Hotnida Sitorus
Loka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Baturaja Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PUBLIKASI PENELITIAN TERAPAN DAN KEBIJAKAN

INVESTIGASI TERSANGKA VEKTOR CHIKUNGUNYA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2009 Lasbudi Pertama Ambarita; Hotnida Sitorus
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Investigasi tersangka vektor chikungunya telah dilakukan menindaklanjuti laporan kasus dari Dinas Kesehatan OKU Timur dan Puskesmas Batumarta VIII. Sejumlah penduduk yang berasal dari Kecamatan Madang Suku III memiliki gejala-gejala klinis yang mirip dengan gejala penyakit chikungunya. Gejala-gejala yang dominan tersebut diantaranya demam, sakit kepala, nyeri pada sendi dan timbul ruam merah pada kulit.Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui indeks larva nyamuk (house index, breteau index, container index dan angka bebas jentik), spesies larva dan jenis-jenis habitat perkembangbiakan vektor. Observasi terhadap larva/pupa Aedes dilaksanakan di 2 desa di Kecamatan Madang Suku III. Metode observasi larva mengacu kepada standar survei larva (Depkes, 2002).Sebanyak 200 rumah berhasil disurvei di kedua desa. Indeks larva (house index, breteau index, container index and angka bebas jentik) yang diperoleh di Desa Bina Amarta berturut-turut sebesar 56%, 87, 23,7% dan 44%, sedangkan di Desa Wanabakti diperoleh indeks larva berturut-turut sebesar 50%, 76, 25,3% dan 50%. Dari genus Aedes, Ae. albopictus ditemukan dominan di kedua desa. Larva Ae. Albopictus banyak ditemukan pada drum, bak dan ember. Besar dugaan jika tersangka vektor chikungunya di Desa Bina Amarta dan Wanabakti adalah Ae. albopictus.
POLA PENGGUNAAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL DI DESA SEGARA KEMBANG DAN DESA TUNGKU JAYA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Hotnida Sitorus; Milana Salim; Lasbudi Pertama Ambarita
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 1 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok etnis tradisional di Indonesia memiliki karakteristik dan identitas budaya yang berbeda, sehingga kemungkinan besar persepsi dan konsepsi masyarakat terhadap sumber daya nabati di lingkungan mereka juga berbeda, termasuk penggunaan tanaman sebagai obattradisional. Studi ini mencoba untuk mengeksplorasi jenis tanaman obat lokal yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu dan pola penggunaan tanaman obat tradisional di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Penelitian ini merupakan studi non-intervensi dengan rancangan potong lintang yang dilakukan di Desa Segara Village Bunga dan tungku Jaya. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan observasi tanaman obat. Deskripsi pola penggunaan obat tradisional pada umumnya, orang menggunakan obat tradisional sebagai pelengkap obat lain untuk mengobati penyakit (Segara Village Bunga = 63%, Desa Jaya tungku =84,3%). Jenis obat tradisional yang sering digunakan berasal dari tumbuhan (Segara Village Bunga = 98,8%, Desa Jaya tungku = 80,9%). Sebagian besar alasan penggunaannya karenatradisi leluhur dari generasi ke generasi (Desa Segara Kembang = 61,9%, Desa Jaya tungku = 47,2%). Tanaman obat tradisional biasanya berasal dari kebun sendiri (Desa Segara Kembang = 44%, Desa Jaya tungku = 58,3%). Penggunaan obat-obatan tradisional mayoritas digunakandalam pengobatan penyakit (Desa Segara Kembang = 72,6%, Desa Jaya tungku = 91,7%). Bagian tanaman yang sering digunakan adalah umbi, akar, daun, buah, batang, bunga dan kulit batang.