Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan angka peroksida minyak zaitun yang telah diberikan gas ozon dengan variasi dosis ozon terlarut. Sumber gas ozon berasal dari reaktor double dielectric barrier discharge (DDBD) yang menggunakan variasi aliran gas oksigen sebesar 0,1 L/menit, 0,3 L/menit, dan 0,6 L/menit dengan frekuensi resonansi 50 Hz dan duty cycle 30%. Hasil eksperimen menunjukkan dosis ozon terlarut untuk aliran gas oksigen 0,1 L/menit, 0,3 L/menit, dan 0,6 L/menit adalah 1007,04 mgO3/mL minyak, 2097,60 mgO3/mL minyak dan 2711,04 mgO3/mL minyak. Bertambahnya dosis ozon mengakibatkan angka peroksida menjadi lebih besar dengan nilai tertinggi pada hari ke 7 dan hari ke 60 sebesar 300,16 mEq/kg dan 290,42 mEq/kg. Angka peroksida yang tinggi dapat mempercepat penyembuhan luka sehingga hasil ozonasi minyak zaitun menjadi potensi dalam dunia medis. Abstract: This study aims to analyze changes in the peroxide value of olive oil that has been given ozone gas with variations in the dissolved ozone dose. The source of ozone gas comes from a double dielectric barrier discharge (DDBD) reactor that uses variations in oxygen gas flow of 0.1 L/min, 0.3 L/min, and 0.6 L/min with a resonant frequency of 50 Hz and a duty cycle of 30%. The experimental results show that the dissolved ozone doses for oxygen gas flow 0.1 L/min, 0.3 L/min, and 0.6 L/min are 1007.04 mgO3/mL oil, 2097.60 mgO3/mL oil and 2711, 04 mgO3/mL, respectively. The increasing dose of ozone resulted in a higher peroxide value with the highest values on day 7 and day 60 of 300.16 mEq/kg and 290.42 mEq/kg, respectively. The high peroxide value can accelerate wound healing so that the ozonation of olive oil has potential in the medical world.