Sri Murtopo, Leslie Retno Angeningsih
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TERITORIALISASI PASCA ERUPSI MERAPI DAN KEARIFAN LOKAL “HIDUP BERDAMPINGAN DENGAN MERAPI” Sri Murtopo, Leslie Retno Angeningsih
Journal of Indonesian Rural and Regional Government Vol 1 No 1 (2017): Pemerintahan dan Pemberdayaan
Publisher : Magister Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.524 KB) | DOI: 10.47431/jirreg.v1i1.137

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterkaitan antar aktor dalam dinamikakonflik pengaturan Kawasan Lindung, dan untuk mengetahui bagaimana masyarakatmengartikulasikan kearifan lokal kehidupan yang berdampingan dengan bencana Merapi.Penelitian ini dilakukan di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten denganmenggunakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Observasi, wawancara mendalam,dan dokumentasi digunakan untuk mengetahui program, kejadian dan kegiatan relokasi diDaerah Rawan Bencana. Tujuh belas informan dipilih dengan menggunakan purposivesampling. Pendekatan ekologi politik dan teknik triangulasi digunakan dalam menganalisadan mengkonfirmasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga Desa Balerantemenolak kebijakan relokasi karena alasan: penduduk desa percaya bahwa mereka memilikimekanisme sendiri untuk menghadapi erupsi Merapi; Ada ketidakkonsistenan antar instansiPemerintah Daerah tentang peraturan dari Pemerintah Pusat tentang peta KSN dan KRB.Selanjutnya, warga Desa Balerante kembali ke keyakinan mereka dengan melakukan ritual"kenduri" atau "larungan" sebagai penghormatan kepada para penjaga Merapi. Pengamatanmereka terhadap karakteristik erupsi Merapi telah menjadi kearifan lokal tentang antisipasibencana Merapi. "Hidup selaras dengan Bencana" adalah strategi pemerintah untukmengintervensi pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas masyarakat di daerahRawan Bencana III.