Dengan adanya permasalahan dalam proses pembelajaran yang peneliti temukan dari hasil wawancara kepada guru salah satu sekolah tingkat SMA di Karawang, narasumber menyatakan bahwa permasalahan yang dialami siswa merujuk pada indikator kemampuan berpikir kritis matematis. Dengan demikian peneliti membuat penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan pembelajaran dengan strategi Know, Want to Know, Learned (KWL) dengan siswa yang hanya menggunakan pembelajaran saintifik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest equivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Klari. Sampel yang diambil oleh peneliti dengan teknik acak kelas adalah 2 kelas, di mana kelas XI IPS 1 yang bertindak sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS 3 bertindak sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah bentuk instrumen tes dan hasil analisis data tes diolah melalui IBM SPSS Statistics 23.0. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran KWL dengan siswa yang menggunakan pembelajaran saintifik. Dalam hasil data penelitian menunjukan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis yang terjadi pada siswa di kelas kontrol dan eksperimen, namun peningkatan yang terjadi pada masing-masing masih tergolong sedang dan rendah