Hasriani Saleng
Megarezky University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh delay cord clamping terhadap ikterus neonatorum Rahayu Eryanti K.; Rismawati Simbung; Hasriani Saleng; Jumrah Sudirman
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.141 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v4i2.98

Abstract

Latar belakang: Ikterus merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan hiperbilirubin. Ikterus dapat terjadi pada saat bayi lahir dan setiap saat selama masa neonatus. Dampaknya apabila berlanjut berupa ketulian, gangguan bicara, retardasi mental serta kerusakan otak. Waktu penjepitan tali pusat berperan penting dalam menentukan kecukupan zat besi pada bayi baru lahir terutama saat proses transfusi plasenta. Tujuan penelitian : Diketahuinya pengaruh delay cord clamping terhadap kejadian ikterus neonatorum. Metode : Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimen dengan pendekatan posttest only. Perlakuan dilakukan pada 2 kelompok dengan penundaan 1 menit dan 2 menit masing-masing 17 sampel. Populasi seluruh bayi baru lahir di Puskesmas Bara-Baraya dan Puskesmas Pattingaloang pada tanggal 08 Juli- 24 September 2020. Jumlah sampel 34 bayi baru lahir yang diambil secara purposive sampling. Instrumen menggunakan lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kesalahan ɑ = 0,05. Hasil : Hampir seluruhnya bayi dengan penundaan penjepitan tali pusat 2 menit tidak Ikterus 88,2%, ikterus fisiologis 11,8% dan tidak ada yang ikterus patologis. Dan persentase pada penundaan penjepitan tali pusat 1 menit ikterus patologis 35,3%, ikterus fisiologis 17,6% dan tidak ikterus 47,1%. Hasil uji Chi-Square menunjukkan ada pengaruh delay cord clamping terhadap kejadian ikterus neonatorum (p=0,008). Simpulan: Ada pengaruh delay cord clamping terhadap kejadian ikterus neonatorum.
Analisis percepatan penyembuhan luka pada ibu post sectio sesarea multipara dengan pemberian olahan nanas (ananas comosus (l.merr) comosus) Hasriani Saleng; Nurqalbi Sampara; Jumrah Sudirman
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.081 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v4i2.128

Abstract

Latar belakang: Luka section sesarea merupakan pembedahan pada dinding uterus melalui perut di sebabkan beberapa indikasi medis yaitu placenta previa, preeklamsia, gawat janin, kelainan letak janin dan janin besar . Hal ini menimbulkan ketidak nyamanan pada ibu post partum. Olahan nanas mengandung enzim bromelain yang bermanfaat untuk anti-inflamasi yang dapat mempercepat pemulihan saat terjadi luka atau peradangan serta Kandungan vitamin C yang tinggi dapat mempercepat proses penyembuhan pada tubuh . Vitamin C ini juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah dan melawan berbagai penyakit. Tujuan penelitian: Diketahuinya pengaruh pemberian olahan nanas terhadap penyembuhan luka post section sesarea multipara.Metode : Desain Penelitian menggunakan quasi Eksperiment dengan pendekatan pretes – postes with control group postest only. Populasi seluruh ibu post section sesarea mutipara di RSUD Labuang Baji Makassar Pada Tanggal 10 Juli – 17 September 2020. Jumlah sampel 30 ibu post section sesarea yang dilakukan secara accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer dengan metode wawancara dan observasi. Instrumen menggunakan lembar observasi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Mean Whitney dengan tingkat kesalahan (ɑ = 0,05). Sampel pada penelitian ini adalah ibu post secsio sesarea multigravida di RSUD Labuang Baji dengan jumlah masing-masing 15 ibu untuk kelompok intervensi dan control sehingga total sampel adalah 30 Ibu.Hasil: rata skor penyembuhan luka pada kelompok intervensi 0.73 dan pada kelompok kontrol 1,20. hasil analisis data menggunakan uji Mann Whitney didapatkan nilai p = 002 α = 0.05. Simpulan: Pemberian olahan nanas berpengaruh terhadap penyembuhan luka post SC pada ibu multipara.