Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar individu anak. Anak yang lebih banyak mendapatkan stimulasi cenderung lebih cepat berkembang. Stimulasi juga berfungsi sebagai penguat (reinsforcement). Dengan memberikan stimulasi yang berulang dan terus menerus pada setiap aspek perkembangan, berarti telah memberikan kesempatan pada anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan tindakan stimulasi deteksi dini terhadap perkembangan balita usia 2–5 tahun di Puskesmas Karang Taliwang. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita usia 2-5 tahun yang berada di Wilayah kerja Pusksesmas Karang Taliwang. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilaksanakan dengan editing (penyuntingan data), coding (pengkodean) dan Scoring. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan stimulasi yang dilakukan dengan perkembangan sesuai sebanyak 59 (67,8%), tindakan stimulasi yang dilakukan dengan perkembangan meragukan 24 (27,6%) dan tindakan stimulasi yang dilakukan dengan perkembangan penyimpangan sebanyak 4 (4,6%). Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk mengetahui penggunaan tindakan stimulasi dini terhadap perkembangan balita usia 2-5 tahun.