I Made Kastawa
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

CARU MAÑCA MEBAYANG-BAYANG GODEL BANG DI PURA DALEM KUNCI LINGKUNGAN BATUDAWA KELURAHAN TANJUNG KARANG KECAMATAN SEKARBELA KOTA MATARAM I Made Kastawa
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 2 No 2 (2019): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.769 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap Upakara Caru Manca Mebayang-bayang Godel Bang di Pura Dalem kunci Batudawa, Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekar Bela, Kota Mataram. Penelitian ini dirancang dalam penelitian deskriptif kualitatif. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah : (1) Bagaimana bentuk Caru Manca Mebayang-Bayang Godel Bang di Jaba Pura Dalem Kunci; (2) Apa fungsi Caru Manca Mebayang-Bayang Godel Bang di Jaba Pura Dalem Kunci; dan (3) Apa makna Caru Manca Mebayang-Bayang Godel Bang di Jaba Pura Dalem Kunci, lingkungan Batudawa, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekar Bela, Kota Mataram. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bentuk caru manca mebayang-bayang godel bang di Jaba Pura Dalem Kunci, (a) bentuk upakaranya sama dengan upakara caru manca sata, dan dilengkapi dengan belulang serta kepala godel bang, (b) prosesinya yang diawali dengan penancapan sanggar surya sebagai pesaksi, mapepada, dan pemujaan caru yang diakhiri dengan nglebar. Fungsi upakara caru manca mebayang-bayang godel bang di Jaba Pura Dalem Kunci adalah (a) fungsi religiusnya sebagai media untuk menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Durga Mahesasura Mardini; (b) Fungsi sosial : sebagai media interaksi dan komunikasi sosial baik secara individu maupun kelompok intern Umat Hindu di Lombok. 3) Makna caru manca mebayang-bayang godel bang di Jaba Pura Dalem Kunci adalah : (a) bermakna sebagai peningkatan religiusitas (sradha dan bhakti) umat Hindu, dan (b) Peningkatan solidaritas sosial intern umat Hindu Kota Mataram.