Penelitian ini membahas tentang Strategi Guru Bimbingan dan Konseling dalam Membina Akhlak Peserta Didik di MTsN Model Palopo, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang strategi guru Bimbingan dan Konseling dalam membina akhlak peserta didik di MTsN Model Palopo dan mengetahui segala faktor pendukung dan penghambat pelayanan bimbingan dan konseling di MTsN Model Palopo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis fenomenologis untuk melihat bagaimana kenyataan dilapangan seorang guru Bimbingan dan Konseling mengkonstruksi akhlak peserta didik dari yang kurang baik menjadi akhlak yang baik dan mulia. Sasaran penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling, ditambah dengan kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru Bimbingan dan Konseling, guru mata pelajaran, peserta didik dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian ditemukan, Pertama: strategi guru bimbingan dan konseling di MTsN Model Palopo, berjalan dengan baik dalam rangka memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik, baik kepada peserta didik yang mengalami masalah dengan pelajaran, melakukan pelanggaran, maupun peserta didik yang melakukan konsultasi yang bersangkut paut dengan pelajaran atau pun karir. Guru Bimbingan dan Konseling di MTsN Model Palopo telah melakukan perannya terutama dalam empat bidang bimbingan yaitu, bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir, khusus dalam pembinaan akhlak, ternyata guru Bimbingan dan Konseling telah memberikan muatan pendidikan akhlak pada setiap bidang bimbingan tersebut, di samping adanya bimbingan khusus terhadap peserta didik yang telah melakukan pelanggaran-pelanggaran, seperti terlambat masuk kelas, bolos, merokok di lingkungan madrasah peserta didik tidak terlalu sulit lagi diatur, karena tidak banyak lagi terjadi pelanggaran yang terjadi serta peran guru Bimbingan dan Konseling telah memberikan banyak manfaat baik kepada pihak madrasah dalam hal ini guru-guru maupun kepada peserta didik. Kedua, dalam pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling di MTsN Model Palopo, terdapat faktor pendukung: fasilitas yang memadai, faktor penghambat: kurang pendanaan terkait pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling, masih ada peserta didik yang melanggar aturan madrasah.