Ansori Ansori
UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, Purwokerto

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Qawā’id Fiqhiyyah as Islamic Epistemology and its Application at Marriage Law in Indonesia Ansori Ansori
JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah) Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.317 KB) | DOI: 10.31958/juris.v21i1.5529

Abstract

Qawā'id fiqhiyyah is a scientific field related to the methodology and philosophy of Islamic law. Qawā'id fiqhiyyah has been widely used as a basis to solve legal problems in society. As a philosophy, qawā'id fiqhiyyah is used as the basis for philosophical thinking to develop and discover new laws. This function of qawā'id fiqhiyyah is closely related to epistemological studies. This paper analyzes and proves that scientifically qawā'id fiqhiyyah is an epistemology in Islamic law. In addition, this paper also provides concrete evidence of the use of qawā'id fiqhiyyah as an epistemology of Islamic law. The study of qawā'id fiqhiyyah as an epistemology refers to the epistemological concept of Muḥammad 'Ābid al-Jābiriy. The examples of its use or application to the provisions of marriage law are contained in Law Number 1 of 1974 and the Compilation of Islamic Law. It shows that the function of qawā'id fiqhiyyah according to the epistemological concept of al-Jābiriy, is as guardians and developers of legal texts (Al-Qur'an and Hadith) as well as inventors of new laws.
VERNAKULARISASI FIKIH SALAT: Studi Atas Kitab-Kitab Fasalatan di Jawa Abad XX Jamaluddin Jamaluddin; Ansori Ansori; Affaf Mujahidah
Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities Vol. 4 No. 02 (2023): Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/isnad.v4i02.7661

Abstract

Artikel ini berusaha mengungkapkan kitab-kitab fasalatan yang tersebar luas dan dipelajari oleh umat Islam di Jawa pada abad XX. Abad XX menjadi periode penting, saat mana teknologi cetak digunakan secara masif oleh muslim Indonesia, termasuk Jawa, untuk mencetak dan menerbitkan karya-karya tulis mereka. Salah satu karya yang banyak dicetak adalah kitab fasalatan. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari sumber-sumber primer, seperti fasalatan karya kiai Raden Asnawi (Kudus), Fasalatan Lengkap Sabil al-Najah karya Kiai Ahmad Sakhawi Amin Pekalongan, fasalatan karya Kiai Musyawwir bin Haji Anwar Purworejo, Fasalatan al-Nur al-Mubin fi Adab al-Mushallin karya Kiai Misbah Mustofa Bangilan Tuban, Fasalatan Kiai ‘Alawi Shafwan dan Syiir Fasalatan Kiai Sya’rani bin Haji Shalih Magelang. Berdasarkan analisis historis, terungkap bahwa kitab fasalatan merupakan usaha yang dilakukan oleh kiai-kiai di Jawa dalam membumikan fikih salat sesuai dengan bahasa mereka (bahasa Jawa). Penyesuaian dari bahasa Arab ke dalam bahasa Jawa merupakan bentuk vernakularisasi. Dengan cara ini, akhirnya fasalatan menjadi mudah dipahami dan memainkan peran penting dalam membimbing umat Islam di Jawa dalam melaksanakan ibadah salat yang baik dan benar. Kitab-kitab fasalatan lahir dari ketekunan kiai-kiai yang kental dengan tradisi keilmuan pesantren, sehingga tuntunan salat yang disusun sesuai dengan fikih madzab Syafii, sebagaimana fikih arus utama yang berkembang dan dilestarikan di pesantren-pesantren di Jawa. Kata Kunci: Vernakularisasi; fasalatan; fikih salat; kitab.