Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rancangan dan Implementasi Sistem Absensi dengan Sensor Fingerprint dan Sensor Suhu Non–Contact Berbasis IoT Menggunakan Google Sheets Sotyohadi; Irrine Budi S; Dyah Ayu Girindraswari; Aryuanto Soetedjo; Yoga Prasetyo; Wilhan Jechovanda Susant0; I Komang Somawirata; Awan Uji Krismanto
ALINIER: Journal of Artificial Intelligence & Applications Vol. 2 No. 1 (2021): ALINIER Journal of Artificial Intelligence & Applications
Publisher : Program Studi Teknik Elektro S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.96 KB) | DOI: 10.36040/alinier.v2i1.3545

Abstract

Virus Corona atau Covid-19 merupakan virus baru dari Wuhan, Provinsi Hubei yang menyebar secara contagious. Pada bulan Juni 2020, Kementrian Pendidikan, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa pada bulan November murid Taman Kanak-kanak telah diperbolehkan masuk sekolah. Namun, dengan jumlah murid tiap kelas sebanyak 5 anak serta harus mematuhi protokol kesehatan. Gejala dari Virus Corona yaitu seperti flu yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh pada manusia. Sehingga, pandemi Covid-19 telah mengubah aspek pada dunia pendidikan, karena mengharuskan semua elemen pendidikan untuk beradaptasi dan melanjutkan sisa semester. Sebagai salah satu upaya pendeteksian dini dan pencegahan penularan pada dunia pendidikan yang melangsungkan kegiatan belajar mengajar secara offline, yaitu dengan membuat alat absensi sekaligus pendeteksi suhu tubuh siswa sekolah. Penelitian ini merancang dan mengimplementasikan sensor suhu MLX90614 yang terintegrasi dengan sensor fingerprint. Data suhu tubuh dan kehadiran siswa nantinya akan dikirim dengan ESP8266 menuju internet, sehingga internet berfungsi sebagai penyimpanan database pengukuran suhu dan kehadiran siswa. Oleh karena itu, user dapat dengan mudah memonitoring kehadiran siswa sekaligus kondisi suhu tubuh siswa melalui sebuah aplikasi yang dapat diunduh pada smartphone.
Penerapan Algoritma Fuzzy Logic pada Solar MPPT Controller Bima Romadhon; Irrine Budi S
ALINIER: Journal of Artificial Intelligence & Applications Vol. 2 No. 2 (2021): ALINIER Journal of Artificial Intelligence & Applications
Publisher : Program Studi Teknik Elektro S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.695 KB) | DOI: 10.36040/alinier.v2i2.4303

Abstract

Sel surya memiliki keunggulan dalam biaya produksi yang rendah dan efisiensi yang tinggi, dan telah menjadi salah satu contoh energi terbarukan yang bersih, dengan produk terbanyak berjenis silicon polycrystalline dan silicon monocrystalline menjadi produk utama di pasar photovoltaic (PV). Kelemahan dari sel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat dengan intensitas cahaya rendah, efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan. Suatu modul PV memiliki karakteristik daya keluaran yang dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari yang diterima oleh modul. Kenaikan suhu sel surya lebih tinggi akibat radiasi matahari akan menurunkan daya sel surya. Beberapa parameter lain yang berpengaruh pada kinerja sel surya selain radiasi cahaya matahari dan suhu, adalah daya pembebanan yang berpengaruh pada efisiensi produksi daya modul PV. Dalam sistem PLTS terdapat empat bagian utama, yaitu PV, Solar Charger Controller (SCC), Baterai, dan Inverter. Fungsi utama solar charge controller adalah untuk menjaga jumlah muatan yang berasal dari PV ke sistem baterai untuk menghindari overcharge. Fungsi dasar dari SCC adalah, membatasi dan mengatur tegangan dari modul PV untuk menghindari pengisian dan pengosongan baterai yang berlebihan. SCC di pasaran terdapat versi MPPT, meskipun ada versi PWM yang tidak dibahas pada penelitian ini. SCC berjenis MPPT mampu memaksimalkan daya maksimum dari modul PV. MPPT memonitor daya keluaran modul PV, membandingkannya dengan tegangan baterai kemudian memberikan daya maksimum yang dapat dihasilkan modul PV untuk mengisi baterai. Pada pengujian yang telah dilakukan terbukti bahwa pengunaan modul MPPT mampu memaksimalkan produksi daya dari modul PV, hal ini dikarenakan pada kondisi pengujian diberikan dummy load dengan hambatan rendah, sehingga tegangan pada panel surya tanpa MPPT drop baik pada jenis silicon monocrytalline maupun polycrystalline, sebaliknya, pada MPPT tidak terjadi daya turun yang berlebihan. Keyword : Buck Converter, Efisiensi, Energi, MPPT, Sel Surya.