Respatijarti Respatijarti
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Uji Daya Hasil 30 Genotipe Terung (Solanum melongena L.) Della Amelinda Chaniago; Budi Waluyo; Respatijarti Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 7 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1434

Abstract

Terung adalah jenis sayuran yang populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Dalam kurun waktu tahun 2013-2014 hasil panen terung mengalami peningkatan. Namun akibat adanya peningkatan jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan pemenuhan kebutuhan terung untuk masyarakat masih belum tercukupi. Salah satu usaha yang  dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas terung  adalah  dengan perakitan varietas unggul hibrida yang mempunyai tingkat produktivitas tinggi. Perakitan yang digunakan pada penelitian kali ini adalah menggunakan metode persilangan double cross, yaitu persilangan yang melibatkan empat tetua galur murni yang tidak berhubungan satu sama lain. Guna mengetahui potensi dari hasil persilangan double cross, maka perlu dilakukan uji daya hasil. Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk menguji daya hasil 30 genotipe terung, mendapatkan deskripsi tanaman untuk setiap genotipe, dan membandingkan daya hasil 30 genotipe terung dengan tetuanya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2019-September 2019 di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah 30 genotipe terung hasil persilangan double cross dan 6 genotipe terung tetua sebagai pembanding. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, diameter batang, lebar kanopi, panjang buah, diameter buah, rata-rata jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, bobot per buah, dan potensi hasil. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Jika hasil yang didapatkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa genotipe terung yang memiliki rata-rata melebihi tetuanya diantaranya adalah Tangguh x Ratih hijau, Tangguh x Ratih hijau, Pontia x Ratih hijau dan Hijau jty x Kania, Kania x Ratih hijau dan Bruno x Hijau jty.
Uji Daya Hasil Beberapa Hibrida Jagung Manis (Zea mays var.saccharata Strurt) Lily Dasinta Norasary Putri; Respatijarti Respatijarti
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 5 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung manis (Zea mays var. saccharata Strurt) merupakan komoditas holtikultura yang memiliki kandungan gula tinggi dibanding jenis jagung lainnya. Berdasarkan data BPS SUSENAS (2017) kebutuhan konsumsi jagung manis pada tahun 2012 hingga 2014 terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi hasil dan mendapatkan karakter penunjang penampilan yang sesuai tipe ideal pada calon varietas hibrida jagung manis. Penelitian dilakukan bulan Februari - Mei 2019 di Lahan PT. Bisi International, Tbk. Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) delapan perlakuan dengan empat ulangan. Bahan yang digunakan yaitu dua calon varietas hibrida (16ES008 dan 16ES005) dan enam varietas jagung manis komersial sebagai pembanding ( Prima, Bonanza 1, Master Sweet, Bonanza 9, asia 86 dan Sweet Lady). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F) dengan taraf 5% dan di uji lanjut menggunakan uji BNJ. Calon hibrida 16ES008 dan 16ES005 memiliki potensi hasil setara dengan varietas Prima, Bonanza 1, Master Sweet , Bonanza 9 dan Asia 86. Calon hibrida 16ES008 memiliki nilai karakter penunjang penampilan yang tertinggi dan setara dengan varietas Master Sweet. Calon hibrida 16ES008 memiliki karakter penunjang penampilan yang baik yaitu tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, jumlah biji perbaris, jumlah baris pertongkol, diameter tongkol, diameter janggel, bobot tongkol tanpa klobot, bobot tongkol dengan klobot. Calon hibrida 16ES008 sangat prospektif dikembangan untuk kebutuhan konsumen.
Uji Daya Hasil 30 Genotipe Terung (Solanum melongena L.) Della Amelinda Chaniago; Budi Waluyo; Respatijarti Respatijarti
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 7 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terung adalah jenis sayuran yang populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Dalam kurun waktu tahun 2013-2014 hasil panen terung mengalami peningkatan. Namun akibat adanya peningkatan jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan pemenuhan kebutuhan terung untuk masyarakat masih belum tercukupi. Salah satu usaha yang  dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas terung  adalah  dengan perakitan varietas unggul hibrida yang mempunyai tingkat produktivitas tinggi. Perakitan yang digunakan pada penelitian kali ini adalah menggunakan metode persilangan double cross, yaitu persilangan yang melibatkan empat tetua galur murni yang tidak berhubungan satu sama lain. Guna mengetahui potensi dari hasil persilangan double cross, maka perlu dilakukan uji daya hasil. Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk menguji daya hasil 30 genotipe terung, mendapatkan deskripsi tanaman untuk setiap genotipe, dan membandingkan daya hasil 30 genotipe terung dengan tetuanya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2019-September 2019 di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah 30 genotipe terung hasil persilangan double cross dan 6 genotipe terung tetua sebagai pembanding. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, diameter batang, lebar kanopi, panjang buah, diameter buah, rata-rata jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, bobot per buah, dan potensi hasil. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Jika hasil yang didapatkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa genotipe terung yang memiliki rata-rata melebihi tetuanya diantaranya adalah Tangguh x Ratih hijau, Tangguh x Ratih hijau, Pontia x Ratih hijau dan Hijau jty x Kania, Kania x Ratih hijau dan Bruno x Hijau jty.
