Rahel Liska
Universitas Palangka Raya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POLITIK IDENTITAS: APAKAH POLITIK IDENTITAS AKAN MEMPENGARUHI POPULARITAS? (Kajian Politik Identitas Dalam Pilkada Kalteng) Rara Triana; Rahel Liska
Wacana: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Interdisiplin Vol. 7 No. 2 (2020): Wacana: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Interdisiplin
Publisher : Jurusan Ilmu Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.552 KB)

Abstract

Permainan politik identitas dalam setiap pemilu tampaknya tidak dapat dihidari. Permainan politik dengan upaya mempertahankan kekuasaan serta untuk memikat masyarakat semakin mudah dilakukan terutama saat penggunaan isu ras, suku maupun agama di mayoritas masyarakat yang memiliki kesamaan akan isu politik identitas ini. Politik Identitas ini pun sudah menjalar ke ranah lokal termasuk kedaerah Kalimantan Tengah dalam Pemilihan Kepala Daerah. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode kualitatif yang berupa wawancara serta studi literatur guna menguraikan tentang hubungan politik identitas dengan popularitas dalam pemilihan kepala daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik identitas sudah terjadi dari zaman dahulu dan semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman. Politik identitas yang awalnya secara terang-terangan dilakukan namun sekarang mulai dilakukan secara halus dengan permainan psikologis masyarakat. Masyarakat yang dasarnya akan berpihak pada pasangan calon yang memiliki kesamaan baik suku dan agama semakin memperkuat terjadinya politik identitas. Paradigma di masyarakat yang tidak dapat diubah bahwa yang seharusnya menjadi Kepala Daerah adalah warga asli daerah dengan harapan wakil daerah ini sebagai wadah harapan untuk memperjuangkan hak-hak warga lokal serta mempertahankan dominasi mereka. Dapat disimpulkan bahwa popularitas dari calon Kepala Daerah akan sangat memberikan dampak yang besar dalam terjadinya politik identitas. Mayoritas masyarakat akan memilih pemimpin yang mereka ketahui baik melalui agamanya maupun dari mana sukunya.