Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN SELEDRI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Muzakar Muzakar; Nuryanto Nuryanto
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 6 No 1 (2012): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi di Puskesmas Kenten Laut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian kuasi eksperimen. Kriteria subjek adalah penderita hipertensi, berusia > 20 tahun, tidak menderitapenyakit penyerta/komplikasi, tidak merokok, tidak menjalani terpi diet, tidak menjalani latihan fisik, tidak melakukan terapi akupuntur, tidak menjalani relaksasi progresif, bersedia menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik tekanan darah sistole maupun diastole terjadi penurunan secara bermakna setelah diberikan air rebusan seledri + obat anti hipertensi selama 3 hari berturut-turut. Rata-rata penurunan tekanan sistolik 20,32 mmHg dan Diastolik 7,09 mmHg. Hasil Uji statistik didapatkan p value < 0.05 disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian air rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah.
HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP TERJADINYA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA Nuryanto Nuryanto
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 6 No 2 (2012): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sosial Palembang. Penelitian ini bersifat eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah balita berumur 12-59 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sosial Palembang. Sampel penelitian berjumlah 100 balita yang diambil dengan cara systematic random sampling. Uji statistik menggunakan chi square dan regresi logistik. Setelah dilakukan uji regresi logistik diketahui faktor yang paling dominan sebagai penyebab terjadinya penyakit ISPA pada balita adalah status imunisasi OR: 149,37, status gizi OR: 29,91, status merokok OR: 17,62, kepadatan tempat tinggal OR: 8,17 dan tingkat pendidikan OR: 20,57. Disimpulkan bahwa faktor status gizi, status imunisasi, kepadatan tempat tinggal, keadaan ventilasi rumah, status merokok orang tua, pendidikan ibu, pengetahuan ibu dan status sosial ekonomi keluarga mempunyai hubungan bermakna dengan penyakit ISPA pada balita.
KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP STANDAR OPERASIOANAL PROSEDUR PERTOLONGAN PERSALINAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Ekowati Retnaningsih; Nuryanto Nuryanto
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 6 No 3 (2012): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan seseorang dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan pedoman SOP yaitu Standar Asuhan Persalinan Normal di Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional (potong lintang). Populasi adalah seluruhtenaga kesehatan/ bidan praktek swasta di Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Sampel tenaga kesehatan/ bidan praktek swasta berjumlah 73 orang yang melakukan pertolongan persalinan pada saat penelitian berlangsung. Pengolahan data dilakukan menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan 67.1 % tenaga kesehatan yang telah mematuhi menjalankan SOP pertolongan persalinan, rata-rata usia responden adalah 40 tahun, usia termuda adalah 22 tahun dan usia tertua adalah 65 tahun, tingkat pendidikan terbanyak lulusan D-3 kebidanan yaitu 80.8 %, status sudah menikah (kawin) yaitu sebanyak 86.3 %, ratarata penghasilan lebih dari Rp. 4000.000,-, seluruh tenaga kesehatan (100 %) mendapatkan dukungan baik dari keluarga juga teman. Tingkat pengetahuan responden 92.8 % sudah baik, Sikap responden 81.1 % baik, terdapat 72.6% tenaga kesehatan sudah mengikuti pelatihan APN, Sebanyak 97.3 % tenaga kesehatan sudah memiliki fasilitas kesehatan dan 52.1% menyatakan sarana sudah lengkap, Motivasi tenaga kesehatan sudah baik 63.0 %. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana fasilitas kesehatan dengan tingkat kepatuhan tenaga kesehatan dalam menjalankan SOP pertolongan persalinan.
PENGARUH HYPNOPARENTING TERHADAP PORSI DAN FREKUENSI KONSUMSI SAYURAN PADA BALITA DI KELURAHAN TIMBANGAN OGAN ILIR Ari Kartiwi; Nuryanto Nuryanto
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 7 No 2 (2013): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hypnoparenting terhadap porsi dan frekuensi konsumsi sayuran pada Balita di Kelurahan Timbangan Indralaya Utara. Desain penelitian adalah Pra Eksperimental, dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design. Jumlah sampel 15 responden dengan teknik purposive sampling. Responden laki-laki 5 orang (33,3%) dan perempuan 10 orang (66,7%). Rerata usia responden 28,7 bulan. Rerata porsi konsumsi sayuran sebelum diberikan hypnoparenting 730 gram dan setelah diberikan hypnoparenting 1051,7 gram. Sedangkan rerata frekuensi konsumsi sayuran sebelum diberikan hypnoparenting 11,07 kali, dan setelah diberikan hypnoparenting 12,13 kali. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan p value = 0,002 (p < 0,05) artinya terdapat perbedaan bermakna porsi konsumsi sayuran sebelum dan sesudahdiberikan hypnoparenting. Sedangkan hasil uji Wilcoxon terhadap frekuensi konsumsi sayuran didapatkan p value = 0,163 (p > 0,05) artinya tidak terdapat perbedaan bermakna frekuensi konsumsi sayuran sebelum dan setelah diberikan hypnoparenting.