Keragaman Karakter Morfologi dan Karakter Agronomi 23 Genotipe Mentimun (Cucumis sativus L.) Tipe Japanese dan 3 Genotipe Tipe Beit Alpha Nurin Maziya Rifda; Respatijarti Respatijarti
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 8 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan mentimun dipengaruhi oleh perbedaan karakter buah. Salah satu tipe mentimun yang umum digunakan untuk acar adalah tipe beit alpha, sedangkan tipe japanese tergolong mentimun yang dikonsumsi segar. Kedua tipe diatas merupakan tanaman mentimun yang dibudidayakan di dataran tinggi negara sub-tropis, sedangkan permintaan pasar mentimun tersebut meliputi negara-negara tropis. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya varietas unggul kedua tipe mentimun diatas yang dapat dibudidayakan pada negara-negara tropis. Adanya keragaman pada karakter morfologi dan agronomi memberikan informasi terkait sifat-sifat yang dapat terekspresi dengan baik sehingga seleksi yang akan dilakukan lebih efektif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai duga keragaman karakter morfologi dan agronomi pada 23 genotipe  mentimun jaanese dan 3 genotipe tipe beit alpha. Penelitian dilaksanakan di greenhouse PT BISI International, Tbk. Farm Kencong yang berlokasi di Desa Senowo, Kencong, Kecamatan Kepung, Kediri, Jawa Timur pada bulan Januari - April 2020. Penelitian menggunakan metode observasi dan data hasil pengamatan yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif yang keragamannya ditampilkan dalam bentuk presentase dalam populasi, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan pendugaan keragaman genetik dan keragaman fenotipe. Hasil penelitian didapatkan bahwa 23 genotipe  mentimun tipe japanese dan 3 genotipe  mentimun tipe beit alpha memiliki keragaman genetik dan fenotipe yang sempit. Berdasarkan karakter agronomi dan morfologi didapatkan genotipe 2010 012 dan 2010 027 merupakan genotipe terbaik pada tipe japanese dilihat dari variabel panjang buah, diameter buah, bobot buah, umur berbunga dan beberapa karakter morfologi yang sesuai dengan kriteria pasar dan genotipe 2010 017 merupakan genotipe pada tipe beit alpha terbaik dilihat dari variabel yang sama.
Evaluasi Variasi Genetik Hasil Persilangan Diploid X Tetraploid Beserta Resiproknya Pada Tanaman Semangka (Citrullus lanatus) Savitri Perwitasari Putri; Respatijarti Respatijarti; Arifin Noor Sugiharto
Produksi Tanaman Vol. 9 No. 4 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musim tanam sebelumnya dilakukan persilangan berupa persilangan dua tetua berbeda yaitu semangka diploid dan semangka tetraploid. Tetua tersebut disilangkan kembali secara bolak balik yang dikenal persilangan resiprok. Hasil persilangan 6 genotip yang telah dilakukan menghasilkan generasi F1 yang seragam sehingga bila ditanam kembali akan menghasilkan F2 yang beragam. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui variasi genetik serta menganalisis pengaruh dari tetua betina pada berbagai karakter yang diamati. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lamong, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada bulan Februari sampai bulan Mei 2020. Rancangan percobaan yang dilakukan berupa Rancangan Acak Kelompok dengan menggunakan 3 galur triploid (hasil persilangan tetraploid x diploid), 3 galur resiprok (hasil persilangan diploid x tetraploid), 1 galur diploid dan 1 galur tetraploid sehingga didapatkan 8 perlakuan. Karakter pengamatan yang digunakan adalah karakter kualitatif yang terdiri dari bentuk dan warna daun, warna kulit buah, warna daging buah, ukuran biji dan warna biji. Karakter kuantitatif yang diamati terdiri dari jumlah percabangan, umur berbunga jantan dan betina pertama muncul, berat buah, kadar gula serta berat biji. Hasil penelitian ini berupa didapatkan nilai keragaman genetik yang tergolong rendah pada tiap parameter. Adanya perbedaan yang nyata pada parameter kemanisan buah pada perbandingan galur triploid TR x Tai-tet dengan galur resiprok Tai-tet x TR serta galur resiprok ITHT x TRA dengan galur resiprok (ITHT x TRA) x TR. Selain itu, terdapat adanya perbedaan yang nyata berat buah pada perbandingan galur resiprok ITHT x TRA dengan galur resiprok (ITHT x TRA) x TR.
Keragaan Beberapa Galur Marigold (Tagetes erecta L.) di Dataran Tinggi Fathur Firmansyah; Respatijarti Respatijarti
Produksi Tanaman Vol. 9 No. 9 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman marigold (Tagetes erecta L.) adalah tanaman bunga hias dan digunakan dalam upacara keagamaan. Selain itu, bunganya yang berwarna kuning atau jingga mengandung karotenoid yang diminati untuk industri fitofarmaka dan pewarna makanan. Meningkatnya permintaan bunga marigold menyebabkan perlunya dilakukan pemuliaan tanaman untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi tingkat permintaan tersebut. Salah satu langkah dalam pemuliaan tanaman adalah pelepasan varietas baru dengan sifat yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi keragaan 4 galur tanaman marigold yang berpotensi untuk dilepas sebagai varietas baru di dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan pada Januari – Juni 2018 di lahan milik PT BISI International Tbk., Pujon, Malang dengan ketinggian ±1.050 meter diatas permukaan laut. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan genotipe yang terdiri dari 4 galur potensial yaitu MG 17010, MG 17011, MG 17013, dan MG 1704 serta 3 varietas pembanding yaitu MG 8001, Rose 1602 dan Casanova. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis ragam dengan taraf 5% dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur dengan taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas keempat galur yang diuji tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan varietas pembanding. Galur MG 17014 menunjukkan performa diameter bunga yang berbeda nyata dari galur MG 17010 dan varietas pembanding MG 8001 dan dapat bersaing dengan varietas pembanding Casanova. Masing-masing galur memiliki karakteristik yang berbeda dengan perbedaan karakter tinggi tanaman dan warna bunga sebagai penciri utamanya.