I Gede Nuartha
IAHN Gde Pudja Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Bentuk, Fungsi, dan Makna Upacara Mekunyit-keladi pada Upacara Perkawinan di Banjar Karang Timbal Mataram I Gede Nuartha
Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat Vol 3 No 2 (2020): SOPHIA DHARMA
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Hindu IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.371 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk, fungsi, dan makna upacara mekunyit keladi pada upacara perkawinan di Banjar Karang Timbal Mataram. Penelitian ini dirancang dalam jenis deskriptif kualitatif. Ada tiga hasil dalam penelitian ini. Pertama, bentuk upacara mekunyit-keladi pada upacara perkawinan di Banjar Karang Timbal Mataram, yaitu upacara mekunyit keladi, Upacara mengelilingi sanggah kamulan, dan Upacara menanam keladi dan kunyit di belakang sanggah kamulan. Kedua, fungsi upacara mekunyit-keladi pada upacara perkawinan di Banjar Karang Timbal Mataram, yaitu : 1) fungsi religius, sebagai sistem keyakinan yang dapat di cermati, bahwa pada dasarnya umat beragama apapun memuja, bersujud memohon hanya kepada yang satu yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun pemujaan dilakukan melalui sarana, yang dalam hal ini dengan sarana berwujud wakul yang disebut wakul kunyit-keladi. 2) Fungsi Pendidikan, terkait dengan fungsi upacara mekunyit-keladi pada upacara perkawinan di Banjar Karang Timbal Mataram memikili fungsi pendidikan agama, karena melalui upacara mekunyit-keladi secara langsung merupakan aplikasi berperilaku yang baik dalam membina rumah tangga. Ketiga, makna upacara mekunyit-keladi pada Upacara Perkawinan di Banjar Karang Timbal Mataram, yaitu memiliki makna : 1) makna upacara, yaitu sebagai cetusan rasa terima kasih, sebagai sarana memohon keselamatan, dan sebagai Upasaksi (Lambang Hyang Guru).