliti menggunakan data penyebaran kuesioner kepada responden masyarakat dan wawancara kepada responden dari pemerintah dan masyarakat. Hasil dari analisa zona dan sistem menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) sistem yang disarankan untuk diterapkan di Kota Mojokerto yaitu Sistem Setempat Rumah Tangga (on-site individu) di 2 (dua) kelurahan, Sistem Setempat Rumah Tangga atau Komunal (on-site individu / komunal) di 9 (sembilan) Kelurahan, dan Sistem Terpusat Jangka Menengah (off-site medium) di 7 (tujuh) Kelurahan. Analisa SWOT menunjukkan bahwa akses masyarakat terhadap layanan pengelolaan air limbah domestik di Kota Mojokerto masih memerlukan peningkatan di aspek pendanaan dan aspek partisipasi masyarakat.