Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Nilai-Nilai Ilahiah dalam Hukum di Indonesia Fathul Aminudin Aziz
Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam Vol 4 No 2 (2010)
Publisher : Sharia Faculty of State Islamic University of Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2404.955 KB) | DOI: 10.24090/mnh.v4i2.3720

Abstract

Intellectual honesty represent significant spiritual value that has been reserved by the people in Indonesia. Mean while, there are many religions and some societies exploit the variety of those interpretations.
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA MADRASAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Fathul Aminudin Aziz
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Vol 19 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.919 KB) | DOI: 10.24090/insania.v19i1.461

Abstract

Tulisan ini disusun sebagai panduan bagi kepala madrasah untuk mempraktikkan gaya kepemimpinan transformasional agar guru dan karyawan di madrasah memiliki kesiapan dalam implementasi kurikulum 2013. Ada enam peran yang dimainkan oleh kepala madrasah dalam praktik kepemimpinan transformasionalnya. Pertama, melakukan sosialisasi kurikulum 2013. Kedua, membina pribadi guru dan karyawan dengan melakukan pembinaan mental, pembinaan moral, pembinaan fisik, dan pembinaan artistik. Ketiga, membina pribadi peserta didik. Keempat, mengubah paradigma guru. Kelima, memenuhi berbagai fasilitas dan sumber belajar yang mendukung dalam implementasi kurikulum 2013. Keenam, menciptakan lingkungan madrasah yang kondusif-akademik, baik secara fisik maupun nonfisik. This paper is organized as a guide for the headmaster to practice transformational leadership style so that the teachers and staff at the school ready to apply the 2013 curriculum. There are six roles that play by the headmaster in the practice of transformational leadership. First role is to disseminate the curriculum of 2013. Second role is fostering teachers and employees personality to perform mental, moral, physical, and artistic development. Third role is fostering the learners’ personality. Fourth role is changing the paradigm of teachers. Fifth role is fulfilling a variety of facilities and learning resources that support the implementation of the 2013 curriculum. Sixth role is creating an academic-supported environment in madrasah both physical and nonphysical.
Pengaruh Budaya dan Iklim Organisasi terhadap Profesionalitas serta Implikasinya pada Kinerja Pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) (Studi Kasus Moratorium Bedolan di Kabupaten Cilacap) Fathul Aminudin Aziz
Jurnal Penelitian Agama Vol 15 No 1 (2014)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.587 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v15i1.2014.pp44-54

Abstract

Abstract: Anxiety of religious affairs office employees against Bedolan oratoriumis being felt almost in every corner of the archipelago. The stigma of receivingratuities to the headman has increased his image as a clean institution extremelyhas degraded in the eyes of society. SEM Model Analysis methodology using AMOSsoftware program, then analyzed by using 3 kinds; Univariate, bivariate, and thecomplex one (multivariate). This study starts from the theory of performance whichstates that the work can be accomplished by a person or group within an organizationin accordance with the authority and responsibility of each in achieving the goals ofthe organization concerned not illegally breaking the law and in accordance withthe moral and ethical. These results indicate that the organizational culture,organizational climate and professionalism effect on employee performanceindicated from the value of R-Square of 0.839. This suggests that organizationalculture, organizational climate and professionalism simultaneously have a significantcontribution to the performance of employees. An active step that must be undertakenby the Ministry of Religious Affairs is to publish rules on Bedolan Marriage in orderto increase the performance of religious affairs office employees.Keywords: culture, organizational climate, employee professionalism andperformance. Abstrak: Menikah bedolan adalah mengundang petugas KUA di luar jamkerja, sehingga konsekuensinya pihak keluarga mempelai harus menyediakanuang transport bagi penghulu yang datang untuk mencatat proses pernikahan.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Agama (Kemenag)menyepakati penghulu dilarang menerima amplop atau uang tanda terima kasih(transport) terkait pelaksanaan tugasnya sebagai petugas pencatat nikah, yangdianggap sebagai gratifikasi. Penelitian ini berdasar teori kinerja yang menyatakanbahwa pekerjaan dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam sebuahorganisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalammencapai tujuan organisasi yang bersangkutan tidak secara ilegal melanggarhukum dan sesuai dengan moral dan etika. Hasil ini menunjukkan bahwa budayaorganisasi, iklim organisasi, dan profesionalisme mempunyai dampak terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dari nilai R-Square dari 0,839. Hal ini menunjukkanbahwa ketiga aspek secara bersamaan memiliki kontribusi yang signifikanterhadap kinerja karyawan. Langkah aktif yang harus dilakukan oleh KementerianAgama adalah untuk mempublikasikan aturan tentang Bedolan Pernikahan dalamrangka meningkatkan kinerja karyawan agama urusan kantor.Kata kunci: budaya, iklim organisasi, profesionalisme karyawan dan kinerja.
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM DAN FIQIH MANAJEMEN Fathul Aminudin Aziz
el-Jizya : Jurnal Ekonomi Islam Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.367 KB) | DOI: 10.24090/ej.v2i1.2014.pp121-138

Abstract

Lembaga keuangan syariah merupakan bentuk perbankan yang memberikan pelayanan untuk menyimpan dan menyalurkan uang. Persoalannya kemudian apakah riba yang dipesankan oleh al-Quran sama dengan bunga (interest). Term riba banyak memiliki makna bertambah (swelling), pertumbuhan (growing), peningkatan (increasing), menjadi besar (being big) dan besar (great), serta digunakan dalam bukit kecil (hillock). Hal ini menjadi perdebatan yang tidak pernah berhenti baik di kalangan ulama salaf mapun ulama modern. Bunga atau interest dalam perspektif manajemen bisa jadi menjadi salah satu alternative para pelaku perbankan untuk mengimplementasikannya dalam praktik perbankan saat ini.