Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Karakteristik Perilaku Perjalanan dan Willingness to Walk Penumpang BRT Trans Jateng (Purwokerto-Purbalingga) Cremona Ayu Novita Sari; Sulfah Anjarwati; Besty Afriandini
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 1 (2021): Proceedings of Smart Advancement on Engineering and Applied Science
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.259 KB) | DOI: 10.30595/pspfs.v1i.157

Abstract

The increasing need for transportation has prompted the government to provide public transportation to increase mobility and reduce the number of private vehicles. The Department of Transportation of Central Java Province has developed the Trans Jateng BRT (Bus Rapid Transit) mass transportation in the Barlingmascakeb area through activities to improve the Trans Jateng agglomeration transportation service. The BRT that has been operated in the Banyumas area is Corridor 1 on the Purwokerto-Purbalingga route. This study aimed to analyze the characteristics of travel behavior and passengers' willingness to walk. The sampling of the research was random sampling using a questionnaire as the main data collection tool. The results of the discussion of travel behavior in terms of the purpose of the trip were dominated by recreation/shopping and education. The majority of BRT users used public transportation as the mode used before switching to BRT, the connecting mode from home to shelter is dominated by feeders, while from destination to shelter is dominated by walking. The connection distance from the house and from the destination to the shelter is >400 meters. Thus, the majority of respondents came from a buffer range of 0-400 meters. Based on willingness to walk, some respondents walk up to a radius of >400 meters. It is necessary to add more shelter points if the distance between stopping points does not meet the standards and provide better shelter access, especially by walking or using other integrated public transportation.
ANALISA PENGARUH KADAR LUMPUR PADA PASIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON (PASIR SEMAYA DAN PASIR SIKASUR) Amir Lutfi Awwalu S; M. Agus Salim Al Fathoni; Besty Afriandini
CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2022): CIVENG VOLUME 3 NO.1 JANUARI 2022
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.513 KB) | DOI: 10.30595/civeng.v3i1.12809

Abstract

Pasir Galian Semaya dan Pasir Galian Sikasur yang berada di Kabupaten Pemalang, Kecamatan Belik. Digunakan oleh masyarakat sebagai bahan campuran pembuatan beton. Kandungan lumpur yang berada di Pasir Galian Semaya dan Pasir Galian Sikasur berbeda-beda. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen untuk mengetahui kandungan lumpur pada pasir terhadap kuat tekan beton. Untuk mengetahui kuat tekan beton digunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm x 30 cm dengan menggunakan variasi Pasir Galian Semaya dan Pasir Galian Sikasur dengan pengujian kuat tekan rencana 19,3 MPa pada umur beton 7 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasir Semaya memiliki kandungan lumpur sebesar 2,53%, sedangkan pasir Sikasur memiliki kandungan lumpur sebesar 3,1%. 
ANALISA TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS GUNA MENINGKATKAN KESELAMATAN JALAN DI KOTA YOGYAKARTA Cremona Ayu Novita Sari; Besty Afriandini
CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2021): CIVENG VOLUME 2 NO.1 JANUARI 2021
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.047 KB) | DOI: 10.30595/civeng.v2i1.9883

Abstract

Kecelakaan lalu lintas jalan di kota besar khususnya Kota Yogyakarta relatif cukup tinggi dari data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa terdapat peningkatan jumlah kecelakaan antara tahun 2018-2019 sebesar 32,15%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecelakaan sebagai indikator keselamatan jalan. Metode yang digunakan untuk menganalisa tingkat kecelakaan dengan mengukur angka kecelakaan. Selanjutnya melakukan analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel yang berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan berdasarkan populasi, panjang jalan dan indeks fatalitas. Hasil analisis menunjukan bahwa pada tahun 2018-2019 angka kecelakaan berdasarkan populasi mengalami peningkatan sebesar 30,79% dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun sebesar 1,18%. Angka kecelakaan berdasarkan panjang jalan tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 2,62 per km, severity index dan rasio fatalitas selama kurun waktu 3 tahun terakhir terus mengalami penurunan hingga sebesar 4% di tahun 2019. Berdasarkan analisis korelasi jumlah kecelakaan dan indeks fatalitas dipengaruhi oleh panjang jalan dengan interprestasi kuat dan signifikan. Dengan adanya peningkatan jumlah kecelakaan sedangkan indeks fatalitas mengalami penurunan selama kurun waktu 2017-2019 maka tingkat keselamatan lalu lintas jalan di Kota Yogyakarta mengalami peningkatan hal ini tidak lepas dari dukungan semua pihak bila perlu terus ditekan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membangun budaya tertib berlalu lintas.