Muhammad Abdul Hafizh
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Quality of Work Life dan Burnout terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus : CV. XYZ) Muhammad Abdul Hafizh; Ni Luh Putu Hariastuti
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.542 KB)

Abstract

CV. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri fabrikasi baja ringan. Persoalan pada perusahaan yaitu belum ditetapkannya SOP secara keseluruhan dan kebijakan yang dirasa masih kurang oleh karyawan. Tujuan penelitian ini adalah mencegah terjadinya gap antara kebijakan dan hak karyawan dengan mengetahui besar pengaruh quality of work life dan burnout terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel moderasi. Metode dalam memecahkan permasalahan adalah Structural Equation Modeling - Partial Least Square (SEM-PLS) dengan software Smart-PLS ver. 3.0. Hasil dari penelitian ini yaitu kinerja karyawan hanya mampu dijelaskan sebesar 65% oleh quality of work life, burnout, dan kepuasan kerja sedangkan 35% dijelaskan variabel lain. Quality of work life berpengaruh terhadap kepuasan kerja dengan t statistik 4,676, quality of work life tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan t statistik 1,329, burnout tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja dengan t statistik 0,519, burnout berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan t statistik 2,326, kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan t statistik 2,206, quality of work life berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja dengan t statistik 1,949, sedangkan burnout tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan dengan t statistik 0,435. Untuk mencegah terjadinya gap perusahaan dapat meningkatkan faktor quality of work life dan memperhatikan faktor burnout yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan demi meningkatkan kinerja karyawan.